Korelasi Analisis Produksi Padi Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2001 - 2011

Dimana: = Produksi JagungTon X 1 = Luas panenHa X 2 = Curah hujanmm X 3 = Banyak Hujanhari Dapun untuk mencari nilai: Y ∑ = 3 3 2 2 1 1 X b X b X b n b ∑ + ∑ + ∑ + 1 YX ∑ = 3 1 3 2 1 2 2 1 1 1 X X b X X b X b X b ∑ + ∑ + ∑ + ∑ 2 YX ∑ = 3 2 3 2 2 2 1 2 1 2 X X b X b X X b X b ∑ + ∑ + ∑ + ∑ 3 YX ∑ = 2 3 3 2 3 2 1 3 1 3 X b X X b X X b X b ∑ + ∑ + ∑ + ∑

2.5 Korelasi

Setelah mendapatkan hasil tentang jumlah pengaruh pada variabel yang diteliti, untuk selanjutnya penulis akan mencari seberapa besar hubungan antara variabel yang terikat dengan yang bebas, atau antara variabel bebas itu sendiri. Untuk mengukur seberapa kuat hubungan antara variabel tersebut maka digunakan metode analisis korelasi. Analisis korelasi adalah alat statistik yag dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linear antara satu variabel dengan variabel yang Universitas Sumatera Utara lainalgifri,2000:45. Umumnya analisis korelasi digunakan, dalam hubungannya dengan analisis regresi, untuk mengukur ketepatan garis regresi dalam menjelaskanexplainingvariasi nilai variabel dependent. Hasil dari perhitungn koeelasi diinterpretasikan pada sebuah hubunagn yang didsarkan pada nilai angka yang muncul. Sandaran nilainya adalah ,-1 ≤ r ≤1. Semakin tinggi nilai koefisien korelasi semakin mendekati nilai 1 maka hubungannya anatara dua varibel tersebut semakin tinggi, jiak nilai koefisiennya mendekati nilai 0 mka hubungnnya semakin rendah. Adapun jika nilainya bertanda negatif, maka terjadi hubungan yang berlawanan arah, artinya jika suatu nilai variabel naik maka nilai variabel lain akan turun. Secara jelas dapat dilihat di tabel berikut: Tabel 2.1 interpretasi nilai R R Interpretasi 0,01 – 0,20 0,21 – 0,40 0,41 – 0,60 0,61 – 0,80 0,81 – 0,99 1 Tidak berkorelasi Sangat rendah Rendah Agak rendah Cukup Tinggi Sangat tinggi Sumber : Hartono, M. Pd statistik untuk penelitian Jika suatu korelasi bertanda positif r 0 maka contoh maka gambar graiknya seperti ditunjukkan oleh gambar 2.2 berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 korelasi positif Jika suatu korelasi bertanda negatif r 0 maka contoh gambar grafiknya seperti ditunjukkan oleh gambar 2.3 berikut: Gambar 2.3 korelasi negatif Jika suatu korelasi tidak menunjukkan adnya hubungan r = 0 maka contoh gambar grafiknya seperti ditunjukkan oleh gambar 2.4 berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4 korelasi nol Bentuk umum korelasi adalah: Dalam hal ini penulis menggunakan empat variabel dalam penelitiannya, untuk hubungn 4 variabel dapt dihitung dengan menggunkan rumus sebagai berikut: a. Koefisien korelasi antara X 1 dan Y r yx1 = { } { } 2 2 2 1 2 1 1 1 1 Y Y n X X n Y X Y X n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ b. Koefisien korelasi antara X 2 dan Y Universitas Sumatera Utara r yx2 = { } { } 2 2 2 2 2 2 2 1 2 Y Y n X X n Y X Y X n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ c. Koefisien korelasi antara X 3 dan Y r yx3 = { } { } 2 2 2 3 2 3 3 1 3 Y Y n X X n Y X Y X n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ d. Koefisien korelasi antara X 1 dan X 2 r 12 = { } { } 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 X X n X X n X X X X n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ e. Koefisien korelasi antara X 1 dan X 3 r 13 = { } { } 2 3 2 3 2 1 2 1 3 1 3 1 X X n X X n X X X X n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ f. Koefisien korelasi antara X 2 dan X 3 r 23 = { } { } 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 X X n X X n X X X X n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ Universitas Sumatera Utara BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK

3.1. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik