commit to user
tersebut dapat dimanfaatkan kembali oleh pengguna perpustakaan. Daryono 2009 menyebutkan perlengkapan penjilidan ada dua hal yaitu:
Alat yang meliputi: pisau, palu, pelubang, gunting, tulang pelipat,
penggaris besi, kuas, gergaji, jarum, benang, pengeprespemampat, pemidang jahit, mesin potong dan sebagainya.
Sedangkan untuk perlengkapan lainya yaitu Bahan penjilid yang
meliputi kertas, kain linen, perekat, benang dan kawat jahit. Sebelum dijilid, buku perlu dipersiapkan secara baik. Kekeliruan atau
kekurangan dalam persiapan, dapat berakibat fatal dan mengecewakan. Juga merupakan pemborosan jika harus dijilid ulang. Daryono 2009
mengemukakan bahwa persiapan penjilidan meliputi dua hal yaitu: 1 penghimpunan kertas-kertas atau bahan pustaka, 2
penggabungan. Penghimpunan harus dikerjakan secara teliti, jangan salah mengurutkan nomor halaman. Kalau majalah, jangan salah mengurutkan
nomor penerbitannya. Panjang-pendek, serta lebar kertas harus disamakan. Rapihkan sisi sebelah kiri agar pemotongan dan perapihan dapat
dikerjakan untuk ketiga sisi yang lain. Petunjuk penjilidan harus disertakan, agar hasilnya sesuai dengan yang kita kehendaki. Dalam
melakukan penggabungan kita harus melihat jilidan macam apa yang dikendaki sesuai dengan slip petunjuk penjilidan.
Ada lima macam jenis jilidan yang dapat dipilih: 1 jilid kaye, 2 signature binding, 3 jilid lem punggung, 4 jilid spiral, 5 jilid lakban.
2.5. Alih Media
Alih Media dokumen adalah proses alih media dari data hardcopy ke softcopy digital. Pengertian alih media sebagaimana diatur pada PP.
Nomor 88 Tahun 1999 Tentang Tata Cara Pengalihan Dokumen Perusahaan ke dalam Mikrofilm atau Media Lainnya adalah alih media ke
micro film dan media lain yang bukan kertas dengan keamanan tinggi seperti misalnya CD Rom dan Worm.
commit to user
Putu Laxman Pendit, dkk. 2005:144 mengemukakan bahwa proses digitasi dapt bertujuan untuk pendidikan-penyebaran ilmu
pengetahuan-maupun tujuan konservasi, yaitu melestarikan peninggalan bersejarah dari bangsa kita. Putu Laxman Pendit, dkk. 2005:145 juga
membagi menjadi 3 tiga kegiatan uatama dalam proses digitalisasi, yaitu: a.
Scanning, yaitu proses memindai men-scan dokumen dalam bentuk cetak dan mengubahnya kedalam bentuk berkas digital.
Berkas yang dihasilkan dalam contoh ini adalah berkas PDF. b.
Editing, adalah proses mengolah berkas PDF di dalam komputer dengan cara memberikan password, watermark, catatan kaki,
daftar isi, hyperlink, dan sebagainya. Kebijakan mengenai hal-hal apa saja yang perlu di edit dan dilindungi didalam berkas tersebut
disesuaikan dengan kebijakan yang telah ditetapkan perpustakaan.
c. Uploading, adalah proses pengisisan input metadata dan meng-
upload berkas tersebut ke digital library. Untuk menyelamatkan nilai informasi yang dimiliki oleh
perpustakaan, perlu dilakukan alih bentuk dokumen, Daryono 2009 mengemukakan mengenai alih media dari dokumen menjadi ke beberapa
bentuk lain, yaitu:
commit to user
A. Bentuk Mikro Dalam mengatasi kekurangan tempat atau ruangan di perpustakaan
dan juga dalam rangka melestarikan atau menyelamatkan nilai informasi dari buku-buku yang sudah lapuk, dapat dilakukan dengan alih bentuk
dokumen. Alih bentuk yang terkenal ialah bentuk mikro atau lazim disebut mikrofilm. Kelebihan bentuk mikro adalah: hemat ruang, aman dari
pencurian, mudah direproduksi dan murah, mudah diakses, akurat dan ekonomis.
B. Bentuk CD-ROM Compact Disk-Read Only Memory Selain pelestarian informasi dalam bentuk Mikro, di era Teknologi
informasi ini, informasi dapat disimpan dalam CD atau yang biasa disebut CD-ROM. Sesuai dengan namanya, data atau informasi digital yang sudah
direkam di dalam CD-ROM tidak dapat dihapus atau ditambah pemakai, tetapi hanya dapat dibaca saja oleh pemakai. Dan bentuk CD-ROM ini
banyak memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan bentuk lain. Adapaun keungulan CD-ROM sebagai berikut :
a. Merupakan sarana penyimpanan informasi berkapasitas tinggi b. Memudahkan penelusuran literatur
c. Tahan terhadap gangguan elektromagnetis d. Bagi perpustakaan CD-ROM memudahkan pembuatan katalog
e. Mempercepat penerbitan
commit to user
C. Bentuk Elektronik
Perkembangan terkini, bahwa koleksi perpustakaan telah dialih bentukan dari teks ke bentuk elektronik Jurnal Elektronik e-journal dan
Buku Elektronik e-books, dengan bentuk elektronik ini dimungkinkan informasi yang sebelumnya hanya dapat diakses secara terbatas, namun
dengan bentuk elektronik ini informasi dapat diakses tanpa batas waktu dan tempat.
Widodo H. Wijoyo 2010 mengemukakan mengenai perlunya pelestarian nilai informasi di perpustakaan. Untuk pelestarian nilai
informasi bahan pustaka perlu dilakukan denga alih bentuk dokumen ke bentuk mikro atau microfilm. Selain itu dengan teknologi video, sehingga
lebih mudah untuk penyimpanan, pengolahan dan penemuan kembali misalnya tersimpan dalam CD-ROM yang mempunyai kelebihan:
a. Merupakan penyimpanan informasi berkapasitas tinggi. b. Memudahkan dan mempercepat penelusuran.
c. Tahan terhadap gangguan elektromagnetik. d. Memudahkan pembuatan katalog.
e. Mempercepat penerbitan.
commit to user
2.6. Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka