Elaborasi Tema 1. Alasan Pemilihan Tema Konsep Ruang Luar  Zoning Ruang Luar Konsep Ruang Dalam  Zoning Ruang Dalam

Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 32

BAB III ELABORASI TEMA

3.1. Elaborasi Tema 3.1.1. Alasan Pemilihan Tema Tema yang diharapkan untuk perancangan ini adalah tema yang bisa menggambarkan bagaimana fungsi bangunan seharusnya, serta tema yang dapat membawa pengunjung merasakan tujuan diciptakannya rancangan ini. Perancangan yang ditujukan untuk anak – anak serta remaja ini seharusnya mengerti pola pikir dan bertindak mereka agar tema yang dipilih tidak salah sasaran serta dapat mendukung berhasilnya proyek ini. Perancangan yang diambil adalah menempatkan anak dan remaja sebagai subyek pendidikan, dimana pada usia itu mereka sangat senang bermain sehingga dapat dicapai visi yang menciptakan lingkungan pendidikan yang rekreatif, serta menciptakan sebuah lingkungan yang meningkatkan terjadinya interaksi yang positif. Permasalahan sekarang adalah bagaimana merancang sebuah lingkungan yang cocok dengan karakteristik anak-anak dan remaja dimana lingkungan tersebut penuh dengan eksplorasi dan kedinamisan, sehingga terbentuknya kualitas ruang yang baik bagi lingkungan pendidikan yang rekreatif . Beranjak dari pemahaman diatas untuk menciptakan sebuah bangunan pendidikan namun bersifat rekreasi tepat kiranya tema yang diambil untuk proyek ini adalah Arsitektur Rekreasi. Tidak hanya berekreasi, namun tetap terdapat hal – hal yang mendidik atau edukasi sehingga dapat menunjang keberhasilan dari tujuan dirancangnya bangunan ini.

3.2. Tinjauan Umum

3.2.1. Rekreasi  Definisi Rekreasi Rekreasi adalah “ aktivitas yang dilakukan pada waktu senggang lapang yang bertujuan untuk membentuk, meningkatkan kembali kesegaran fisik, mental, pikiran dan daya rekreasi baik secara individual maupun secara kelompok yang hilang akibat aktivitas rutin sehari-hari Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 33 dengan jalan mencari kesenangan, hiburan dan kesibukan yang berbeda dan dapat memberikan kepuasan dan kegembiraan yang ditujukan bagi kepuasan lahir dan batin manusia”. 8  Ciri - ciri Rekreasi Ciri-ciri rekreasi adalah : 1. Bersifat fisik, mental dan emosional. 2. Tidak memiliki bentuk atau macam tertentu. 3. Dapat membangkitkan rasa gembira, senag dan puas bagi pelaku. 4. Dilaksanakan dalam waktu senggang. 5. Bebas dari paksaan. 6. Dibutuhkan secara universal, tidak dibatasi oleh lapisan tertentu. 7. Bersifat fleksibel. Tidak dibatasi oleh tempat, dapat dilakukan oleh perseorangan, ataupun sekelompok orang. Rekreasi tidak dibatasi oleh kemauan seseorang, baik miskin maupun kaya dapat menikmati dan juga tidak dibatasi oleh fasilitas atau alat-alat tertentu, dapat dilakukan oleh alat-alat sederhana maupun alat-alat modern. 8. Didorong oleh kegiatan sehingga menentukan bentuk rekreasi.  Tipe – tipe tempat dan bangunan rekreasi 9 1. Resortresidential community 2. Theme park 3. Commercial recreational - Daerah perkotaan yang dibuat alami bangunan untuk rekreasi dengan pemasaran atau tujuan konsumen yang sudah ada. - Dapat berupa orientasi pasif dan aktif, contoh health club, arcades, theatres, dan sebagainya. 4. Suplemental recreational Fasilitas rekreasi yang ditujukan sebagai tambahan dari fungsi utama sebuah kawasan perumahan, komersil, seperti kolam renang, golf course, dan sebagainya. 8 http:repository.usu.ac.idbitstream123456789195562Chapter20II.pdf 24 April 2013 9 Recreation development handbook 24 April 2013 Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 34  Kegunaan rekreasi 10 1. Untuk kesehatan, baik itu kesehatan tubuh maupun pikiran 2. Untuk dapat membentuk atau membangun karakter 3. Sebagai pencegah kriminalitas 4. Sebagai sarana pendidikan moral 5. Untuk hal-hal yang behubungan dengan ekonomi  Jenis-jenis Rekreasi 11 Berdasarkan jenisnya rekreasi dibedakan atas a. Fungsi - Hiburan, untuk mendapat kesenangan - Pendidikan, memberi fungsi hiburan dan mendidik b. Sifat Kegiatan - Bermain ; Olah Raga 1. Definisi Permainan adalah salah satu bentuk aktivitas social yang menyenangkan yang dilakukan semata-mata untuk aktivitas itu sendiri, bukan karena ingin memperoleh sesuatu yang dihasilkan dari aktivitas tersebut. Menurut Hetherington dan parke, ada 3 fungsi utama dari permainan Desmitha,2005, yaitu : a Fungsi kognitif, melalui permainan, seseorang dapat menjelajahi lingkungannya, mempelajari objek-objek di sekitarnya, dan memecahkan masalah yang dihadapi. b Fungsi social. Khususnya dalam permainan fantasi dengan memerankan suatu peran c Fungsi emosi yang memungkinkan seseorang belajar mengatasi kegelisahan dan konflik batin, melepaskan energy fidik yang berlebihan dan membebaskan perasaan-perasaan terpendam. 10 Wing Haryono, Pariwisata Rekreasi dan Entertainment 24 April 2013 11 Patricia Farrel dalam The Process of Recreation Progamming dan Ivor Selly dalam Outdoor Recreation and The Urban Environment 24 April 2013 Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 35 2. Jenis-jenis permainan Mildred Parten meninjau jenis-jenis permainan dari sudut tingkah laku sosial, dan ditemukan 6 kategori dermitha,2005, yaitu : a Permainan unoccupied, dengan melihat sesuatu yang menarik perhatihan dan melakukan gerakan-gerakan bebas b Permainan solitary, sebuah kelompok bermain dengan bermacam macam alat permainan sehingga tidak terjadi kontak antara satu dan lainnya. c Permainan onloocker, seseorang tidak terlibat dalam aktivitas permainan, hanya memperhatikan saja d Permainan parallel, seseorang bermain dengan alat permainan yang sama, tetapi tidak terjadi kontak dengan yang lain e Permainan asosiatif, seseorang bermain bersama, tidak mengarah pada satu tujuan, tidak ada pembagian peran dan alat permainan. f Permainan koperatif, bermain dalam kelompok yang terorganisir dengan kegiatan-kegiatan konstruktif dan membuat segalanya nyata, serta mempunyai peranan sendiri-sendiri. c. Objeknya - Rekreasi budaya : Yaitu rekreasi dengan objek wisatanya berupa benda-benda atau hal-hal yang mempunyai nilai nilai seni, budaya dan sejarah yang tinggi. - Rekreasi buatan ; Yaitu rekreasi yang objek wisatanya merupakan buatan manusia. - Rekreasi agro ; Yaitu rekreasi yang memenfaatkan potensi pertanian sebagai objek - Rekreasi alam ; Yaitu rekreasi yang memanfaatkan potensi alam yang indah sebagai objek utamanya d. Partisipasi Pelaku - Rekreasi Aktip → dimana pelaku kegiatan turun langsung atau berperan secara langsung untuk melakukan tindakan rekreatif untuk dirinya. Misalnya : olah raga dan sebagainya. - Rekreasi Pasip → dalam hal ini perlu kegiatan pelaku tidak banyak Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 36 melakukan kegiatan, hanya menikmati objek rekreasi dan lebih banyak diam. Misalnya : menonton, membaca dan sebagainya e. Tingkat Usia - Anak – anak 5 – 13 tahun Anak-anak memperoleh kegembiraan denga mengaktifkan tubuh, misalnya dengan berlari-lari, bermain dengan alat, contohnya bermain dengan boneka, bola dan sebagainya. - Remaja 14 – 24 tahun Golongan remaja memilih jenis rekreasi dimana mereka menemukan dinamika untuk mengembangkan kreatifitas, ketertarikan pada aktifitas fisik seperti olah raga, seni maupun sosial. - Dewasa 25 – 55 tahun Orang dewasa cenderung tidak aktif, hiburan yang diperoleh dari program televisi, nonton di bioskop, membaca buku dan sebagainya. - Usia lanjut 55 tahun keatas Usia lanjut usia biasanya berekreasi denan hal-hal yang bersifat santai, misalnya jalan-jalan, duduk-duduk di taman dan sebagainya.  Ditinjau dari segi fasilitas, tempat rekreasi mempunyai 2 kategori : a. Fasilitas khusus yang bersifat spesifik Fasilitas khusus hanya ada di tempat itu dan jarang ditemukan di tempat lain. Fasilitas spesifik ini yang mendorong masyarakat datang untuk mengunjunginya. b. Fasilitas pokok fasilitas yang wajib ada  Klasifikasi sarana olahraga rekreatif a. Berdasarkan sifat ruang : Outdoor ; wadah rekreasi yang dilakukan di luar ruangan, tidak terlindungi oleh atap dan dinding, sehingga tergantung dengan cuaca. Indoor ; wadah rekreasi yang dilakukan di dalam ruangan yang terlindung, sehingga tidak terganggu oleh keadaan Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 37 cuaca. Dan kondisi ruang diatur sesuai dengan kegiatannya. Semi Indoor dan Outdoor ; wadah rekreasi yang hanya menggunakan penutup atap saja. b. Berdasarkan kelompok usia pemakai : - Untuk anak-anak : area bermain anak - Untuk dewasa : gedung olahraga, lapangan olahraga c. Berdasarkan jenis penggunaannya : - Rekreasi komunal multi used terdiri dari bermacam-macam aktifitas yang dapat dilakukan dalam kompleks. - Rekreasi tunggal single used, terdiri dari satu macam kegiatan utama. - Sarana pelengkap servis used, untuk melayani rekreasi di luar bangunan. d. Berdasarkan aktifitaskegiatan : - Big muscle activities : rekreasi yang memerlukan tenaga atau fisik. - Social activities : rekreasi yang bertujuan sosial, seperti : bercakap- cakap, jalan-jalan bersama, melibatkan interaksi sosial sebagai kegiatan utama. - Physical recreation : memerlukan usaha atau kegiatan fisik sebagai kegiatan utama. - Cognitive recreation : melibatkan kebudayaan, pendidikan, dan kreatifitas. - Environment-related recreation : rekreasi yang memanfaatkan potensi alam dalam kegiatannya, seperti olahraga arung jeram. - Rhythms and music : rekreasi yang diakibatkan oleh irama dan musik yang memberikan kesenangan, persahabatan, seperti bernyanyi dan Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 38 berdansa. - Hand intellect : rekreasi yang mengembangkan keterampilan tangan dan pikiran, misalnya : melukis dan mematung. - Creative play : rekreasi yang mengembangkan imajinasi, daya khayal akan sesuatu yang bukan sesungguhnya, misalnya : membuat bangunan dari pasir. - Nature learning : rekreasi di alam terbuka berkemah dan mendaki gunung - Mental : rekreasi yang merupakan ekspresi dari aktifitas masyarakat yang berisfat mendidik, misalnya : berdebat, berdiskusi, lain-lain. - Collecting : mengumpulkan benda-benda sebagai hobi, masuk ke dalam kelompok sosial tertentu atau memilih salah satu cara kehidupan yang khusus. - Service activities : sebagian orang tertentu merupakan kesenangan tersendiri jika melakukan pelayanan kegiatan umum, misalnya : sebagai juri, grur, dan lain-lain. - Shopping activities : sebagian orang berbelanja menjadi aktifitas rekreasi yang merupakan suatu kesenangan. Antara lain : kesempatan untuk memperoleh pelayanan, kesenangan dalam tawar-menawar, cuci mata dengan melihat-lihat. Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 39 - Relaxation : rekreasi yang bertujuan melepaskan diri dari ketegangan dan kelelahan mental dan fisik untuk mencapai kesenangan dan kesegaran, misalnya ; menikmati pemandangan alam, duduk di taman, dan lain-lain. - Solitude : menyendiri untuk melepaskan kesibukan sehari-hari dengan beristirahat di tempat tertentu yang sepi, seperti keluar kota, ke gunung.

