Pengertian Kebijakan

a. Pengertian Kebijakan

Menurut Mas sofa yang dikutip dari Said Zainal Abidin (2004), secara harfiah pengertian dari ilmu kebijakan publik adalah terjemahan langsung dari kata policy science. Istilah kebijakan yang diterjemahkan dari kata policy memang biasanya dikaitkan dengan keputusan pemerintah, karena pemerintah yang mempunyai wewenang atau kekuasaan untuk mengarahkan masyarakat dan bertanggung jawab melayani kepentingan umum. Arti dari kebijakan itu sendiri adalah suatu peraturan yang dibuat pemerintah untuk memajukan masyarakatnya dan dijadikan pedoman untuk menjalankan pemerintahan.

Kata policy secara etimologis berasal dari kata polis dalam bahasa Yunani (Greek), yang berarti negara. Dalam bahasa latin kata ini menjadi politia , artinya negara. Dalam bahasa Inggris lama, kata tersebut menjadi policie, yang pengertiannya berkaitan dengan urusan pemerintah atau administrasi pemerintah. Uniknya dalam bahasa Indonesia, kata

policy tersebut mempunyai konotasi tersendiri yaitu mempunyai arti kata bijaksana atau bijak. Kebijakan merupakan suatu peraturan yang dibuat pemerintah sedangkan kebijaksanaan merupakan suatu sikap tegas dalam pengambilan keputusan saat terjadi pertemuan tertentu. Orang yang bijaksana mungkin tidak pakar dalam sesuatu bidang ilmu, namun memahami hampir semua aspek kehidupan.

Menurut Mas Sofa yang dikutip dari Said Zainal Abidin (2004), bahwa Hugh Heglo menyebutkan kebijakan sebagai intended to accomplish

atau sebagai suatu tindakan yang bermaksud untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi Heglo ini, selanjutnya diuraikan oleh Jones dalam kaitan dengan beberapa isi dari kebijakan. Pertama , tujuan. Di sini yang dimaksudkan adalah tujuan tertentu yang dikehendaki untuk dicapai (the desired ends to be achieved). Dalam kehidupan sehari-hari tujuan yang hanya diinginkan saja bukan tujuan, tetapi atau sebagai suatu tindakan yang bermaksud untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi Heglo ini, selanjutnya diuraikan oleh Jones dalam kaitan dengan beberapa isi dari kebijakan. Pertama , tujuan. Di sini yang dimaksudkan adalah tujuan tertentu yang dikehendaki untuk dicapai (the desired ends to be achieved). Dalam kehidupan sehari-hari tujuan yang hanya diinginkan saja bukan tujuan, tetapi

forts in and (perilaku yang tetap dan berulang dalam hubungan dengan usaha yang ada di dalam dan melalui pemerintah untuk memecahkan masalah umum). Definisi ini memberi makna bahwa kebijakan itu bersifat dinamis.

Menurut Dahlan (1989), bahwa kebijakan adalah arah tindakan yang direncanakan untuk mencapai sesuatu sasaran. Dalam hal ini terdapat tiga masalah. Pertama, kebijakan luar negeri suatu negara menunjukan dasar- dasar umum yang dipakai pemerintah untuk bereaksi terhadap lingkungan internasional. Di lain pihak, suatu kebijakan merupakan arah tindakan yang ditujukan pada satu sasaran, maka suatu negara akan mempunyai banyak macam kebijakan karena banyaknya sasaran yang ada padanya. Masalah kedua, suatu kebijakan selalu menyangkut keputusan dan tindakan. Tindakan untuk mencapai sasaran dapat dihasilkan dari kebijakan, apabila keputusan itu merupakan hasil dari pemikiran yang membuat kebijakan. Keputusan resmi yang telah dituangkan di atas kertas biasanya mencakup sedikitnya tiga unsur penjelasan dan petunjuk bagi siapa saja yang bertanggung jawab dalam hal pelaksanaannya, yaitu:

1) Perumusan sasaran yang jelas.

2) Sifat tindakan yang akan diambil dinyatakan secara jelas sebagai pembimbing dan pengarahan bagi pejabat lainnya.

3) Bentuk-bentuk dan jumlah kekuatan nasional yang akan dipergunakan dalam pencapaian sasaran.

Zainal Abidin dari Abidin (2004: 21), adalah sarana untuk mencapai tujuan, menyebutkan kebijakan sebagai program yang diproyeksikan berkenaan dengan tujuan, nilai, dan praktik. Pendapat lain tentang kebijakan menurut Heinz Eulau dan Kenneth Prewit adalah suatu keputusan yang menuntut adanya perilaku yang konsisten dan pengulangan bagi pembuat dan pelaksana kebijakan.

Terkait dengan kebijakan publik, menurut Thomas R. Dye penulis buku

, yang dikutip oleh Said Zainal Mustofa (2004), Kebijakan publik adalah segala sesuatu yang dikerjakan pemerintah. Kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah bertujuan untuk mengatur kehidupan bersama untuk mencapai visi dan misi yang telah disepakati. Pelaksanaan kebijakan merupakan bagian tugas administrasi negara yang identik dengan proses politik. Untuk berhasilnya pelaksanaan suatu kebijakan masing-masing tingkatan perlu memahami keadaan yang dapat mendukung keberhasilan proses kebijakan dilaksanakan.

Proses pelaksanaan kebijakan menurut

yang dikutip oleh Said Zainal Mustofa: ...tidak hanya menyangkut perilaku badan-badan administratif yang

bertanggung jawab untuk melaksanakan program dan menimbulkan ketaatan pada diri kelompok sasaran, melainkan pula menyangkut jaringan kekuatan-kekuatan politik, ekonomi, dan sosial yang langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi perilaku dari semua pihak yang terlibat dan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap dampak yang diharapkan dan dampak yang tidak diharapkan.

Menurut Soenarko, pelaksanaan kebijakan tergantung pada partisipasi masyarakat, berhubungan dengan itu partisipasi masyarakat perlu sekali ditimbulkan dan digalakan. Artinya, masyarakat harus menjadi pelaku yang baik dalam pelaksanaan kebijakan. Adanya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah, maka hal ini menimbulkan peluang yang dapat memudahkan usaha mengatasi kesulitan yang timbul dari masyarakat itu sendiri. Dan masyarakat justru akan mengawal Menurut Soenarko, pelaksanaan kebijakan tergantung pada partisipasi masyarakat, berhubungan dengan itu partisipasi masyarakat perlu sekali ditimbulkan dan digalakan. Artinya, masyarakat harus menjadi pelaku yang baik dalam pelaksanaan kebijakan. Adanya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah, maka hal ini menimbulkan peluang yang dapat memudahkan usaha mengatasi kesulitan yang timbul dari masyarakat itu sendiri. Dan masyarakat justru akan mengawal

1) Isi hukum (content of law), yakni uraian atau penjabaran tertulis dari suatu kebijakan yang tertuang dalam bentuk perundang-undangan, peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan pemerintah.

2) Tata laksana hukum (structure of law), yakni semua perangkat kelembagaan dan pelaksana dari isi hukum yang berlaku.

3) Budaya hukum (culture of law), yakni persepsi, pemahaman, sikap penerimaan, praktik-praktik pelaksanaan, penafsiran terhadap dua aspek sistem isi hukum dan tata laksana hukum.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijakan adalah suatu aturan atau keputusan pemerintah yang mempunyai tujuan untuk masyarakatnya menuju kehidupan yang lebih baik dengan memenuhi kebutuhan melalui pengembangan di berbagai bidang dan digunakan sebagai sarana untuk memecahkan masalah.