Perjanjian Sewa Menyewa Kapal Tongkang dalam Praktek

d. Syarat izin dari yang berwenang. Perjanjian yang tidak memenuhi syarat subyektif yaitu tidak adanya kesepakatan mereka yang membuat perjanjian dan kecakapan membawa konsekuensi perjanjian yang dibuatnya itu dapat dibatalkan oleh pihak yang merasa dirugikan namun selama yang dirugikan tidak mengajukan gugatan pembatalan maka perjanjian yang dibuat itu tetap berlaku terus. Apabila syarat subyektif tidak dipenuhi yaitu tidak adanya hal tertentu dan sebab yang halal, perjanjian yang dibuat para pihak sejak dibuatnya perjanjian telah batal atau batal demi hukum.

D. Perjanjian Sewa Menyewa Kapal Tongkang dalam Praktek

Penyediaan armada angkutan sungai, danau dan laut yang disediakan perusahaan-perusahaan pelayaran nasional di Indonesia pada umumnya dan khususnya. Melalui penyewaan sewa kapalbeserta alat perlengkapannya, baik melalui sewa menurut waktu time sewa maupun sewa menurut perjalanan voyage charter ,telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan. Begitu pula penyediaan armada angkutan yang telah disediakan olehperusahaan pelayaran nasional, dapat dilakukan penyewaannya baik melalui sewa kapal menurut waktu time charter maupun sewa kapal menurut perjalanannya voyage charter. Untuk mendapatkan sewa kapal menurut waktu maupun menurut perjalanan pada, tidaklah dapat dilakukan dengan cara mudah begitu saja, tetapi dapat ditempuh proses sewa kapal antara penyewa dengan perusahaan melalui tahapan- tahapantingkatan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Tahap awal Di dalam tahap awal ini, terjadinya perjanjian sewa kapal beserta alat perlengkapannya antara pihak kapal dengan penyewa, haruslah terlebih dahulu memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan dalam ketentuan pasal 1320 KUHPerdata, yaitu : “Adanya kesepakatan di antarapara pihak, kecakapan untuk membuat perjanjian, suatu hal tertentu dan suatu sebab causa yang halal”. Setelah dipenuhi keempat persyaratan diatas untuk sahnya suatu perjanjian sewa kapal harus pula diikuti dengan memenuhi persyaratan teknis dan administrative yang sudah ditetapkan. Dengan terpenuhi kata sepakat dan persyaratan teknis serta administrasi lainnya seperti telah menyerahkan identitas diri berupa KTP, memiliki alamat yang jelas, bersedia dan sanggup mematuhi peraturan yang berlaku dan telah mengisi formulir yang sudah disediakan. Barulah semua berkas tersebut dikuatkan dengan membuat surat kontrak perjanjian sewanya. 2. Tahap pembuatan kontrak perjanjian Di dalam tahap ini, jika telah tercapai katasepakat di antara kedua belah pihak dalam hal sewa-menyewa kapal beserta alat perlengkapannya dan terpenuhi semua persyaratan teknis serta administrative yang sudah digariskan, maka tahap berikutnya dibuatkanlah persetujuan sewa-menyewa kapal dimaksud dalam bentuk tertentu yang tertuang dalam suatu surat kontrak. Surat kontrak sewa kapal antara pihak kapal dengan penyewa, pada dasarnya memuat materi sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Nama dan alamat pemilik kapal sebagai pihak pertama, dan nama serta alamat penyewa kapal sebagai pihak kedua, b. Nama kapal beserta spesifikasinya, kecepatan, daya angkut kapal, bahan bakar dan lainnya, c. Tempat dan waktu penyerahan kapal dan penyerahan kapal kembali dan tempat atau waktu pemuatan serta pembongkaran, d. Jenis barang yang sah yang dapat diangkut, e. Pemakaian kapal oleh penyewa untuk tujuan yang sah, f. Syarat-syarat pengangkutan dan tanggungjawab masing-masing pihak, g. Pembatasan lalu lintas dan pelabuhan-pelabuhan yang akan dimasuki, h. Besarnya harga sewa kapal dan syarat-syarat pembayaran. Setelah surat kontrak sewa kapal selesai dibuat dan barang muatan siap diangkut kedalam palka kapal, seterusnya barulah dilakukan tahap penataan administrasi dari persetujuan sewa yang sudah disepakati bersama. 3. Tahap penataan administrasi persetujuan Dalam tahap ini diatur mengenai pelaksanaan administrasi dari persetujuan sewa kapal antara pihak kapal dengan penyewa. Pada pengaturan administrasinya masing-masing pihak diminta untuk menandatangani surat kontrak sewa kapal yang sudah dibuat dan disiapkan. Besarnya uang sewa kapal sangat tergantung dari jenis sewa kapal yang diinginkan. Jika sewa menurut waktu timecharter, biasanya kapal beserta tongkat dihitung perbulan minimal Rp. 150.000.000,- seratus lima puluh juta rupiah dan maksimal Rp. 300.000.000,- tiga ratus juta rupiah dan untuk sewa menurut perjalanan voyage charter sangat ditentukan Universitas Sumatera Utara jauh dekatnya perjalanan menuju ke pelabuhan yang dituju, minimal Rp.20.000.000,- dua puluh juta rupiah dan maksimal Rp. 120.000.000,- seratus dua puluh juta rupiah. Setelah dilakukan penandatanganan surat kontrak sewa kapal dan telah dilakukan pembayaran uang sewa yang sudah disepakati bersama, maka barulah kemudian sipenyewa kapal dapat memanfaatkan penggunaan kapal untuk kepentingannya dalam mengangkut barang dari suatu tempat ke tempat yang hendak ingin dituju. E. Wanprestasi dalam Perjanjian Sewa Menyewa Kapal Tongkang Studi Putusan Perdata Pengadilan Negeri Medan No. 503PDT.G2009PN- MDN Nura Sadikun, Pemilik Tk. Ponton Aron I GRT.378 bertindak selaku Manager Operasi mewakili Direktur Utama Pelayaran PT. Armada Intan Raya, dahulu berkantor di Jl.Veteran No.214 sekarang berkantor di Jl. Bangka Timur No. 54 Kec. Medan Belawan, Kewarganegaraan Indonesia, dalam hal ini memberi Kuasa Khusus kepada RANTO TAMPUBOLON, SH, ML., advokatPenasihat Hukum berkantor di Jalan Kapten Muslim No. 272-J Komplek Bea dan Cukai Helvetia Kota Medan sesuai ketentuan Pasal 123 RIB147 berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : 02SKH-GPERD2009 yang telah didaftarkan ke Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 22 – 10 – 2009 Reg. Nomor 1010Perk09PM. Mdn selanjutnya disebut sebagai Penggugat; Universitas Sumatera Utara Lawan 1. PT. Alex Buana Pilling berkedudukan hukum di Jl. Wahidin No. 362 Medan Propinsi Sumatera Utara Negara Republik Indonesia. Selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai Tergugat – I. 2. Rudy Darlek Bertindak selaku Direktur Utama PT. Alex Buana Pilling berkantor di Jl. Wahidin No. 362 Kota Medan, tempat tinggal di Jl. RA. Kartini No. 2124 Banda Aceh dan di Jl. Cingkareng Indah Blok BD No. 1 Jakarta Barat Kewarganegaraan Indonesia, Agama Budha. Selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai Tergugat – II. 3. Darlek Alek,Ayah kandung Rudy DarlekTergugat II bertindak selaku Komisaris Utama PT. Alex Buana Pilling, berkantor di Jl. Wahidin No. 362 Kota Medan, Kewarganegaraan Indonesia, agama Budha. Selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai Tergugat – III. Persidangan yang ditentukan telah menghadap Kuasa Penggugat bersama RANTO TAMPUBOLON, SH, ML., AdvokatPenasihat Hukum berkantor di Jalan Kapten Muslim No. 272-J Komplek Bea dan Cukai Helvetia Kota Medan sesuai ketentuan Pasal 123 RIB147 berdasar Surat Kuasa Khusus Nomor : 02SKH-GPERD2009 yang telah didaftarkan ke Kepaniteraan PN Medan pada tanggal 22 – 10 – 2009 Reg. Nomor 1010Perk.09Pn. Mdn. Tergugat I tidak hadir di depan persidangan meskipun telah dipanggil secara sah dan patut, Tergugat II dan tergugat III hadir kuasanya HASRUL BENNY HARAHAP, SH, M.Hum, UNTUNG HARIONO, SH., JULISMAN, SH., YEN ZARMAN, SH., SYAFRINAL, SH., JULIANDI P.SILALAHI,SH., Universitas Sumatera Utara DAN RINALDI,SH berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 09 Januari 2010 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tanggal 11-1-2010 Reg. Nomor 49Perk.2010PN. Mdn. Permasalahan ditandai dengan penyewa kapal dapat menunaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya dengan baik dalam perjanjian sewa kapal, dengan kata lain tidak tertutup kemungkinan masih ada sebagian kecil penyewa yang tidak dapat cidera janji wanprestasi. Tergugat I tidak pernah hadir maka dalam perkara in casu tidak bisa dilakukan mediasi sesuai dengan PERMA No. 1 Tahun 2008 dan Majelis Hakim tidak menunjuk mediator. Dalam gugatannya tertanggal 21 Oktober 2009 penggugat telah mengajukan surat gugatan yang isinya dipertahankan dengan dalil-dalil sebagai berikut: 1. Tergugat III adalah ayah kandung Tergugat II berkedudukan sebagai Komisaris dan Tergugat II bertindak sebagai Direktur Utama PT. Alex Buana Pilling, datang menjumpai Penggugat untuk menyewa kapal Tk. Ponton Aron I, milik Penggugat PT. Pelayaran Armada Intan Raya Belawan membawamengangkut barang-barang proyek pembangunan Pelabuhan Sinabang Aceh Barat, dengan masa sewa paling lama 30 tiga puluh hari, biaya mobilisasi dan demobilisasi onoff Pelabuhan Belawan sebesar Rp. 82.500.000,- delapan puluh dua juta lima ratus ribu rupiah atau per hari ditetapkan sebesar Rp. 2.750.000,- dua juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah; tidak termasuk pajak PPh diberi tanda bukti p -1. Universitas Sumatera Utara 2. Apabila pihak penyewa tergugat II mau memperpanjang masa sewapemakaian Tk. Poton Aron I, maka sebelum satu minggu habis masa sewa 30 tiga puluh hari tergugat II harus memberitahukan kepada penggugat secara lisan atau tertulis, berdasarkan surat Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 12 Januari 2006 ditandatangani tergugat II sebagai pihak Kedua penyewa dan Penggugat sebagai pihak pertama Yang menewakan di atas kertas bermaterai cukup, bukti P -1. 3. Tk. Poton Aron I setelah siap untuk berangkat dari Pelabuhan Belawan bermuatan barang-barang proyek menuju Pelabuhan Sinabang, sesuai ketentuan pasal IV sewa Tk. Ponton Aron I dibayar dimuka, atas permintaan tergugat III yaitu ayah kandung Tergugat II selaku Komisaris PT. Alex Buana Piling Medan menjamin Tergugat II kepada Penggugat, supaya sewa sebesar Rp. 82.500.000,- delapan puluh dua juta lima ratus ribu rupiah untuk masa paling lama 30 tiga puluh hari dibayar tergugat II kepada Penggugat, setelah Tk. Ponton Aron I tiba di Pelabuhan Sinabang. 