3.2.2. Pengertian Arsitektur Rekreasi

Arsitektur adalah kristalisasi dari pandangan hidup sehingga arsitektur bukan semata – mata teknik dan estetika bangunan. Arsitektur tidak seperti bidang seni lain hadir dalam realitas sehari – hari. Arsitektur adalah ruang fisik untuk aktivitas manusia yang memungkinkan pergerakan manusia dari satu ruang ke ruang lainnya, yang menciptakan tekanan antara ruang dalam bangunan dan ruang luar. Sehingga Arsitektur rekreasi adalah menciptakan sebuah ruang yang didalamnya dapat dilakukan aktivitas yang bertujuan untuk membentuk, meningkatkan kembali kesegaran fisik, mental, pikiran dan daya rekreasi yang hilang akibat aktivitas rutin sehari-hari dengan memberi kesenangan,kegembiraan bagi kepuasan lahir batin manusia. Berdasarkan Tipologi Bangunan Rekreasi Aktif Komersil di Jakarta menurut Linda Y, bahwa karakter Bangunan Rekreasi adalah sebagai berikut : KRITERIA BAGIAN UTAMA KETERANGAN Pengolahan Tapak a. Pemilihan Tema Umumnya dengan pemanfaatan potensi tapak dan diseuaikan pada perkembangan wadah rekreasi tiap kurun waktu b. Pola Sirkulasi Menuntut DINAMIS dengan Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 40 mengkombinasikan pola – pola yang ada dan menuntut adanya suatu aliran, sehingga memberikan pengarahan yang jelas bagi pengunjung Pengolahan Bangunan a. Pemilihan Tema Wadah rekreasi menjadi wadah imajinasi bentuk arsitektur yang sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar tapak b. Pengolahan Ruang Menciptakan ruang-ruang intim, santai dan sesuai dengan sifat rekreasi. c. Kegiatan Penerapan pada pengolahan ruang yang sesuai hirarkinya utama, pendukung d. Bentuk Ruang DINAMIS, pengunjung merasa nyaman dan informasi, yang menghilangkan rasa tegang dan formil dalam kegiatan rutin. e. Penyediaan Fasilitas dan Kegiatan Selalu mengalami pembaharuan dengan memperhatikan keunikan Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 41 dan imajinasi yang berkaitan dengan tema wadah rekreasinya. Penggunaan Teknologi a. Peralatan b. Bahan Bangunan c. Struktur dan Konstruksi

