53
Wawan Juandi, 2014 Peningkatan Kemampuan Reproduksi Menyimak Intensif Melalui Model Pembelajaran
Pemrosesan Informasi Dengan Media Audio Visual Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
4 Instrumen untuk mengobservasi pelaksanaan pembelajaran pendidik dan
peserta didik Instrumen untuk mengobservasi kegiatan pendidik dan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran, didalamnya mengobservasi
aktifitas pendidik dan peserta didik dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir pembelajaran.
b. Pelaksanaan acting
Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan pembelajaran mengenai kemampuan menyimak intensif ditinjau dari segi reproduksi menyimak
melalui pembelajaran dengan media audio visual. Selain itu, observer mencatat berbagai temuan selama kegiatan pembelajaran sebagai bahan refleksi untuk
pelaksanaan tindakan penelitian berikutnya.
c. Observasi observing
Peneliti berkolaborasi dengan peneliti mitra atau observer melakukan observasi, analisis, dan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran. Untuk
keperluan analisis, dilakukan pemeriksaan lembar observasi. Hasil observasi dijadikan sebagai rencana tindakan selanjutnya.
d. Refleksi reflecting
Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis dan refleksi terhadap data yang terkumpul selama kegiatan pembelajaran. Hasil analisis dan refleksi setiap siklus
dijadikan bahan untuk perencanaan tindakan berikutnya sampai akhiranya ditetapkan hasil penelitian semua siklus.
C. Definisi Konsep
1. Kemampuan Reproduksi Menyimak Intensif
Reproduksi menyimak adalah mengaktifkan kembali hal-hal yang telah dicamkan Sumardi Suryabrata: 2004: 50. Dalam reproduki bisa digolongkan
54
Wawan Juandi, 2014 Peningkatan Kemampuan Reproduksi Menyimak Intensif Melalui Model Pembelajaran
Pemrosesan Informasi Dengan Media Audio Visual Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
kepada mengingat kembali recall, dan mengenal kembali recognition merupakan paparan yang berupa catan, membuat hasil karya yang sama maknanya
dalam bentuk puisi dan drama. Ketentua reproduksi menyimak sebagai mana dilihat dari tujuan
menyimak dan pokok-pokok membuat reproduksi adalah: menuliskan judul, mengidentifikasi gagasan utama, kesesuaian isi yang dimaksud dari tayangan
yang disajikan, susunan gagasan yang asli, gaya tatabahasa dan tanda baca. Sedangkan evaluasi kemampuan bahasa pada umumnya lebih dikaitkan secara
terbatas dengan tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah diselenggarakan Soenardi 2008: 5.
Kemampuan Menyimak Intensif merupakan kegiatan menyimak yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan dengan tingkat konsentrasi yang tinggi
untuk kemampuan memahami bahan yang disimak. Berikut ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan menyimak intensif, yaitu: 1 menyimak intensif pada
dasarnya menyimak pemahaman, 2 menyimak intensif memerlukan tingkat konsentrasi pikiran dan perasaan yang tinggi. 3 menyimak intensif pada
dasarnya memahami bahasa formal, dan 4 Menyimak intensif memerlukan reproduksi materi yang disimak.
2. Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi
Model pembelajaran pemrosesan informasi merupakan salah satu model pembelajaran yang berdasarkan pada teori Rusman, 2012:137-139. Menurutnya,
model pemrosesan informasi berdasarkan pada teori belajar kognitif Piaget dan berorientasi pada kemampuan siswa memproses informasi yang dapat
memperbaiki kemampuannya. Teori pemrosesan informasi ini sendiri dipelopori
55
Wawan Juandi, 2014 Peningkatan Kemampuan Reproduksi Menyimak Intensif Melalui Model Pembelajaran
Pemrosesan Informasi Dengan Media Audio Visual Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
oleh Robert Gagne 1985. Asumsinya adalah pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan.
Selain itu, Rusman 2012: 139 juga mengemukakan bahwa perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Dalam pembelajaran terjadi proses
penerimaan informasi yang kemudian diolah, sehingga menghasilkan output dalam bentuk hasil belajar. Menurutnya, dalam pemrosesan informasi terjadi
interaksi antara kondisi internal keadaan individu, proses kognitif dan kondisi- kondisi ekternal rangsangan dari lingkungan dan interaksi antar keduanya akan
menghasilkan hasil belajar. Pembelajaran merupakan keluaran dari pemrosesan informasi yang berupa kecakapan manusia human capitalities yang terdiri dari:
1 informasi verbal; 2 kecakapan intelektual; 3 strategi kognitif; 4 sikap; dan 5 kecakapan motorik.
3. Pembelajaran Dengan Audio Visual
Media audio visual disebaut juga sebagai media video. Media audio visual merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Dalam media audio visual terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan peserta didik untuk dapat menerima
pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi.
Menurut Ronal Anderson 1994: 99, media video adalah merupakan rangkaian gambar elektronis yang disertai oleh unsur suara audio juga mempunyai
unsur gambar yang dituangkan melalui pita video video tape. Rangkaian gambar elektronis tersebut kemudian diputar dengan suatu alat yaitu video
cassette recorder atau video player.
D. Instrumen Penelitian