4. Setelah Tk. Ponton Aron I tiba di Pelabuhan Sinabang, masa sewa paling lama 30 tiga puluh hari telah habis, tergugat II maupun Tergugat III tidak membawar sewa Rp. 82.500.000,- delapan puluh dua juta lima ratus ribu rupiah dan tidak memperpanjang masa sewapemakaian Tk. Ponton Aron I baik secara lisan maupun secara tertulis dan tidak mengembalikan Tk. Ponton Aron I kepada Penggugat dari Pelabuhan Sinabang ke Pelabuhan Universitas Sumatera Utara Belawan sebagaimana ketentuan pasal III, Pasal IV Surat Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 12 Januari 2006, bukti P -1. 5. Tergugat II dan tergugat III tidak membayar sewa Rp. 82.500.000,- delapan puluh dua juta lima ratus ribu rupiah dan tidak mengembalikan Tk. Ponton Aron I dari pelabuhan Sinabang ke pelabuhan Belawan, Penggugat tanggal 04 Maret 2006 menyampaikan somasi pertama nomor : 050AIRBLW2006 kepada tergugat II di Kantornya Tergugat III Jl. Wahidin No. 362 Medan, dalam halperihal untuk penyelesaian kepada Penggugat di Pelabuhan Belawan untuk diserahkan kepada penyewa yang baru dengan kontrak sewa PT Bawana Putra Maritim Belawan, tergugat II maupun Tergugat III tidak memberi jawaban maupun tidak memberi tanggapan kepada Penggugat. 6. Tergugat II dan Tergugat III tidak menjawab dan tidak menanggapi Surat Somasi Penggugat yang dikirimdisampaikan tanggal 04 Maret 2006 Nomor : 050AIRBLW2006 supaya tergugat II segera mengembalikan Tk. Poton Aron I kepada Penggugat di Pelabuhan Belawan, supaya diserahkan penggugat kepada PT. Bawana Putra Maritim Belawan berdasarkan Surat Pemakaian Tag Boat Tk. Ponton Aron I tanggal 06 Maret 2006 No. 021BPMIII2006 yang telah disetujuiditerima Penggugat, untuk segera dioperasikan PT. Bawana Putra Maritim, mengangkut biji sawit dari S. Guntung Riau ke pasir Gudang Malaysia, dengan masa kontrak 2 tahun. Terpaksa penggugat menyampaikan Somasi Kedua kepada Tergugat i, Tergugat II maupun Tergugat III tanggal 14 Universitas Sumatera Utara Maret 2006 Nomor : 060AIRBLW2006 supaya Tk. Ponton Aron I segera dikembalikanditarik ke Pelabuhan Belawan, Tergugat II dan Tergugat III tidak memberikan jawaban maupun tanggapan kepada penggugat terkecuali tergugat II melalui telepon seluler menghubungi Penggugat menyatakan bahwa Tk. Ponton Aron I tidak akan dikembalikan ke Belawan, silahkan Penggugat mengadumelapor kepada pihak berwajib teman-teman saya anggota GAM Gerakan Aceh Merdeka. 7. Kontrak Sewa yang telah disepakati Penggugat dengan PT. Bawana Putra Maritim terdiri 8 delapan ketentuan antara lain: a. Tongkang : 140”-150” side boatremdoor b. Dari pelabuhan : S. Guntung Riau ke Pasir Gudang Malaysia c. Muatan : Carmel Biji Sawit d. Volume : 800 ton, 2 x sebulan e. Kontrak : 2 tahun f. Freight : 10 US per ton g. Pembayaran : per trip h. Muat : 3 hari, bongkar 3 hari Nilai kontrak pemakaian Tk. Ponton Aron I dengan pihak PT. Bawana Putra Maritim No. 021BPMIII2006 yang telah disetujui kedua belah pihak antara penggugat dengan PT. Bawana Putra Maritim kontrak per trip untuk selama 2 dua tahun Rp. 1.719.947.400..