3.3 Interpretasi Tema

 Arsitektur sebagai wadah yang menyediakan tempat untuk bermain sekaligus mendidik khususnya bagi anak-anak.  Melakukan pendekatan terhadap perilaku anak-anak dan remaja  Pendekatan terhadap anak dilakukan karena bangunan yang akan dibuat diperkirakan lebih diminati anak – anak dan remaja  Menciptakan hubungan dan ekspresi atau kesan yang akan ditimbulkan, sehingga sesuai dengan suasana yang diinginkan. Berikut ini adalah faktor pendukung terciptanya kesan rekreasi pada suatu lingkungan binaan.  View Suasana yang tercipta melalui view yang berbeda dari yang biasa dialami pengguna. View tersebut harus dapat memberi penyegaran fisik dan mental serta member pengguna kesempatan untuk melupakan sejenak rutinitas yang menegangkan.  Sequence ruang dan pengalaman ruang experience Erat kaitannya dengan view. Pengalaman berbeda yang dialami oleh pengguna dalam suatu lingkungan binaan dapat membuat pengguna merasakan ketertarikan untuk melakukan kegiatan rekreasi sambil belajar. Dalam hal ini terbukti view berkaitan dengan sequence ruang yang diciptakan, baik ruang luar maupun ruang dalam. Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 42  Sirkulasi Kenyamanan sirkulasi juga merupakan salah satu tuntutan yang harus dipenuhi pada setiap lingkungan binaan. Alur sirkulasi yang direncanakan dapat memberi kesan tersendiri bagi pengunjung. Pola atau alur sirkulasi yang dituntut dalam tema rekreatif adalah sirkulasi yang menghasilkan vista, baik yang lurus atau kurva.  Material dan tekstur Memberi kesan berbeda, terutama dalam hal rekreatif, material yang dipilih biasanya adalah material yang alami.  Style bangunan Direncanakan sedemikian rupa agar tercipta suatu keistimewaan dan image tertentu yang dapat memberi kesan tersendiri pada bangunan.  Warna Penerapan warna yang diterapkan dalam kasus desain untuk memberikan pengaruh psikologis pada manusia. Dalam hal ini dibutuhkan penerapan warna yang memberi kesan bagi pengguna dan pengunjung. Penerapan warna dalam hal ini berkaitan dengan teori warna. Menurut Seymour M. Gold dalam Recreation Planning design, dijelaskan bahwa penciptaan suasana rekreatif juga dapat diperoleh dengan:  Unsur –unsur Alam rekreasi alam Dengan memasukkan unsur-unsur alam ke dalam bangunan. Misalnya : tanaman dan air.  Adanya pergerakan manusia dan aktifitas Pergerakan selalu menarik perhatian untuk dilihat. Pergerakan bias berupa manusia yang bergerak melewati jalur sirkulasi horizontal dan vertical. Aktifitas itu dapat dengan sendirinya menimbulkan kesan yang rekreatif, seperti halnya pameran, show dan lain-lain.  Ruang yang digunakan bersama Ruang yang dapar digunakan bersama-sama seperti plaza, ruang ini dapat dipakai bersama tanpa batas-batas sehingga antar individu dapat saling berinteraksi. Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 43  Orang bisa saling melihat Secara naluriah manusia mempunyai kebutuhan untuk bersosialisasi, melihat dan dilihat orang.  Eksploratif Mengundang para pengunjung untuk ikut berapresiasi, mengalami, merasakan segala sesuatu di dalam atau luar bangunan. Misalnya berupa sesuatu yang dapat dipegang, diraba, diserap, dimainkan dan sebagainya. Hal ini dapat dicapai dengan permainan tekstur dan material  Informal Sesuatu yang informal biasanya menarik. Sesuai dengan konsep rekreasi yang menampilkan sesuatu yang berbeda dari kehidupan sehari-hari yang biasanya formal dan penuh keteraturan.  Dinamis Menampilkan sesuatu yang bergerak, bukan sesuatu yang statis atau diam. Dapat dilakukan dengan bentukan ruang, sirkulasi yang mengalir dan menarik serta permainan pola lantai.  Unsur cahaya Peranan cahaya sangat penting dalam penciptaan suasana eksterior maupun interior yang diinginkan, baik itu pencahayaan alami ataupun pencahayaan buatan.  Bentuk yang beraneka ragam dari bangunan Permainan bentuk yang berbeda-beda dan digabungkan menjadi satu akan menimbulkan suasana yang berbeda dan dinamis.  Tata letak susunan ruang-ruang dan fasilitas yang ada Tata ruang diusahakan tidak terlalu monoton, yaitu dengan pengelompokan berdasarkan fungsi secara mencolok.  Sekuens ruang bermacam-macam Sekuens ruang yang berbeda akan memberikan pengalaman ruang yang berbeda pula.  Triangulasi Triangulasi adalah sesuatu yang menyatukan, mengumpulkan orang yang tidak saling mengenal dalam satu kegiatan yang sama mungkin bisa saling Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 44 berinteraksi. Misalnya; dalam pertunjukan, atraksi atau hanya sesuatu yang menarik untuk dilihat.

3.3.1. Keterkaitan tema dengan judul

Judul untuk rancangan ini adalah Medan Science Museum dengan tema Arsitektur Rekreasi. Alasan mengapa memilih tema ini adalah :  Menerapkan arsitektur yang bersifat menghibur atau rekreasi namun mempunyai sisi edukasi  Membuat ruang yang membuat anak-anak memainkan perannya terhadap ilmu pengetahuan Dengan menerapkan tema ini diharapkan anak – anak atau remaja tidak bosan walaupun sedang dalam proses belajar ataupun mengingat hal – hal yang sudah dipelajari disekolah. Metoda pendekatan perancangan yang diambil adalah pendekatan yang berorientasi pada anak dan remaja, yang berarti menempatkan anak dan remaja sebagai subyek pendidikan, dimana mereka masih sangat senang bermain sehingga dapat dicapai visi yang menciptakan lingkungan pendidikan yang rekreatif bagi anak- anak dan remaja serta menciptakan sebuah lingkungan yang meningkatkan terjadinya interaksi yang positif. Lingkungan rancangan penuh dengan eksplorasi dan kedinamisan, sehingga terbentuknya kualitas ruang yang baik bagi lingkungan pendidikan rekreatif untuk anak-anak. Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 45 3.4.Studi Banding Tema Experience Music Project, Seattle, USA Lokasi : Seattle, Washington, USA Tahun : Dibuka Tahun 2000 Arsitek : Frank Gehry Fungsi : Museum Sejarah Musik Gambar 3.1 Eksterior Museum musik Experience Music Project EMP didirikan oleh Paul Allen, pendiri Microsoft. Bangunan ini adalah museum sejarah musik bertempat di pemberhentian Seattle Center Monorail, yang dihubungkan melalui gedung. Museum ini berisi sebagian besar tentang sejarah musik rock. Struktur ini mirip dengan struktur Science Fiction Museum dan Hall of Fame yang dirancang oleh Frank Gehry. Banyak bangunan menyerupai konstruksi perusahaan nya berupa lembaran baja, seperti Guggenheim Museum Bilbao, Walt Disney Concert Hall dan Gehry Tower. Struktur berisi 140.000 kaki persegi 13.000 m2, dengan luas 35.000 kaki persegi 3.300 m2. Experience Music Project EMP adalah museum yang didedikasikan untuk sejarah dan eksplorasi musik populer dan fiksi ilmiah terletak di Seattle , Washington. Bangunan museum rancangan Frank Gehry ini terletak di kampus di Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 46 Seattle Center , berdekatan dengan Space Needle dan Seattle Center Monorail , yang dihubungkan melalui gedung. Dikatakan bahwa Gehry bereksperimen dengan LSD sambil mendengarkan musik Jimi Hendrix untuk inspirasi. Bahkan ia juga membawa gitar untuk dapat memberikan inspirasi terhadap bangunanya. Meskipun bangunan ini memiliki nilai seni yang tinggi, namun banyak juga yang mengkritik tentang bentuknya. Mereka menggambarkannya sebagai gumpalan atau menyebutnya The Wasir . Meskipun beberapa kajian kritis struktur, bangunan telah disebut latar belakang yang cocok untuk dunia terbesar koleksi dari Hendrix memorabilia Jimi. Gedung ini didesain perpaduan dari tekstur dan warna, termasuk emas, perak, dalam merah, biru dan ungu kabut berkilauan. Gambar 3.2 Suasana Museum Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 47 Discovery Science Centre, California Gambar 3.3 Discovery Science Centre Discovery Science Center, sebelumnya dikenal sebagai Taco Bell Discovery Science Center, adalah museum sains di Santa Ana, California, dengan lebih dari 100 alat peraga pameran dirancang untuk memicu rasa keingintahuan alami anak Gambar 3.4 Dino Area Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 48 Gambar 3.5 Denah Discovery Science Center Discovery Science Center ini memiliki beberapa galeri utama dengan konsep- konsep ilmu pengetahuan, yaitu:  Eco Challenge: upaya pameran ini untuk mendidik keluarga pada daur ulang dan konservasi lingkungan dengan mengajarkan konsep ramah lingkungan, pembuangan limbah rumah tangga berbahaya, dan bagaimana mengidentifikasi dan memilah daur ulang dari sampah biasa.  Boeing Rocket Lab: Merupakan pameran permanen, tahap pertama di Galeri Eksplorasi Ruang Angkasa menampilkan simulasi peluncuran Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 49 roket, pelajaran bahan bakar roket kimia, dan sebuah stasiun udara dan air interaktif roket peluncuran. Gambar 3.6 Interior pesawat luar angkasa  Dino Quest: pameran ini adalah yang pertama dari jenisnya dan seukuran fitur model dinosaurus, quests interaktif dan penggalian arkeologi virtual untuk menemukan dan mengidentifikasi fosil prasejarah. Gambar 3.7 Dino Quest Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 50  Planetary Research Station : Menampilkan animasi globe, stasiun ini memungkinkan pengunjung untuk belajar tentang atmosfer, pola cuaca dan aspek lain dari ilmu bumi. Gambar 3.8 Globe Animation  Science Summer Camp: Pusat Sains menawarkan kamp musim panas untuk usia sekolah 5-10, didesain untuk siswa agar lebih paham pendidikan ilmiah lebih mendalam. Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 51 Kidzania Lokasi : Jalan Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan, Pacific Place Mall Lantai 6 Gambar 3.9 Kidzania  Kidzania merupakan tempat bermain anak yang mempunyai konsep rekreatif dan edukatif  Disini anak-anak diajak bermain untuk memainkan peran seperti orang dewasa. Dengan tujuan agar anak-anak dapat merealisasikan cita-citanya dan lebih siap saat dewasa nanti.  KIDZANIA dibangun khusus menyerupai replika sebuah kota yang sesungguhnya, namun dalam ukuran anak-anak Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 52 Gambar 3.10 Kegiatan di dalam Kidzania The Children Museum Science and Technology Lokasi : Tech Valley, New York, Amerika Merupakan museum teknologi untuk anak yang mempunyai tema rekreasi. • Mempunyai program pendidikan bekerja sama dengan sekolah-sekolah • Di tempat ini anak-anak akan mendapatkan pengalaman baru mengenai IPTEK Gambar 3.11 Interior Bangunan • Di tempat ini anak-anak dapat memainkan peran sebagai peneliti ilmu pengetahuan. Gambar 3.12 kegiatan anak - anak di dalam museum Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 53 Gambar 3.13 PETA The Children Museum Science and Technology Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 54

BAB IV ANALISA

4.1. Analisa Eksisting 4.1.1. Analisa Lokasi Lokasi proyek berada di Jl. Tembakau Deli, Kecamatan Medan Barat, Medan Sumatera Utara, Indonesia. Data – data fisik lokasi adalah sebagai berikut :  Kasus Proyek : Medan Science Museum  Status Proyek : Fiktif  Pemilik Proyek : Swasta H. Anif  Lokasi Tapak : Jl. Tembakau Deli. Kec. Medan Barat Kotamadya Medan  Batas Utara : Tanah Kosong Deli Super Blok Gambar 4.1 Tanah Kosong Deli Super Block  Batas Timur : Kantor PTP 9 Gambar 4.2 Kantor PTP 9 Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 55  Batas Selatan : Sungai Deli  Batas Barat : Sungai Deli Gambar 4.3 Sungai Deli  Luas Lahan : ± 2.2 Ha ± 22.000 m 2  Letak : 2 27 ’ – 2 47 ’ Lintang Utara dan 98 .35’ – 98 .44’ Bujur Timur  Kontur : Datar  Iklim :Tropis, suhu min 23 C – 24,1 C, suhu maks 30,6 C - 33,1 C  Kelembaban udara rata – rata : 78 – 82  KDB : 60  KLB : 4 – 6 Lantai  Garis Sempadan Sungai : 15 m  Bangunan Eksisting : Pemukiman 1 – 2 lantai  Potensi Lahan :  Terletak di Pusat Kota  Berada pada Kawasan pendidikan dan rekreasi  Transportasi Lancar dan baik  Luas site mendukung Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 56 Gambar 4.4 Lokasi Site Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 57

