Analisa Intensitas Bangunan Analisa Sirkulasi

Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 67 Tinjauan berdasarkan fungsi fasilitas umum Fasilitas pendukung di kawasan ini berupa sarana peribadatan berupa mesjid di Jl. Sei Deli dan SPBU di Jl. Guru Patimpus Gambar 4.30 Mesjid Gambar 4.31 SPBU Potensi dan Usulan : Fasilitas umum yang mendukung di kawasan ini yaitu bangunan peribadatan dan SPBU di Jl. Guru Patimpus. Walaupun demikia, dalam bangunan museum ini juga akan disediakan mushola

4.1.3. Analisa Intensitas Bangunan

Gambar 4.32 Intensitas bangunan Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 68 Gambar 4.33 Skyline view dari Jl. Putri Hijau Potongan A – A’ Gambar 4.34 Skyline view dari Jl. Maulana Lubis dan Jl. Raden Saleh Pot. B – B’ Gambar 4.35 Skyline view dari Jl. Guru Patimpus Potongan C – C’ Masalah :  Irama skyline yang ada , terutama dari Timur Jl Balai Kota , dan Selatan Jl Raden Saleh tidak menunjukkan skyline yang baik karena terjadi perbedaan ketinggian yang cukup drastic antara pemukiman dengan bangunan tinggi di sekitarnya.  Skyline yang dibentuk dari utara Jl Guru Patimpus juga memiliki perbedaan yang drastis tetapi melewati site dan bisa diperbaiki Usulan :  Untuk memperbaiki skyline dari utara Jl Guru Patimpus , bangunan mencapai ketinggian maksimal 44 m sehingga perbedaan ketinggian yang drastis bisa dihilangkan Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 69 Potensi :  Tercipta suatu garis langit yang jelas, dan lebih baik dengan tidak menonjolkan bangunan tetapi memperbaiki garis skyline .  Bangunan museum yang akan dibangun di lokasi ini berlantai tidak lebih dari 4 lantai. Mengingat skyline kawasan didominasi bangunan berlantai 4, maka keberadaan museum akan sepadan dengan bangunan sekitarnya Gambar 4.36 Konsep skyline dari utara Jl. Guru Patimpus Agar skyline yang dibentuk tidak membentuk perbedaan ketinggian yang drastis dapat dicapai seperti dibawah ini yang dilihat dari bagian utara dari site Jl Guru Patimpus , maka bangunan mencapai maksimal ketinggian 44 m

4.1.4. Analisa Sirkulasi

Sirkulasi kendaraan digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu :  Kepadatan tinggi Jalan dengan intensitas kendaraan yang tinggi dan menimbulkan kemacetan dilihat di tabel 4.1 Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 70 Tabel 4.1 kondisi jalan dengan kepadatan tinggi Gambar Keterangan Jl. Gatot Subroto  Merupakan jalur 1 arah  Lebar jalan ± 16m  Dilalui oleh kendaraan umum, becak , kendaraan beroda empat dan dua  Kemacetan umumnya terjadi pada sore jam 4- 6  Sepanjang jalan ini terdapat pedestrian selebar 1.2 m Jl. Guru Patimpus  Merupakan jalur 2 arah  Lebar jalan ± 16 m  Dilalui oleh kendaraan umum, becak, kendaraan beroda empat dan dua  Kemacetan umumnya terjadi pada pagi jam 10 - 1 dan sore jam 4 – 6  Sepanjang jalan ini terdapat jalan pedestrian selebar 1.2 m  Di tengah – tengah terdapat pembatas jalan dan setiap 2.5 m Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 71 terdapat signage dan lampu kota Jl. Raden Saleh – Persimpangan dengan Jl Imam Bonjol  Merupakan jalur 1 arah  Lebar jalan ± 20 m  Dilalui oleh kendaraan umum , becak , kendaraan beroda empat dan dua  Kemacetan umumnya terjadi pada siang jam  Sepanjang jalan ini terdapat pedestrian selebar 1.2 m Jl. Balai kota – persimpangan Jl Bukit Barisan  Merupakan jalur 1 arah  Lebar jalan ± 20 m  Dilalui oleh kendaraan umum , becak , kendaraan beroda empat dan dua  Kemacetan terjadi pada sore jam 4-6  Sepanjang jalan ini terdapat pedestrian selebar 1.2 m Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 72  Kepadatan menengah Jalan dengan intensitas kendaraan yang tinggi tetapi tidak menimbulkan kemacetan dapat dilihat di tabel 4.2 di bawah ini : Tabel 4.2 Kondisi jalan dengan kepadatan menengah Jl. Balai Kota mulai dari persimpangan Jl Bukit Barisan  Merupakan jalur 1 arah  Lebar jalan ± 20 m  Dilalui oleh kendaraan umum , becak , kendaraan beroda empat dan dua  Sepanjang jalan ini terdapat pedestrian selebar 1.2 m  Kepadatan rendah Jalan dengan intensitas kendaraan yang rendah dapat dilihat di tabel 4.3 Tabel 4.3 Jalan dengan sirkulasi kepadatan rendah Jl. Tembakau Deli jalan menuju site  Merupakan jalur 2 arah Lebar jalan ± 8.5 m  Dilalui oleh kendaraan beroda empat dan dua  Kendaraan milik penghuni pemukiman diparkirkan di luar pemukiman di sepanjang jalan ini Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 73 Jl Pisang  Merupakan jalur 1 arah  Lebar jalan ± 3.5 m  Dilalui oleh kendaraan umum , becak dan beroda dua  Jalan sempit ini dimanfaatkan pengendara untuk memotong jalan dari Jl Guru Patimpus menuju Jl Gatot Subroto Jl Pepaya  Merupakan jalur 2 arah  Lebar jalan ± 4 m  Dilalui oleh kendaraan umum , becak dan beroda dua  Jalan ini dimanfaatkan pengendara untuk memotong jalan dari Jl Guru Patimpus menuju Jl Gatot Subroto Jl Sei Deli • Merupakan jalur 2 arah • Lebar jalan ± 4 m • Dilalui oleh kendaraan umum , becak dan beroda dua • Jalan ini dimanfaatkan pengendara untuk memotong jalan dari Jl Guru Patimpus Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 74 menuju Jl Gatot Subroto Universitas Sumatera Utara Medan Science Museum Universitas Sumatera Utara 75

4.1.5 Analisa Pencapaian