Masalah Perancangan Pendekatan Perancangan

Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 2 Serta tujuannya adalah :  Meningkatkan semangat belajar anak – anak dan remaja di kota Medan  Membantu proses belajar – mengajar yang ditawarkan sekolah  Tempat mendapatkan informasi tentang pendidikan sehingga dapat menambah pengetahuan.  Menjadi tempat pilihan rekreasi yang berlingkup pendidikan  Dapat menciptakan generasi yang berpikiran maju dan luas

1.3. Masalah Perancangan

Rumusan permasalahan yang timbul untuk tema dan kasus dalam perancangan proyek ini adalah :  Bagaimana menciptakan sebuah rancangan lingkungan dan bangunan yang sesuai dengan judul yang diangkat dan maksud tujuan yang hendak dicapai demi menunjang keberadaan fungsi bangunan sesuai dengan kasus proyek  Bagaimana menciptakan suatu image baru pada bangunan sehingga tujuan yang ingin dicapai pun terpenuhi  Bagaimana mengelola ruang dalam agar saling terintegrasi antar berbagai fungsi dengan kegiatan yang berbeda  Bagaimana menyesuaikan lokasi yang ada dengan kebutuhan akan fasilitas yang mendukung terciptanya lingkungan dan bangunan tersebut  Bagaimana menerapkan konsep perancangan yang ada yang didasarkan dari studi yang telah dilakukan kedalam sebuah proses perancangan.

1.4. Pendekatan Perancangan

Beberapa pendekatan yang dilakukan dalam mengumpulkan data – data baik primer maupun sekunder untuk memperjelas pemahaman tentang Rumah Ilmu Kota Medan dilakukan dengan metode pendekatan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 3 1. Studi literatur  Untuk mendapatkan data awal mengenai jenis – jenis perawatan yang ada serta memperkaya materi – materi yang berkaitan.  Untuk mendapatkan data – data yang berkaitan dengan tema  Untuk mendapatkan data – data yang diperlukan dalam studi banding 2. Observasi lapangan  Mendapatkan data kondisi dan potensi lingkungan tapak terpilih  Melihat langsung keadaan dan pengelolaan bangunan yang ada dengan fungsi sejenis. 3. Wawancara Wawancara dilakukan untuk memperoleh masukan mengenai lingkungan tapak proyek, informasi non arsitektural dan karakteristik khusu kawasan proyek terpilih. Serta masukan yang berkaitan dengan kasus proyek, antara lain informasi tentang persyaratan ruang, kendala – kendala dalam penyelenggaraan yang ada dari segi arsitektural. 4. Analisis Analisis diperlukan untuk mengolah dan merumuskan berbagai masukan arsitektural maupun non arsitektural bagi keperluan perancangan. 5. Sintesis Sintesis dilakukan pada tahap integritas data – data yang ada yang telah dikaji pada tahap analisis, untuk kemudian diolah menjadi konsep perencanaan dan perancangan.

1.5. Lingkup Perancangan