4.1.2. Analisa Tata Guna Lahan

Fungsi Utama di sekitar lokasi proyek didominasi oleh pemukiman, perkantoran dan komersial. Adapun fungsi perkantoran di sekitar lokasi ini adalah Plasa Telkom, Bank Indonesia, Bank Mandiri, Kantor Pos, Kantor Walikota, Gedung DPRD serta terdapat pusat pebelanjaan seperti Palladium serta ruko – ruko komersil. Gambar 4.5 Tata Guna Lahan LEGENDA : SITE Sarana Pendidikan Pemukiman Fasilitas Umum Komersil Hotel Perkantoran Sungai Kondisi  Pemukiman komersil dan non – komersil sudah tertata dengan baik , menaati GSB  Hanya sekumpulan pemukiman di sebelah barat site di seberang Sungai Deli yang masih melanggar GSS  Pusat perbelanjaan , ruko komersil , dan kantor – kantor merupakan generator aktivitas utama kawasan ini Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 58 Usulan Karakteristik lokasi museum :  Peruntukan lahan untuk fungsi museum harus sesuai dengan Master Plan RUTRK Kota Medan dan RTRW kota Medan. terpenuhi  Karakter penampilan lingkungan cukup baik yang berkaitan dengan kontekstual visual sejarah dan lain- lain. terpenuhi  Kemudahan pencapaianaksesbilitas oleh pengunjung, pengelola, maupun kendaraan servis, tidak sering terjadi kemacetan. terpenuhi  Berdekatan dengan ruang terbuka umum misal taman kota, untuk kejelasan orientasi, sequence, kemungkinan untuk pengembangan kegiatan yang berhubungan related use seperti karnaval, dan lainlain. terpenuhi : bersebelahan dengan sungai  Berdekatan dengan fasilitas penunjang seperti hotel, pusat perbelanjaan, restoran, dan lain-lain. terpenuhi Potensi tambahan lainnya  Lokasi site yang berada tidak tepat di jalur arteri jalan ± 250 m membuat site menjadi bersifat privasi dan tenang. Potensi  Dengan adanya museum di pusat kota ini menambahkan varian museum di Medan.  Museum yang didirikan belum ada di kota Medan  Konsep museum science yang berisi simulasi dan berinteraksi langsung dapat meningkatkan keinginan pengunjung untuk belajar  Menambah pemasukan pariwisata di kota Medan  Menambah jumlah rekreasi pendidikan di kota Medan Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 59 Tinjauan berdasarkan fungsi pemukiman Pemukiman di kawasan ini terkonsentrasi di beberapa tempat, terutama pada Jl.Pisang, Jl Sei Deli, dan Jl Tembakau Deli. Pemukiman pada Jl Pisang dan Jl Sei Deli umumnya merupakan daerah pemukiman dengan ketinggian berkisar pada 1 lantai – 4 lantai. Pemukiman komersil dan non – komersil sudah Gambar 4.6 Pemukiman di Jl. Pisang tertata dengan baik, menaati GSB. Hanya sekumpulan pemukiman di seberang Sungai Deli di sebelah barat site yang masih melanggar Garis Sempadan Sungai. Pemukiman Jl. Tembakau Deli merupakan pemukiman dengan ketinggian 2 - 3 lantai. Gambar 4.7 Pemukiman di Jl Sei Deli Potensi dan usulan : Karena di kawasan ini didominasi oleh kawasan pemukiman, hal ini akan berpotensi baik bagi museum, penduduk sekitar bisa berpotensi menjadi pengunjung museum dan juga bekerja di museum yang dapat mendukung aktivitas museum. Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 60 Tinjauan berdasarkan fungsi bangunan komersil Ruko Komersil di kawasan tersebut terdapat di beberapa tempat , terutama pada sepanjang Jl Guru Patimpus , Jl Gatot Subroto , dan Jl Raden Saleh . Ruko Komersil pada Jl Guru Patimpus merupakan ruko dengan ketinggian berkisar pada 3 – 4 lantai . Umumnya kegiatan komersil yang dilakukan berupa bengkel mobil , toko handphone, Gambar 4.8 Ruko komersil Jl. Guru Patimpus dan warnet . Ruko Komersil pada Jl Gatot Subroto merupakan ruko dengan ketinggian berkisar pada 3 – 4 lantai . Umumnya kegiatan komersil yang dilakukan berupa printing , toko elektronik , toko mebel , toko keramik , dan lain - lain . Ruko Komersil pada Jl Guru Patimpus merupakan ruko dengan ketinggian berkisar pada 3 – 4 lantai . Umumnya kegiatan komersil yang dilakukan berupa toko elektronik , printing , toko mebel , dan lain - lain . Gambar 4.9 Ruko komersil Jl. Gatot Subroto Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 61 Gambar 4.10 Ruko komersil Jl Raden Saleh Untuk bangunan komersil lain disekitar site terdapat Mall yang juga dapat menunjang aktivitas museum seperti Palladium Plaza Gambar 4.11 Grand Palladium Potensi dan Usulan : Karena di kawasan ini didominasi oleh kawasan komersial, hal ini akan berpotensi baik bagi museum, kegiatan komersil akan menghidupkan aktivitas kawasan tersebut dan dapat menambah jumlah pengunjung museum. Selain itu adanya shopping mall seperti Grand Palladium akan mendukung variasi rekreasi di kawasan tersebut ketika pengunjung mengunjungi museum. Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 62 Tinjauan berdasarkan fungsi perkantoran Terdapat sejumlah perkantoran di dekat site terutama di Jl Balai Kota seperti Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian , Stasiun TVRI ,Capital Building, Departemen Hukum dan HAM , Kantor Pos Gambar 4.12 Kantor dinas perdagangan Gambar 4.13 Kantor TVRI Gambar 4.14 Kantor Telkom Gambar 4.15 Kantor Walikota Gambar 4.16 PTP 9 Gambar 4.17 Bank Indonesia Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 63 Gambar 4.18 Capital Building Gambar 4.19 Kantor Pos Perbankan terdapat pada Jl Balai Kota dan Jl Gatot Subroto . Perbankan pada jl. Gatot Subroto terdiri dari Bank Mega ± 350 m dan Bank BNI ±300 m . Perbankan pada Jl Balai Kota terdapat Bank BRI ± 350 m , Bank Danamon ±350 m , Bank Indonesia ± 350 m , Bank Mutiara ±350 m , dan Bank Mandiri ± 500 m fungsi dari bank – bank ini juga hampir sama dengan bangunan komersil yaitu sebagai generator aktivitas. Gambar 4.20 Bank BRI Gambar 4.21 Bank Danamon Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 64 Gambar 4.22 Bank Mega, Bank BNI, Bank Mandiri Tinjauan berdasarkan fungsi perhotelan Fungsi hotel saat ini terdapat pada : Hotel Dharma Deli di Jl Balai Kota ± 300 m Hotel Arya Duta di Jl Raden Saleh ± 250 m Hotel JW Marriot di Jl Putri Hijau ± 500 m Hotel Grand Aston di Jl Balai Kota ± 500 m Fungsi Hotel dan apartemen ke depannya direncanakan pada Deli Grand City. Cukup banyak hotel yang terdapat disekitar site yang mana dapat menunjang keberadaan museum. Gambar 4.23 Hotel JW Marriot Gambar 4.24 Hotel Dharma Deli Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 65 Gambar 4.25 Grand Aston Gambar 4.26 Hotel Arya Duta Potensi dan Usulan : Keberadaan hotel disekitar site sangat menunjang keberadaan museum, karena dapat menjadi tujuan wisata bagi para wisatawan yang menginap di hotel. Tinjauan berdasarkan fungsi perdagangan dan jasa Perdagangan dan jasa pada kawasan ini berupa showroom Toyota , Pertamina , Plasa Telkom , Wisma Benteng dan lain – lain Gambar 4.27 Showroom, Wisma Benteng, Plasa Telkom Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 66 Tinjauan berdasarkan fungsi sarana pendukung Terdapat sarana pendukung berupa sarana pendidikan pada kawasan diantaranya terdapat SD Negeri di Jl Sei Deli , dan Kampus IBBI Emerald di Jl Gatot Subroto , dan kampus IBBI lainnya di Jl Sei Deli yang juga dapat menunjang keberadaan museum, dimana siswa – siswi disekolah tersebut dapat mengunjungi museum. Sarana pendukung lainnya berupa sarana peribadatan berupa mesjid juga terdapat pada Jl Sei Deli. Gambar 4.28 Kampus IBBI Gambar 4.29 SD Jl. Sei Deli Potensi dan Usulan : Bangunan pendidikan seperti SD Negri dan Sekolah Tinggi IBBI bisa mendukung aktivitas museum, mengingat siswa cukup banyak persentase dalam jumlah keseluruhan pengunjung museum. Namun, museum juga bisa dicapai dengan mudah oleh siswa – siswi sekolah manapun juga mengingat lokasi museum yang terletak di pusat kota. Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 67 Tinjauan berdasarkan fungsi fasilitas umum Fasilitas pendukung di kawasan ini berupa sarana peribadatan berupa mesjid di Jl. Sei Deli dan SPBU di Jl. Guru Patimpus Gambar 4.30 Mesjid Gambar 4.31 SPBU Potensi dan Usulan : Fasilitas umum yang mendukung di kawasan ini yaitu bangunan peribadatan dan SPBU di Jl. Guru Patimpus. Walaupun demikia, dalam bangunan museum ini juga akan disediakan mushola

