maupun berat. Stres juga bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia karena stres merupakan proses normal dalam hidup.
Dalam batas tertentu, stres dapat membantu kita untuk tetap aktif dan waspada. Akan tetapi, stres yang berlangsung lama dapat melebihi kemampuan
kita untuk mengatasinya dan menyebabkan distress emosional seperti kelelahan, meningkatnya asam lambung, dan sakit kepala Sukmono, 2009.
2.1.2. Macam-macam Stres
a. Stres Fisik Stres yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang
tinggi atau yang sangat rendah, suara yang bising, sinar matahari atau karena tegangan arus listrik Hidayat, 2008. Perubahan iklim, alam, suhu,
cuaca, geografi; yang meliputi letak tempat tinggal, domisili, demografi; berupa jumlah anggota dalam keluarga, nutrisi, radiasi kepadatan
penduduk, imigrasi, dll Rasmun,2004. b. Stres Kimiawi
Stres yang disebabkan karena zat-zat kimia seperti obat-obatan dan zat beracun asam, basa, faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena
pengaruh senyawa kimia Hidayat, 2008.
Universitas Sumatera Utara
c. Stres Mikrobiologik Stres yang disebabkan karena kuman seperti adanya virus, bakteri atau
parasit Hidayat, 2008. Bermacam tumbuhan dan makhluk hidup lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan misalnya; tumbuhnya jerawat,
demam yang dipersepsikan mengancam konsep diri individu juga dapat menyebabkan stres Rasmun, 2004.
d. Stres Fisiologik Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh Hidayat,
2008. e. Stres Proses Pertumbuhan dan Perkembangan
Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan seperti pada pubertas, perkawinan, dan proses lanjut usia Hidayat, 2008.
f. Stres Psikis atau Emosional Stres yang disebabkan karena gangguan situasi psikologis atau
ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal, dan sosial budaya Hidayat, 2008.
g. Stres Spiritual Yaitu adanya persepsi negatif terhadap nilai-nilai keagamaan Rasmun,
2004.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3. Faktor Pengaruh Respon Terhadap Stressor
a. Sifat Stressor Faktor yang dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stressor secara
tiba-tiba atau berangsur-angsur, dapat berbeda pada setiap individu tergantung dari pemahaman tentang arti stressor Hidayat, 2008.
b. Durasi Stressor Lamanya stressor yang dialami akan mempengaruhi respon tubuh. Apabila
stressor yang dialami lama, maka respon yang dialami juga lama Hidayat, 2008. Memanjangnya stressor dapat menyebabkan menurunnya
kemampuan individu mengatasi stres, karena individu telah berada pada fase kelelahan, individu sudah kehabisan tenaga untuk menghadapi
stressor tersebut Rasmun, 2004. c. Jumlah Stressor
Jumlah stressor seseorang dapat menentukan respon tubuh. Semakin banyak stressor yang dialami, maka dapat menimbulkan dampak yang
besar bagi fungsi tubuh Hidayat, 2008. Pada waktu yang bersamaan bertumpuk sejumlah stressor yang harus dihadapi, sehingga stressor kecil
dapat menjadi pemicu pencetus yang mengakibatkan reaksi yang berlebihan Rasmun, 2004.
d. Pengalaman Masa lalu Pengalaman masa lalu dapat mempengaruhi kemampuan individu dalam
menghadapi stressor yang sama Rasmun, 2004. Semakin banyak stressor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya, maka semakin
Universitas Sumatera Utara
baik dalam mengatasinya sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula Hidayat, 2008.
e. Tipe Kepribadian Seseorang yang memiliki tipe kepribadian A lebih rentan terkena stres
dibanding dengan tipe kepribadian B. Karena tipe kepribadian A memiliki ciri agresif, bicara cepat, kurang sabar, mudah tersinggung, mudah marah,
dan lain-lain. Sedangkan tipe kepribadian B kebalikan dari tipe kepribadian A Hidayat, 2008.
f. Tingkat Perkembangan Pada tingkat perkembangan tertentu terdapat jumlah dan intensitas stressor
yang berbeda sehinggga resiko terjadi stres pada tiap tingkat perkembangan akan berbeda Rasmun, 2004. Semakin matang dalam
perkembangannya, maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatasinya. Kemampuan individu dalam mengatasi stressor dan respon
berbeda-beda Hidayat, 2008.
2.1.4. Tahapan Stres