BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perjanjian merupakan suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada orang lain untuk melaksanakan sesuatu hal. Peristiwa ini menimbulkan hubungan
hukum antara para pihak yang terikat dalam perjanjian yang disebut dengan perikatan. Dalam bentuknya perjanjian adalah serangkaian perkataan yang
mengandung kesanggupan dari para pihak untuk memenuhi apa yang diperjanjikan baik yang dilakukan secara lisan maupun tertulis. Selain itu
perjanjian dapat juga disebut dengan persetujuan karena adanya kesepakatan para pihak untuk saling memenuhi prestasi dan kesediaan untuk mengikatkan diri.
Di dalam suatu sengketa perdata sekurang-kurangnya terdapat dua pihak yang berperkara yaitu penggugat yang mengajukan gugatan orang danatau badan
hukum yang menuntut haknya karena dilanggar dan tergugat orang danatau badan hukum yang terhadapnya diajukan gugatantuntutan hak ke pengadilan dan
biasanya orang yang langsung berkepentingan sendirilah yang aktif bertindak sebagai pihak dimuka pengadilan, baik sebagai penggugat maupun tergugat.
Karena mereka itulah yang mempunyai kepentingan langsung didalam perkara yang bersangkutan, tetapi juga merupakan pihak formil karena merekalah yang
beracara dimuka pengadilan bertindak untuk kepentingan dan atas namanya sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Apabila penggugat telah memenuhi panggilan tersebut dengan menghadiri acara persidangan dan ternyata dilain pihak tergugat tidak hadir dalam proses
pemeriksaan perkara tersebut, maka menurut Hukum Acara Perdata, gugatan dari penggugat itu dapat diterima tanpa hadirnya tergugat melalui Putusan Verstek. Hal
ini telah ditegaskan dalam pasal 149 RBgpasal 125 HIR yang menyatakan sebagai berikut:
“Apabila pada hari yang telah ditentukan tergugat tidak hadir dan pula ia tidak menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakilnya, padahal ia telah
di panggil secara patut maka putusan itu diterima dengan putusan tidak hadir tergugat Verstek, kecuali ternyata bagi pengadilan bahwa gugatan
tersebut melawan hak atau tidak beralasan”. Dari ketentuan diatas dapat dimengerti bahwa walaupun pada dasarnya
majelis hakim yang memeriksa suatu perkara tersebut dibenarkan untuk menerima dan memeriksa gugatan penggugat tanpa kehadiran pihak tergugat melalui
Putusan Verstek. Namun hal tersebut masih diberikan batasan dengan pengecualian bahwa majelis hakim tersebut tidak dibenarkan untuk menerima
gugatan penggugat yang apabila ternyata bersifat melawan hak atau gugatan tersebut tidak beralasan menurut hukum yaitu apabila tidak diajukan peristiwa-
peristiwa yang membenarkan tuntutan. Jadi Putusan Verstek tidak berarti selalu dikabulkannya gugatan penggugat.
Hukum perjanjian merupakan suatu elemen penting dalam kehidupan sehari
–hari terutama dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional ditambah dengan kemajuan teknologi terutama di bidang penyewaan kapal yang
mempermudah hubungan seseorang dengan orang lainnya. Hubungan tersebut
Universitas Sumatera Utara
dilakukan melalui hubungan hukum yaitu perjanjian, salah satunya merupakan perjanjian sewa-menyewa kapal.
Penyediaan kapal beserta alat perlengkapan oleh pihak pengusaha pengangkutan melalui sewa kapal ini dapat terjadi ditandai dengan adanya
perjanjian terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang dituangkan dalam Pasal 453 kitab Undang-undang Hukum Dagang selanjutnya disebut
KUHDagang dinyatakan bahwa : “Sewa menurut waktu adalah persetujuan dengan mana pihak yang satu si
yang menyewakan mengikatkan diri untuk selama suatu waktu tertentu, menyediakan sebuah kapal tertentu, kepada pihak lawannya si penyewa,
dengan maksud untuk memakai kapal tersebut dalam pelayaran dilautan guna keperluan pihak yang terakhir ini dengan pembayaran suatu harga
yang dihitung menurut
lamanya waktu”. Ketentuan pasal tersebut di atas merupakan dasar bagi pengusaha
pengangkutan untuk mengadakan perjanjian sewa kapal dengan pihak -pihak yang membutuhkannya. Jika penyewaan kapal guna pengangkutan barang-barang
maupun orang telah selesai dikerjakan oleh penyewa kapal, maka akan dilanjutkan dengan pengembalian kapal beserta alat perlengkapannya kepada pihak pengusaha
pengangkutan sesuai dengan tanggal dan waktu yang telah diperjanjikan. Namun dalam perjanjian sewa-menyewa tidak selamanya berjalan tanpa
hambatan. Terkadang terjadi permasalahan di mana pihak penyewa dan pihak yang menyewakan tidak memenuhi kewajiban sesuai dengan yang disepakati
dalam perjanjian. Tidak dipenuhinya kewajiban tersebut dapat disebabkan karena kelalain atau kesengajaan atau karena suatu peristiwa yang terjadi diluar
kemampuan masing-masing pihak. Dengan kata lain disebabkan oleh wanprestasi atau overmacht. Adapun yang dimaksud dengan wanprestasi adalah suatu keadaan
Universitas Sumatera Utara
yang dikarenakan kelalaian atau kesalahannya, debitur tidak dapat memenuhi prestasi seperti yang telah ditentukan dalam perjanjian dan bukan keadaan
memaksa.
1
Permasalahan ditandai dengan adanya salah satu pihak penyewa yang telah memanfaatkan pemakaian kapal beserta alat perlengkapannya untuk
memenuhi kebutuhan dalam mengangkut barang muatannya dan ternyata di belakangan hari setelah disepakati dan ditandatangani perjanjian sewa kapal dan
ternyata tidak dapat memenuhi isi perjanjian sewa kapal yang sudah digariskan sebelumnya. Dengan kata lain, telah terjadi cidera janji wanprestasi, baik terjadi
karena adanya unsur kelalaian maupun unsur lainnya seperti keterlambatan sipenyewa dalam mengembalikan kapal beserta alat perlengkapannya
sebagaimana yang sudah disepakati maupun karena mengangkut barang muatan kapasitas angkutan yang sudah ditetapkan dimana cukup membahayakan kondisi
kapal dalam perjalananya. Hal ini akan menyebabkan pihak yang menyewakan merasa dirugikan haknya atas tindakan sipenyewa kapal tongkang tersebut.
Sehingga, pihak yang menyewakan kapal tongkang berhak untuk melaporkan permasalahan ingkar janji wanprestasi yang dilakukan oleh pihak penyewa kapal
tongkang tersebut kepada pihak yang berwajib. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merasa tertarik untuk
membahas dan memilih judul Tinjauan Yuridis Terhadap Wanprestasi Dalam Perjanjian Sewa Menyewa Kapal Tongkang Studi Putusan Perdata Pengadilan
Negeri Medan No. 503Pdt.G2009PN-Mdn.
1
Nindyo Pramono, Hukum Komersil,Jakarta:Pusat Penerbitan UT,2003,cetakan.1, hal 221
Universitas Sumatera Utara
B. Permasalahan