4.1.3. Analisa Intensitas Bangunan

Gambar 4.32 Intensitas bangunan Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 68 Gambar 4.33 Skyline view dari Jl. Putri Hijau Potongan A – A’ Gambar 4.34 Skyline view dari Jl. Maulana Lubis dan Jl. Raden Saleh Pot. B – B’ Gambar 4.35 Skyline view dari Jl. Guru Patimpus Potongan C – C’ Masalah :  Irama skyline yang ada , terutama dari Timur Jl Balai Kota , dan Selatan Jl Raden Saleh tidak menunjukkan skyline yang baik karena terjadi perbedaan ketinggian yang cukup drastic antara pemukiman dengan bangunan tinggi di sekitarnya.  Skyline yang dibentuk dari utara Jl Guru Patimpus juga memiliki perbedaan yang drastis tetapi melewati site dan bisa diperbaiki Usulan :  Untuk memperbaiki skyline dari utara Jl Guru Patimpus , bangunan mencapai ketinggian maksimal 44 m sehingga perbedaan ketinggian yang drastis bisa dihilangkan Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 69 Potensi :  Tercipta suatu garis langit yang jelas, dan lebih baik dengan tidak menonjolkan bangunan tetapi memperbaiki garis skyline .  Bangunan museum yang akan dibangun di lokasi ini berlantai tidak lebih dari 4 lantai. Mengingat skyline kawasan didominasi bangunan berlantai 4, maka keberadaan museum akan sepadan dengan bangunan sekitarnya Gambar 4.36 Konsep skyline dari utara Jl. Guru Patimpus Agar skyline yang dibentuk tidak membentuk perbedaan ketinggian yang drastis dapat dicapai seperti dibawah ini yang dilihat dari bagian utara dari site Jl Guru Patimpus , maka bangunan mencapai maksimal ketinggian 44 m

4.1.4. Analisa Sirkulasi

Sirkulasi kendaraan digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu :  Kepadatan tinggi Jalan dengan intensitas kendaraan yang tinggi dan menimbulkan kemacetan dilihat di tabel 4.1 Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 70 Tabel 4.1 kondisi jalan dengan kepadatan tinggi Gambar Keterangan Jl. Gatot Subroto  Merupakan jalur 1 arah  Lebar jalan ± 16m  Dilalui oleh kendaraan umum, becak , kendaraan beroda empat dan dua  Kemacetan umumnya terjadi pada sore jam 4- 6  Sepanjang jalan ini terdapat pedestrian selebar 1.2 m Jl. Guru Patimpus  Merupakan jalur 2 arah  Lebar jalan ± 16 m  Dilalui oleh kendaraan umum, becak, kendaraan beroda empat dan dua  Kemacetan umumnya terjadi pada pagi jam 10 - 1 dan sore jam 4 – 6  Sepanjang jalan ini terdapat jalan pedestrian selebar 1.2 m  Di tengah – tengah terdapat pembatas jalan dan setiap 2.5 m Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 71 terdapat signage dan lampu kota Jl. Raden Saleh – Persimpangan dengan Jl Imam Bonjol  Merupakan jalur 1 arah  Lebar jalan ± 20 m  Dilalui oleh kendaraan umum , becak , kendaraan beroda empat dan dua  Kemacetan umumnya terjadi pada siang jam  Sepanjang jalan ini terdapat pedestrian selebar 1.2 m Jl. Balai kota – persimpangan Jl Bukit Barisan  Merupakan jalur 1 arah  Lebar jalan ± 20 m  Dilalui oleh kendaraan umum , becak , kendaraan beroda empat dan dua  Kemacetan terjadi pada sore jam 4-6  Sepanjang jalan ini terdapat pedestrian selebar 1.2 m Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 72  Kepadatan menengah Jalan dengan intensitas kendaraan yang tinggi tetapi tidak menimbulkan kemacetan dapat dilihat di tabel 4.2 di bawah ini : Tabel 4.2 Kondisi jalan dengan kepadatan menengah Jl. Balai Kota mulai dari persimpangan Jl Bukit Barisan  Merupakan jalur 1 arah  Lebar jalan ± 20 m  Dilalui oleh kendaraan umum , becak , kendaraan beroda empat dan dua  Sepanjang jalan ini terdapat pedestrian selebar 1.2 m  Kepadatan rendah Jalan dengan intensitas kendaraan yang rendah dapat dilihat di tabel 4.3 Tabel 4.3 Jalan dengan sirkulasi kepadatan rendah Jl. Tembakau Deli jalan menuju site  Merupakan jalur 2 arah Lebar jalan ± 8.5 m  Dilalui oleh kendaraan beroda empat dan dua  Kendaraan milik penghuni pemukiman diparkirkan di luar pemukiman di sepanjang jalan ini Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 73 Jl Pisang  Merupakan jalur 1 arah  Lebar jalan ± 3.5 m  Dilalui oleh kendaraan umum , becak dan beroda dua  Jalan sempit ini dimanfaatkan pengendara untuk memotong jalan dari Jl Guru Patimpus menuju Jl Gatot Subroto Jl Pepaya  Merupakan jalur 2 arah  Lebar jalan ± 4 m  Dilalui oleh kendaraan umum , becak dan beroda dua  Jalan ini dimanfaatkan pengendara untuk memotong jalan dari Jl Guru Patimpus menuju Jl Gatot Subroto Jl Sei Deli • Merupakan jalur 2 arah • Lebar jalan ± 4 m • Dilalui oleh kendaraan umum , becak dan beroda dua • Jalan ini dimanfaatkan pengendara untuk memotong jalan dari Jl Guru Patimpus Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 74 menuju Jl Gatot Subroto Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 75

4.1.5 Analisa Pencapaian

4.1.6 Analisa Vegetasi

Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 76

4.1.7 Analisa View

4.1.8 Analisa Kebisingan dan Matahari

Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 77

4.1.9 Analisa Arsitektur Kota

Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 78 4.2 Analisa Non Fisik 4.2.1 Analisa Kegiatan Kegiatan yang diklasifikasikan di dalam bangunan ini dibagi menjadi 6 jenis kegiatan yaitu :  Kegiatan penerima  Kegiatan administrasi  Kegiatan pameranperagaan yang terdiri atas :  Pameran Temporer  Pameran Terbuka  Pameran peragaan IPA a. Pameran Peragaan Biologi b. Pameran Peragaan Matematika c. Pameran Peragaan Fisika  Pameran peragaan transportasi darat  Pameran peragaan transportasi udara  Pameran peragaan transportasi laut  Pameran peragaan gelombang  Pameran peragaan listrik dan magnet  Pameran peragaan energi  Pameran peragaan cahaya  Pameran peragaan optik d. Pameran Peragaan Astronomi  Kegiatan pendidikan dan penunjang  Kegiatan komersil  Kegiatan service Alasan mengapa ilmu fisika lebih banyak kategori yang diambil: 1. Ilmu Fisika Lebih mudah diterapkan pada alat peraga 2. Ilmu Kimia tidak dipilih karena dalam ilmu ini banyak melakukan percobaan yang menggunakan bahan-bahan cair dan zat-zat lainnya, sehingga terlalu berbahaya. Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 79

4.2.2 Analisa Pola Kegiatan

Berdasarkan pola kegiatannya , pengguna bangunan dibagi atas 3 , yaitu : 1. Unit Pelayanan Umum pola kegiatan pengunjung Parkir Main Entrance Main hall Explorer room Diorama Geomasa Planetarium Biology Room IMAX Studio Music and Art Plaza Restaurant Souvenir Shop Diagram 1 Pola Kegiatan Pengunjung Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 80 2. Unit Pelayanan Administrasi pola kegiatan pengelola Unit Pelayanan Administrasi pola kegiatan pengelola Service Entrance Time Keeper Hall Administrasi Unit Pelayanan Umum Locker Unit Pelayanan Dapur Unit Pelayanan Teknis Mechanical Electrical Diagram 2 Pola Kegiatan Pengelola 3. Unit Pelayanan Teknis Loading Dock R. Penerima Pengiriman R. Karantina R. Penyimpanan R. Preparasi Ruang Pamer R. Kontrol Diagram 3 Pola Kegiatan Pelayanan Teknis Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 81

4.2.3 Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Jenis Kegiatan

Tabel 4.4 Kebutuhan ruang berdasarkan jenis kegiatan Kelompok Kegiatatan Unit Kegiatan Pengguna Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang Penerima Penerima Pengunjung Pengelola Menjual tiket masuk Menerima pengunjung Memberi informasi Beristirahat Duduk dan berbincang Loket karcis Lobby Resepsionis Ruang duduk Ruang satpam Kegiatan Utama Pendidikan sains didalam ruangan Pengunjung Melihat pameran miniatur ataupun alat peraga ataupun wahana yang menjelaskan mengenai science, seperti Proses terjadinya tsunami, terjadinya gempa Explorer Room Pengunjung Belajar mengingat pelajaran fisika secara rekreatif Belajar mengenai cara kerja katrol Belajar mengenai beban Diorama Geomasa Pengunjung Menyaksikan berbagai macam IMAX Studio Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 82 ilmu pengetahuan dan tekhnologi Pengunjung Mempelajari cara kerja tubuh dengan alat peraga Biology Room Pengunjung Belajar mengenai proses terjadinya warna pelangi Belajar mengenai permainan cahaya Belajar mengenai suara Music and Art Pendidikan sains diluar ruangan Pengunjung Melihat aktivitas air mancur menari dan berubah warna Plaza, taman Penunjang Restaurant Pengunjung Karyawan Pengelola Duduk Berbincang Menunggu anak yang sedang belajar Makan dan minum Membayar makanan dan minuman Ruang makan Dapur Gudang Kasir Penunjang Musholla Pengunjung Karyawan Beribadah Ruang Sholat Ruang Wudhu Toilet Pengunjung Karyawan Buang air Bercermin Wc Wastafel Administrasi Direktur Kepala Pengelola Bekerja Menerima tamu R. Kerja R. Tamu Wakil Direktur Wakil Pengelola Bekerja Menerima tamu R. Kerja R. Tamu Sekretaris Sekretaris Bekerja R. Kerja Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 83 Menerima tamu Menyimpan arsip R. Tamu R. Arsip Administrasi dan Personalia Staff Bekerja Menyimpan berkas R. Kerja R. Tamu R. Arsip Bagian Humas Staff Bekerja Menyimpan berkas R. Kerja R. Tamu R. Arsip Bagian Umum Staff Bekerja Menyimpan berkas R. Kerja R. Tamu R. Arsip Servis Pelayanan Teknis Staff Pengaturan teknis bangunan R. Genset R. Pompa R. Boiler R. Kontrol R. Listrik Gudang peralatan R. Panel R. Pengawas 4.2.4 Analisa Fungsional 4.2.4.1 Analisa pengunjung museum di Medan Berdasarkan data BPS Badan Pusat Statistik di kota Medan museum merupakan obyek wisata dan data pengunjungnya dapat dilihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 84 Jumlah pengunjung Museum Daerah Sumatera Utara per tahun : Tabel 4.5 Jumlah pengunjung Museum Daerah Sumatera Utara pertahun Tahu n Pengunjung SD SLTP SMA Mahasisw a Umu m Wisnu s Wisma n Jumla h 2007 29.85 5 25.72 9 8.792 2.013 2.497 175 647 69.708 2008 22.42 9 20.08 3 10.12 5 3.545 4.027 352 827 61.146 2009 27.42 24.68 7 13.81 2.442 3.826 257 590 73.032 2010 27.02 4 23.73 3 16.07 6 4.460 4.157 1.963 1.963 80.070 2011 27.28 20.08 7 18.90 6 1.818 2.931 530 499 81.036 SUMBER : Kepala seksi bimbingan museum daerah sumatera utara Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui kenaikan rata-rata pengunjung Museum Daerah Sumatera Utara pertahunnya adalah sebesar 4,71. Pengunjung museum yang berasal dari sekolah mengalami kenaikan . Hal ini dikarenakan terdapat kerja sama antara pihak museum dan sekolah . Tabel 4.6 Data pengunjung Museum di Medan Tahun Museum Daerah Museum Perjuangan TNI Museum Rahmad 2005 69.708 451 21.871 2006 61.146 255 24.086 2007 73.032 498 85.350 2008 80.070 211 - 2009 81.036 114 - 2010 91.213 634 - 2011 96.135 413 - Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 85 SUMBER : Badan Pusat Statistik BPS Kota Medan tahun 2012 Dari tabel di atas kenaikan pengunjung setiap tahun untuk ketiga museum diatas adalah sebesar 2,36 pertahunnya. Berikut data penduduk yang bersekolah di kota Medan. SUMBER : Badan Pusat Statistik BPS Kota Medan tahun 2012 Gambar 4.37 Penduduk Usia Sekolah Kota Medan Menurut Kelompok Umur Tahun 2011 Jumlah penduduk kota Medan yang berada pada tingkat pendidikan sekolah dasar rata-rata adalah 12,8 setiap tahunnya dari seluruh jumlah penduduk kota Medan Tabel 4.7 Pertumbuhan jumlah siswa dan guru SLTP , SMA , SMK kota Medan Tahun Jumlah Siswa Jumlah Guru Rasio Jumlah Penduduk 2007 239.503 15.709 1 :15 1.926.520 2008 234.813 15.266 1 : 15 1.963.882 2009 242.819 17.305 1 : 14 1.993,602 2010 242.527 17.616 1 : 14 2.006.142 2011 239.510 17.986 1 : 13 2.036.185 SUMBER : Badan Pusat Statistik BPS Kota Medan tahun 2012 Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 86 Jumlah penduduk kota Medan yang berada pada tingkat pendidikan sekolah dasar rata-rata adalah 11,8 setiap tahunnya dari seluruh jumlah penduduk kota Medan . Dengan menggunakan rumus Pt=Po1+rn maka dapat diasumsikan jumlah penduduk pada tahun 2026 adalah sebagai berikut : Pt=2.036.1851+0,01921 Pt=3.023.257 orang Jumlah penduduk kota Medan pada tahun 2026 dapat diasumsikan Sebesar 2.857.278 jiwa . Oleh karena itu dapat dihitung jumlah siswa sekolah pada tahun 2026 adalah sebagai berikut :  Jumlah siswa sekolah dasar pada tahun 2026 adalah : 12,8 x 3.023.257 jiwa = 386.977 jiwa  Jumlah siswa sekolah SLTP , SMU , dan SMK pada tahun 2023 adalah : 11,8 x 3.023.257 jiwa = 356.744 jiwa Jumlah pengunjung siswa sekolah dasar adalah 33,66 seluruh pengunjung , dan merupakan 10,47 dari seluruh siswa SD yang ada di kota Medan . Jumlah pengunjung siswa SLTP,SMU , dan SMK adalah 48,12 seluruh pengunjung , dan merupakan 16,28 dari seluruh siswa SLTP,SMU , dan SMK yang ada di kota Medan . Dengan pertumbuhan pengunjung sebesar 4,7 setiap tahunnya , maka dapat diasumsikan bahwa jumlah siswa SD yang berkunjung ke Museum pada tahun 2026 adalah 23,93 dari jumlah siswa SD yang ada di Medan . Begitu juga dengan siswa SLTP SMU , dan SMK. yang berkunjung ke Museum pada tahun 2026 adalah 37,21 dari jumlah siswa SLTP , SMU , dan SMK yang ada di Medan. Jumlah pengunjung museum pada tahun 2026 adalah :  Siswa SD : 23,93 x 386.977 jiwa = 92.604 jiwa.  Siswa SLTP , SMU , dan SMK : 37,21 x 356.744 jiwa = 132.744 jiwa.  Lain-lain : Pt=91.5411+0,04721 = 240.157 jiwa . Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 87 Oleh karena itu total pengunjung museum di kota Medan pada tahun 2026 adalah sebesar 465.505 jiwa .Dengan adanya pembagian rata-rata dengan museum Daerah Sumatera Utara , Museum Perjuangan TNI, Museum Rahmat , dan Medan Science Museum pada kasus proyek ini , maka rata-rata pengunjung untuk setiap museum adalah : 116.376 jiwa tahun . Dengan asumsi hari kunjungan efektif dalam satu tahun adalah 289 hari , maka dapat dihitung terdapat 403 pengunjung per harinya .