- satu milyar tujuh ratus sembilan belas juta sembilan ratus tujuh puluh empat ribu empat ratus rupiah. Universitas Sumatera Utara Tergugat II, Tergugat III tidak mengembalikan Tk. Ponton Aron I dari Sinabang kepada Penggugat di Pelabuhan Belawan, menyandera Tk. Ponton Aron I dengan memperalat anggota GAM mengakibatkan Kontrak Sewa Trip Tk. Ponton Aron I dengan pihak penyewa baru PT. Bawana Putra Maritim menjadi batal menimbulkan kerugian besar kepada Penggugat hilangnya sewa kontrak berdasarkan trip selama 2 dua tahun berjumlah Rp 1.719.974.400,- Satu milyar tujuh ratus sembilan belas juta sembilan ratus tujuh puluh empat ribu empat ratus rupiah. Beban dan tanggungjawab dari perbuatan Tergugat II dan Tergugat III untuk menanggung kerugian immaterial mengakibatkan hilangnya kepercayaan pihak penyewa maupun relasi pemakai jasa angkutan laut kepada Penggugat selaku pengusahapemilik Tk. Ponton Aron I ditetapkan Penggugat Sebesar Rp. 1.000.000.000,- satu milyar rupiah. Untuk menyelamatkan Tk. Ponton Aron I yang disandera Tergugat II memperalat anggota GAM pada tanggal 08 Mei 2006, Penggugat melapormengadu di Kepolisian Polda Sumatera Utara Direktorat Reserse Kriminal dengan Surat Tanda Penerimaan LaporanPengaduan No.Pol : STPL110-AV2006Dit- Rekrim bukti P-6. Tanggal 03 Juni 2006 setelah tergugat II diperiksa Penyidik Polda Kompol I Gusti KBH, Sik, M.Hum memanggi Penggugat hadir di Dit-Reskrim Polda, tersangka Rudy Darlek ic. Tergugat II meminta untuk berdamai dengan saksi korban ic. Penggugat. Setelah penggugat menghadap Kanit Reskrim Polda Kompol I Gusti KBH, Sik. M.Hum, menyodorkan Surat Perdamaian yang tidak bertanggal, didalam Universitas Sumatera Utara surat perdamaian pembayaran disetujui Rp. 220.0000.000,- dua ratus dua puluh juta rupiah dengan terpaksa Penggugat menandatangi surat perdamaian berdasarkan butir 4 Ponton Aron I akan ditarik secepatnya ke Pelabuhan Belawan pada tanggal 10 Juni sd 2006 bukti P-7. Tergugat II ingkar janji tidak membayar tahap keempat tanggal 14 September 2006 sisa 40.000.000-,empat puluh juta rupiah dan lantas terus melarikan diri dari Kota Medan dan tidak diketahui keberadaannya dalam daerah hukum Indonesia.Setelah Tk. Ponton Aron I tanggal 08 Juli 2006 tiba di Pelabuhan Belawan, ternyata alat-alat perlenggkapan bagian dari Tk. Ponton Aron I tidak lengkap karena sudah diambil oleh Tergugat II dan diturunkan di Pelabuhan Banda Aceh.Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Tk. Ponton Aron GT.378 dan Berita Acara Pemeriksaan Bersama Tergugat II selaku pihak penyewa, Penggugat selaku pemilik Tk. Ponton I disaksikan oleh saksi-saksi dari Tergugat III ayah kandung Tergugat II dan saksi-saksi dari Penggugat pada tanggal 08 Juli 2006, di pelabuhan Gabion, Belawan P-8, P-9. Tergugat II mengambilmenggelapkan alat-alat perlengkapan Tk. Ponton Aron I melawan hukum tersangka Pasal 372 KUHP danatau Pasal 378 KUHP menimbul kerugian sebesar Rp 50.000.000,- lima puluh juta rupiah untuk mengganti dan memasang material peralatan yang baru. Universitas Sumatera Utara 83 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan