Pengertian Film

A. Pengertian Film

Seperti halnya televisi Film merupakan jenis media informasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber informasi ke kalayak sasarannya/masyarakat. Bentuk informasi adalah audio visual seperti pada televisi. Yang berbeda dengan televisi adalah kamera yang digunakan untuk shoting, pemrosesan produksinya dan penyiaran/ penayangannya. Film diproduksi dengan menggunakan Kamera Film yang menggunakan film sebagai bahan dasarnya seperti halnya pada kamera foto untuk memproduksi slide yang menggunakan jenis film positip. Hanya terdiri dari gulungan yang cukup panjang. Produksinya menggunakan sistem pembakaran dan pelarutan dengan proses pencahayaan (pada waktu shoting) dan proses kimiawi seperti juga pada fotografi (pada waktu prosesingnya). Oleh karena itu prosesing filmnya dilakukan secara laboratoris di laboratorium. Proses editingnya menggunakan sistem cut i ng /pemotongan pada bagian yang tidak diperlukan atau yang jelek di buang diganti dengan potongan gambar yang diperlukan/yang baik dengan sistem penyambungan. Penyambungan dari shoot yang satu ke shoot yang lain sesuai dengan urutan pada naskah/skenario. Penayangannya menggunakan proyekor film dengan menggunakan sistem optik dan harus pada ruang yang gelap untuk memperjelas hasil proyeksi. Film juga dapat ditayangkan dan disiarkan melalui pemancar televisi setelah ditransfer terlebih dahulu kedalam bentuk elektrik menjadi sinyal video melalui kamera televisi. Film yang disiarkan melalui televisi biasa disebut t el eci ne atau tele sinema. Dahulu pada zamannya film sangat digemari dan menjadi hiburan menarik di gedung- gedung bioskop. Saat ini karena sudah banyak stasiun tv, film bioskop terdesak dan sepi penonton akibatnya banyak pengusaha hiburan yang gulung tikar, seperti yang ada di kota-kota kecil. Di kota besar seperti Jakarta misalnya, bioskop masih cukup menjanjikan khususnya bagi masyarakat tertentu. Media film ini dahulu juga sangat efektip untuk media penerangan yang banyak digunakan oleh departemen penerangan dengan menggunakan film cerita yang mengandung penerangan dan pendidikan. Dengan maraknya media VCD sampai ke pelosok desa, saat ini banyak yang beralih ke media VCD yang ternyata dapat dibuat dengan biaya yang jauh lebih murah dibanding membuat film. Demikian pula saat ini film telah digeser oleh media tv dengan berkembangnya sinetron (sinema elektronik) yang biaya Seperti halnya televisi Film merupakan jenis media informasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber informasi ke kalayak sasarannya/masyarakat. Bentuk informasi adalah audio visual seperti pada televisi. Yang berbeda dengan televisi adalah kamera yang digunakan untuk shoting, pemrosesan produksinya dan penyiaran/ penayangannya. Film diproduksi dengan menggunakan Kamera Film yang menggunakan film sebagai bahan dasarnya seperti halnya pada kamera foto untuk memproduksi slide yang menggunakan jenis film positip. Hanya terdiri dari gulungan yang cukup panjang. Produksinya menggunakan sistem pembakaran dan pelarutan dengan proses pencahayaan (pada waktu shoting) dan proses kimiawi seperti juga pada fotografi (pada waktu prosesingnya). Oleh karena itu prosesing filmnya dilakukan secara laboratoris di laboratorium. Proses editingnya menggunakan sistem cut i ng /pemotongan pada bagian yang tidak diperlukan atau yang jelek di buang diganti dengan potongan gambar yang diperlukan/yang baik dengan sistem penyambungan. Penyambungan dari shoot yang satu ke shoot yang lain sesuai dengan urutan pada naskah/skenario. Penayangannya menggunakan proyekor film dengan menggunakan sistem optik dan harus pada ruang yang gelap untuk memperjelas hasil proyeksi. Film juga dapat ditayangkan dan disiarkan melalui pemancar televisi setelah ditransfer terlebih dahulu kedalam bentuk elektrik menjadi sinyal video melalui kamera televisi. Film yang disiarkan melalui televisi biasa disebut t el eci ne atau tele sinema. Dahulu pada zamannya film sangat digemari dan menjadi hiburan menarik di gedung- gedung bioskop. Saat ini karena sudah banyak stasiun tv, film bioskop terdesak dan sepi penonton akibatnya banyak pengusaha hiburan yang gulung tikar, seperti yang ada di kota-kota kecil. Di kota besar seperti Jakarta misalnya, bioskop masih cukup menjanjikan khususnya bagi masyarakat tertentu. Media film ini dahulu juga sangat efektip untuk media penerangan yang banyak digunakan oleh departemen penerangan dengan menggunakan film cerita yang mengandung penerangan dan pendidikan. Dengan maraknya media VCD sampai ke pelosok desa, saat ini banyak yang beralih ke media VCD yang ternyata dapat dibuat dengan biaya yang jauh lebih murah dibanding membuat film. Demikian pula saat ini film telah digeser oleh media tv dengan berkembangnya sinetron (sinema elektronik) yang biaya

Gambar 113. Bentuk Fim