4.2.4.2 Analisa Daya Tampung Museum

Diperoleh jumlah pengunjung museum di kota Medan adalah 403 orang Dengan menggunakan asumsi, jumlah pengunjung yang akan ditampung di dalam Medan Science Museum  Jumlah pengunjung museum : 500 orang  Daya tampung perpustakaan : 50 orang  Daya tampung auditorium : 240 orang  Daya tampung ruang audio visual : 240 orang  Daya tampung café restaurant : 80 orang

4.2.5 Program Ruang

Tabel 4.8 Program Ruang Kebutuhan Ruang Kapasitas Standart Sumber Luas m 2 Total m 2 Pelayanan Umum Lobby utama Loket Resepsionis Toilet pria Toilet wanita 200 orang 4 orang 3 WC 6 urinoir 2 wastafel 5 WC 1,0 m 2 org 10 m 2 1,4 m 2 org 3,0 m 2 unit 1,3 m 2 unit 1,6 m 2 unit 3,0 m 2 unit 1 2 1 1 1 1 1 200 10 m 2 6 9 7,8 3,2 15 Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 88 4 wastafel 1,6 m 2 unit 1 6,4 Sirkulasi 30 83,22 Luas Fasilitas Pelayanan Umum 360,62 Science Galeri Explorer Room Diorama Geomasa Biology Room Music and Art R. IMAX 300 orang 300 orang 300 orang 300 orang 60 orang Layar R. kontrol R. proyektor 9,0 m 2 unit 9,0 m 2 unit 9,0 m 2 unit 9,0 m 2 unit 1,8 m 2 org 4,0 m 2 unit 0.84 m 2 org 10,5 m 7,2 m 2 18m 2 5 5 5 5 1 1 1 1 1 3 1 2700 2700 2700 2700 108 168 10,5 7,2 18 Sirkulasi 30 3.333 Luas Fasilitas Eduwisata 11.444 Administrasi R. Tunggu R. Informasi R. Direktur R. Wakil Direktur R. Sekretaris R. Rapat R. Pegawai R. Ganti pria R. Ganti wanita R. Arsip R. Istirahat Toilet Pria 5 orang 3 orang 1 unit 1 unit 1 unit 20 orang 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 20 orang 1 WC 1, 4 m 2 org 1,4 m 2 org 14 m 2 unit 14 m 2 unit 14 m 2 unit 18 m 2 unit 4- 5,5 m 2 unit 16 m 2 unit 16 m 2 unit 3 m 2 unit 1,0 m 2 org 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 1 7 4.2 14 14 14 28 16 16 16 9 20 6 Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 89 Toilet Wanita R. Satpam 2 urinoir 2 wastafel 3 WC 1 unit 2 m 2 1000dt 1.3 m 2 unit 3 m 2 unit 1,3 m 2 unit 3 m 2 unit 1 1 1 5 2,6 6 3.9 3 Sirkulasi 30 53,91 Luas Fasilitas Administrasi 233,61 Fasilitas Penunjang Restaurant  R. Makan  Dapur  Gudang  Toilet  Kasir MUSHOLLA  R. Sholat  R. Wudhu 300 orang - - 2 WC 2 wastafel 2orang 20 orang - 1,4 m2org 40 L 10 L 3 m2unit 1,6 m2unit 1,4 m2org 0,72 m2org 10 L 1 1 1 1 1 1 1 1 420 112 28 6 3,2 2,8 14,4 1,44 Sirkulasi 30 176,352 Luas Fasilitas Penunjang 764,192 Servis MEKANIKAL ELEKTRIKAL  R. Genset  R. Pompa  R. Boiler  R. Kontrol  R. Listrik  Gudang 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 35 m2unit 26 m2unit 52 m2unit 52 m2unit 22 m2unit 26 m2unit 1 1 1 1 1 1 40 26 52 52 22 26 Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 90 peralatan  R. Panel  R.Pengawas  Loading dock  Dapur + kantin KEAMANAN  R. Jaga  Toilet wanita  Toilet pria 1 unit 3 orang 4 orang 1 truk 1 ruang 2 unit 2 unit 9 m2unit 4-5,5 m2org 4-5,5 m2org 36 m 2 60 m 2 20 m 2 4 m2unit 4 m2unit 1 1 1 4 4 5 5 5 9 12 16 8 60 20 8 8 Sirkulasi 30 107,7 Luas Area Servis 466,7 LUAS TOTAL BANGUNAN 13.269 Keterangan : 1 : Data Arsitek 2 : Pedoman Pembakuan Museum Negri Propinsi 3 : Theatre Planning 4 : Studi Banding 5 : Asumsi

4.2.6 Kebutuhan Areal Parkir

Berdasarkan standar parkir menurut buku The Manual of Museum Planning, Gail, Dexter Lord. Standar jumlah parkir ditentukan berdasarkan luas galeri umum yang tersedia di dalam museum. Standar parkir dihitung per 30 m 2 galeri umumnya, sedangkan untuk jumlah parkir bus dihitung per 300 m 2 dari seluruh luas parkir yang tersedia. Jadi jumlah parkir pada Medan Science Museum yang memiliki luas galeri 5000 m 2 adalah 500030= 166 buah parkir, total luasan parkir 166 x 10.5 = 1743 m 2 . Untuk jumlah parkir bus tersedia 1743300 = ± 5 buah parkir Untuk parkir servis dan pengelola tersedia masing-masing 5 dari Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 91 seluruh jumlah parkir yang ada, sehingga total jumlah parkir untuk servis dan pengelola adalah 8 buah parkir. Untuk parkir kendaraan roda 2 hanya dapat diasumsikan persentase pengunjung berdasarkan pengamatan dan persentase pengelola yang menggunakan kendaraan roda dua. Jumlah parkir untuk kendaraan roda dua diasumsikan sebanyak 30 dari total parkir kendaraan roda empat yaitu sekitar ± 50 buah Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 92 BAB V KONSEP Medan Science Museum Arsitektur Rekreasi Menciptakan sebuah ruang yang didalamnya dapat dilakukan aktivitas yang bertujuan untuk membentuk, meningkatkan kembali kesegaran fisik, mental, pikiran dan daya rekreasi yang hilang akibat aktivitas rutin sehari-hari dengan memberi kesenangan,kegembiraan bagi kepuasan lahir batin manusia. Eksploratif, Informal dan Dinamis Menyediakan bentuk rekreasi yang dibutuhkan setiap orang menurut kategorinya, yaitu : Anak – Anak Tersedianya ruang terbuka untuk berlari – lari seperti taman dan plaza Remaja Aktivitas didalam yang dapat mengembangkan kreatifitas Dewasa Cenderung tidak aktif beraktifitas hanya melihat Pemandangan seperti restoran berview sungai deli Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 93

5.1 Konsep Ruang Luar  Zoning Ruang Luar

  Sirkulasi Ruang luar Menuntut DINAMIS dengan mengkombinasikan pola –pola yang ada dan menuntut adanya suatu aliran, sehingga memberikan pengarahan yang jelas bagi pengunjung Jalur Masuk Kendaraan Jalur Masuk Pengunjung Jalur Keluar Pengunjung Jalur Kendaraan Pengunjung Jalur Pengelola Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 94

5.2 Konsep Ruang Dalam  Zoning Ruang Dalam

Lantai 1 Publik Pengelola Area Hijau Lantai 2 Publik Pengelola Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 95  Sirkulasi Ruang Dalam Hall Explorer Room IMAX Studio Biology Room Planetarium Music and Art Hall Taman Restaurant Plaza Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 96

5.3 Konsep Bentukan Massa Arsitektur Rekreasi