Metode Penelitian METODE PENELITIAN

29 Siti Amanah, 2013 Carita Maung Padjajaran Di Kecamatan Surade Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Cara menemukan atau menyusun pengetahuan memerlukan kajian atau pemahaman tentang metode-metode.Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman untuk membedakan metode, pendekatan,dan teknik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.Metode ini digunakan dalam penelitian kebudayaan.Metode ini dipilih karena dianggap sesuai dengan objek kajian peneliti yakni mengkaji fenomena- fenomena yang ada di masyarakat yang dinamis sehingga menyesuaikan dengan objek kajian. Pendekatan adalah ancangan ilmiah, landasan filosofis dalam mendekati sebuah objek penelitian sesuai dengan sifat-sifat penelitian, yang sangat dipengaruhi oleh pendekatan yang dipakai.Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kritik sastra lisan.Pendekatan ini digunakan untuk menganalisis sastra lisan baik itu sebagai teks utuh maupun kaitannya dengan hal lain seperti konteks penuturannya, kondisi masyarakat pemiliknya, fungsi, dan makna tersebut. Langkah pertama yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka.Hal ini dilakukan untuk mengetahui sumber-sumber lain yang berkaitan dengan Carita Maung Padjajaran Pakidulan Sukabumi.diantaranya; 1 Uga Wangsit Siliwangi; 2 Sang Hyang Siksa Kandang Karesian; 3 dongeng-dongeng sasakala, dan lain-lain. Selain mencari data, studi pustaka dalam penelitian ini dilakukan untuk memetakan penelitian berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah dilakukannya penelitian yang sama. 30 Siti Amanah, 2013 Carita Maung Padjajaran Di Kecamatan Surade Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Langkah selanjutnya adalah studi lapangan atau observasi, yakni dengan observasi ke Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi.Observasi ini dilakukan untuk merekam sekaligus wawancara pada para penutur mengenai CMP yang dimiliki masyarakat Surade. Langkah terakhir adalah penganalisisan data.

3.2 Objek Penelitian

Dokumen yang terkait

STRUKTUR, KONTEKS PENUTURAN, SIMBOL, MAKNA, DAN FUNGSI MANTRA PERKAWINAN PADA MASYARAKAT ADAT RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG SERTA UPAYA PELESTARIANNYA.

6 8 38

Kajian Struktur Teks, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, Fungsi, Dan Nilai Dalam Puisi Pupujian Di Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang Serta Pelestariannya.

0 3 35

ANALISIS STRUKTUR, PROSES PENCIPTAAN, KONTEKS PENUTURAN,FUNGSI, DAN MAKNA TEKS MITE PELET MARONGGE SERTA PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA.

12 37 62

PUISI SAWÉR TURUN TANAH DI KECAMATAN RAJADESA KABUPATEN CIAMIS: ANALISIS STRUKTUR, PROSES PENCIPTAAN, KONTEKS PENUTURAN, FUNGSI, DAN MAKNA.

0 1 28

TRADISI BERTANI JAGUNG MASYARAKAT MUNA: Kajian Struktur Kegiatan, Struktur Teks, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan dan Fungsi Mantra serta Model Pembelajarannya di SMA.

7 77 62

TEMBANG CIANJURAN PANGAPUNGAN (WANDA PAPANTUNAN) DALAM TRADISI MAMAOS DI LEMBAGA KEBUDAYAAN CIANJUR (LKC): Analisis Struktur, Konteks Pertunjukan, Proses Penciptaan, Fungsi dan Makna.

11 92 46

ANALISIS LEGENDA DEWI BUNGUR SARI, OPAT JAWARA PALEDANG, DAN BUYUT KUNTA MANGLAYANG JEUNG BUYUT KUNTA PALASARA DI MASYARAKAT UJUNGBERUNG BANDUNG : Struktur, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, dan Fungsi.

1 2 34

LAGU DOLANAN DI HEGARMANAH: STRUKTUR, KONTEKS PENUTURAN, PROSES PENCIPTAAN, DAN FUNGSI.

0 7 31

MANTRA DALAM UPACARA PESONDO: KAJIAN STRUKTUR TEKS, KONTEKS PENUTURAN, PROSES PENCIPTAAN DAN FUNGSI SERTA KEMUNGKINAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA LISAN DI SMA.

7 34 59

MANTRA RITUAL BABARIT: NILAI BUDAYA, STRUKTUR, KONTEKS PENUTURAN, PROSES PENCIPTAAN, DAN FUNGSI SERTA PELESTARIANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA.

5 53 75