ialah antara lain novalgin, ponstan, acet-aminophen dan sebagainya Prawirohardjo, 2012.
3. Terapi hormonal Tujuannya yaitu menekan ovulasi dan penggunaannya hanya atas saran
dokter. Tindakan ini bersifat sementara dengan tujuan untuk membuktikan bahwa gangguan bener-benar dismenorea, atau untuk memungkinkan
penderita melaksanakan pekerjaan penting pada waktu haid tanpa gangguan. Dan dapat dicapai dengan pemberian salah satu jenis pil
kontrasepsi Prawirohardjo, 2012. 4. Terapi dengan obat nonsteroid antiprostaglandin
Termasuk indometasin, ibuprofen, dan naproksen; kurang lebih 70 penderita dapat disembuhkan atau mengalami banyak perbaikan.
Diberikan sebelum haid mulai; 1 sampai 3 hari sebelum haid, dan pada hari pertama haid Prawirohardjo, 2012.
Obat-obat yang digunakan untuk meredakan nyeri menstruasi, diantaranya: pereda nyeri analgesik golongan Non Steroid Anti Inflamasi NSAI,
misalnya: parasetamol atau asetamonofen sumagesik, panadol, dll, asam mefenamat ponstelex, nichostan, dll, ibuprofen ribunal, ostarin, dll, dan
obat-obat pereda nyeri lainnya Proverawati, 2009.
2.5. Dasar Penelitian
Dismenorea adalah nyeri haid yang sering dialami oleh remaja putri yang ditandai dengan nyeri perut bagian bawah dan gejala lainnya. Stres adalah respon
atau reaksi tubuh yang muncul karena adanya situasi atau keadaan tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Manajemen stres dapat dilakukan dengan pengaturan diet dan nutrisi, istirahat dan tidur, olahraga atau latihan teratur, berhenti merokok, tidak mengkonsumsi
minuman keras, pengaturan berat badan, pengaturan waktu, terapi psikofarmaka, terapi somatik, psikoterapi, terapi psikoreligius.
Sedangkan adaptasi yaitu proses perubahan yang menyertai individu dalam berespon terhadap perubahan dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan atau
tuntutan baru yang ada di lingkungan dan dapat mempengaruhi keutuhan tubuh baik secara fisiologis maupun psikologis yang akan menghasilkan perilaku
adaptif. Pada penelitian Haryani 2012 yang bertujuan untuk mengetahui stres dan
koping dalam menghadapi dysmenorrhea di SMP Negeri 35 Medan. Desain penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel total sampling sebanyak
73 orang. Hasil penelitian gambaran stres responden sebagian besar berada pada tahapan kedua 42,5, dan hasil untuk koping responden dalam menghadapi
dismenorea terbanyak adalah koping positif 89. Dari hasil penelitian diharapkan perawat dapat mengenal stres dan koping dalam mengahadapi
dysmenorrhea yang dialami remaja awal, sehingga dalam memberikan asuhan keperawatan dapat terlaksana secara optimal. Dan pada penelitian Muntari 2010,
yang bertujuan untuk menganalisis hubungan stres pada remaja dengan gangguan menstruasi dismenorea. Desain yang digunakan dengan metode analitik dengan
pendekatan cross sectional dan jumlah sampelnya sebanyak 93 responden. Hasil uji chi square x² hitung = 6,1911 berarti Ho ditolak artinya ada hubungan stres
pada remaja dengan gangguan menstruasi dismenorea. Apabila remaja yang
Universitas Sumatera Utara
stres sedang mengalami dismenorea diharapkan para remaja bisa mengahadapi masalahnya dengan beberapa cara seperti obat-obatan, rileksasi dan alternatif
pengobatan lainnya. Hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menghasilkan
tingkatan stres ataupun tahapan stres terhadap dismenorea dan menghasilkan apakah ada hubungan stres terhadap dismenorea. Bedanya pada penelitian ini,
bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana respon stres dan adaptasi remaja putri terhadap dismenorea di SMA Raksana Medan. Desain pada penelitian ini
dengan menggunakan metode deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 73 responden dan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Stratified
Random Sampling.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA PENELITIAN
3.1. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana respon stres dan adaptasi remaja putri terhadap dismenorea.
Variabel pada penelitian ini yaitu repon stres yang terdiri dari respon secara verbal dan psikomotor, secara psikologis serta secara kognitif dan respon
adaptasi yang terdiri dari fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependence. Maka penulis menyusun kerangka konsep dengan menggunakan
skema dibawah ini:
Skema 3.1. Kerangka konsep respon stres dan adaptasi remaja putri terhadap
dismenorea di SMA Raksana Medan. Respon stres
- Secara Verbal dan Psikomotor
- Secara Psikologis - Secara Kognitif
Respon adaptasi - Fisik
- Konsep Diri - Fungsi Peran
- Interdependence Adaptif
Maladaptif Ada
Tidak Ada
Universitas Sumatera Utara