19 Setiap cerita mempunyai tokoh dimana tokoh itu dianggap sebagai
pembentuk peristiwa alur dalam cerita. Oleh karena itu, setiap tokoh mempunyai watak tersendiri yang dapat dianalisis dan diramalkan secara analisis yaitu dapat
diterangkan secara langsung watak tokohnya, sedangkan secara dramatik yaitu dapat diterangkan secara tidak langsung tetapi mungkin melalui tindakannya dan
lain-lain. Aspek perwatakan karakter merupakan imajinasi pengarang dalam membentuk suatu personalita tertentu dalam sebuah karya sastra. Pengarang
sebuah karya sastra harus mampu menggambarkan diri seseorang tokoh yang ada dalam karyanya.
2.2.2 Teori Sosiologi Sastra
Sosiologi merupakan istilah yang memiliki kaitan dengan masyarakat. Menurut Swingewood 1972:11, sosiologi merupakan pendekatan ilmiah yang
menekankan analisis secara objektif tentang manusia dalam masyarakat, dan proses-proses sosial. Sementara sastra pada dasarnya juga menyoroti kehidupan
masyarakat, adaptasi masyarakat terhadap kehidupannya, dan rasa ingin mengubah kehidupannya.
Selanjutnya dalam menganalisis Cerita Raja Sisingamangaraja I tersebut digunakan teori sosiologi sastra yang dikemukakan oleh Ratna 2004:339 model
analisis karya sastra dalam kaitannya dengan masyarakat dapat dilakukan meliputi tiga macam yaitu :
1 “Menganalisis masalah-masalah sosial yang terkandung di dalam karya
sastra itu sendiri, kemudian menghubungkannya dengan kenyataan yang
Universitas Sumatera Utara
20 pernah terjadi. Pada umumnya disebut sebagai aspek ekstrinsik, model
hubungan yang terjadi disebut refleksi. 2
Sama dengan di atas, tetapi dengan cara menemukan hubungan antar struktur. Bukan aspek-aspek tertentu, dengan model hubungan yang
bersifat dialektika. 3
Menganalisis karya dengan tujuan untuk memperoleh informasi tertentu, dilakukan oleh disiplin tertentu”.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis yang pertama yakni dengan menganalisis masalah-masalah sosial yang terkandung di dalam karya
sastra itu sendiri, kemudian menghubungkannya dengan kenyataan yang pernah terjadi sebelumnya.
Menganalisis masalah-masalah sosial yang terkandung dalam karya sastra adalah termasuk unsur-unsur budaya. Unsur-unsur budaya yang dimaksud yakni :
a. Unsur Sistem Sosial
Sistem sosial meliputi sistem kekeluargaan, sistem politik, sistem pendidikan, dan sistem undang-undang. Struktur dalam setiap sistem ini dikenal
sebagai institusi sosial, yaitu cara manusia yang hidup berkelompok mengatur hubungan antara satu dengan yang lainnya dalam jalinan bermasyarakat.
b. Sistem Nilai Ide
Sistem nilai dan ide yaitu sistem yang memberi makna kepada kehidupan masyarakat, bukan saja terhadap alam sekitar bahkan juga terhadap falsafah hidup
masyarakat itu. Sistem nilai juga menyangkut upaya bagaimana kita menentukan
Universitas Sumatera Utara
21 sesuatu lebih berharga dari yang lain. Sementara sistem ide merupakan
pengetahuan dan kepercayaan yang ada dalam masyarakat. c.
Peralatan Budaya Peralatan budaya yaitu penciptaan material yang berupa perkakas dan
peralatan yang diperlukan untuk menunjang keperluan.
Universitas Sumatera Utara
22
BAB III METODE PENELITIAN
Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; logos artinya ilmu pengetahuan. Sudaryanto
1982:2, “Metodelogi adalah cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan”.
Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan, dan menganalisis sampai dengan menyusun laporan. Jadi, metode penelitian
adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai suatu pemahaman.
3.1 Metode Dasar