Uji Realibilitas Tingkat Kesukaran Soal Uji Daya Pembeda

Berta Fakhrian, 2013 Efektivitas Penggunaan Media E-Comic Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Kuasai Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMPN 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Pada penelitian ini perhitungan uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 20 for windows.

2. Uji Realibilitas

Selain uji validitas untuk mengukur ketepatan instrument dalam penelitian digunakan pula uji realibilitas. Uji relibilitas dilakukan agar mengetahui apakah instrument penelitian cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah sesuai. Untuk menguji derajat reliabilitas tiap butir tes penelitian ini menggunakan rumus Spearman Brown. Berikut ini adalah rumus uji realibilitas yang digunakan dalam penelitian ini. Sumber Arikunto 2006:180 Keterangan : = Reliabilitas instrumen = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal

3. Tingkat Kesukaran Soal

Setelah dilakukan uji validitas dan realibilitas selanjutnya instrumen di uji tingkat kesukarannya menurut Arifin 2009:266 ”perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal”. Untuk Berta Fakhrian, 2013 Efektivitas Penggunaan Media E-Comic Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Kuasai Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMPN 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu menguji tingkat kesukaran pada instrumen penelitian ini, peneliti menggunakan rumus tingkat kesukaran TK sebagai berikut : Arifin,2009:266 Keterangan : WL : Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah WH : Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas nL : Jumlah kelompok bawah nH : Jumlah kelompok atas Adapun kriteria yang digunakan untuk menafsirkan tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut: Jika jumlah persentase sampai dengan 27 termasuk mudah. Jika jumlah persentase 28 - 72 termasuk sedang. Jika jumlah persentase 73 keatas termasuk sukar Arifin,2009:270

4. Uji Daya Pembeda

Instrumen yang sudah di uji tingkat kesukarannya kemudian instrumen tersebut diuji daya pembedanya hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai dan yang belum menguasai kompetensi. Hal ini senada dengan pendapat Arifin 2009:273 yang menyebut kan bahwa ”Perhitungan daya Berta Fakhrian, 2013 Efektivitas Penggunaan Media E-Comic Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Kuasai Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMPN 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belumkurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu”. Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal peneliti menggunakan rumus sebagai berikut : Arifin, 2009:273 Keterangan : DP : daya pembeda WL : jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah WH : jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas n : 27 x N Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut digunakan kriteria sebagai berikut : 0,40 and up : Very good items 0,30 – 0,39 : Reasonably good, but possibly subject to improvement. 0,20 – 0,29 : Marginal items, usually needing and being subject to improvement Below – 0,19 : Poor items, to be rejected or improved by revision Arifin,2009:274

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pembelajaran E-Learning Berbasis Goesmart Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi: penelitian ekperimen terhadap siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandung.

1 8 39

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS : Penelitian Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Bandung.

1 11 49

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA PRESENTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI :Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI Di Sekolah Menengah Atas Negeri 18 Bandung.

0 0 44

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-LEARNING BERBASIS EFRONT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK : Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Sman 19 Bandung Kelas X dalam mata pelajaran TIK.

0 1 46

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FLASH FLIP BOOK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DOMAIN KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN TIK: Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Bandung.

1 1 39

PENGARUH PEMANFAATAN VIDEO DIGITAL STORYTELLING TERHADAP HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK): Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandung.

2 5 51

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK): Studi quasi eksperimen di kelas VII SMP Negeri 43 Bandung pada materi menjela

0 0 46

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PREZI DESKTOP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELAS X DI SMA NEGERI 10 BANDUNG.

3 15 28

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM PENDEK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS :Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII di SMP Pasundan 4 Bandung.

0 0 42

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHAN AJAR BERPROGRAMA TIPE BRANCHING DAN TIPE LINEAR TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA :Penelitian Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi terhadap Siswa Kelas VII SMP Pasundan 4

0 0 49