kali x
lAsset Tota
Sales Net
TATO 1
=
2.1.3 Return on Assets
Menurut Harahap 2008:305: “Return on assets merupakan rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjulan”. Semakin besar
rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba.
Pengembalian atas aktiva ROA pada bentuk yang paling sederhana dihitung sebagi berikut: Sjahrial, 2006:47
Aktiva Total
Pajak Setelah
Bersih Laba
ROA =
ROA dapt dipisahkan menjadi komponen yang memiliki makna relative terhadap penjualan. Penjualan merupakan kriteria penting untuk menilai
profitabilitas perusahaan dan merupakan indikator utama atas aktivitas perusahaan sjahrial, 2006:47. Pemisahaan komponen ROA adalah sebagai berikut:
Aktiva Penjualan
x Penjualan
Laba Aktiva
Laba =
Rasio pertama yang mengidentifikasikan laba sebagai persentase dari penjualan sering disebut margin laba bersih. Rasio tersebut merupakan ukuran
yang baik dan digunakan hampir secara universal dalam memantau profitabilitas perusahaan. Rasio kedua yang memperhatikan total penjualan yang dicapai
perusahaan dalam hubungannya dengan total aktiva, merupakan ukuran yang kurang ditekankan untuk menilai kinerja perusahaan. Walaupun demikian,
Universitas Sumatera Utara
kontribusi rasio ini terhadap Return on Assets sama kuat dengan rasio margin laba.
Hubungan laba dengan penjualan disebut margin laba profit margin. Perusahaan dengan margin laba yang rendah seringkali menemukan bahwa
perubahan selera dan teknologi membutuhkan pendanaan investasi pada aktiva untuk mendanai penjualan, jika tidak maka produksinnya tidak lagi menghasilkan
uang. Terdapat kecendrungan untuk melihat margin laba sebagai tanda kualitas laba yang tinggi. Perusahaan perlu menekankan pentingnya pengembalian atas
investasi modal sebagi pengujian profitabilitas utama. Profit margin dipengaruhi oleh laba yaitu penjualan sesudah dikurangi seluruh biaya termasuk pajak
dibandingkan dengan penjualan. Semakin tingginya profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan karena menampakkan keberhasilannya dalam
meningkatkan penjualan yang dibarengi dengan peningkatan yang sangat besar dalam pengorbanan biaya.
2.2 Penelitian Terdahulu
Siregar 2008, melakukan penelitian dengan judul: “ Analisis Hubungan Manajemen Modal kerja dengan Rentabilitas pada PT. Kimia Farma persero Tbk
Plant Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Hubungan Manajemen Modal kerja dengan Rentabilitas pada PT. Kimia Farma
persero Tbk Plant Medan. Hasil dari penelitian ini berdasarkan analisis deskriptif diperoleh bahwa pergerakan current ratio dan receivable turnover
searah dengan Return on Investment ROI. Berdasarkan analisis statistik current
Universitas Sumatera Utara