Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka

commit to user

2.6. Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka

Tindakan pencegahan kerusakan bahan pustaka termasuk dalam kegiatan pelestarian juga. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Pencegahan dengan memperhatikan hal-hal kecil yang mampu merusak bahan pustaka juga perlu dilakukan. Bahan pustaka yang sering digunakan perlu dirawat supaya yidak lekas rusak. Karmidi Martoatmodjo 1999:77 memberi beberapa cara tradisional yang digunakan untuk membasmi jamur: a. Menjaga ruangan buku dari genangan air. Oleh karena itu saluran- saluran air harus diatur sebaik-baiknya. b. Menempatkan kapur sirih yang dimasukkan kedalam baskom pada setiap rak buku. Kapur sirih itu akan menyerap uap air yang berlebihan didalam ruangan. c. Menempatkan arang pada setiap rak buku. Agar tidak kelihatan kotor, arang dimasukkan kedalam karung kecil dari kain kasa. Seperti yang dikemukakan Karmidi Martoatmodjo 1999:78, hal yang harus diperhatikan dalam usaha pencegahan kehadiran jamur adalah sebagai berikut: a. Melakukan pemeriksaan kelembaban ruangan atau tempat penyimpanan bahan pustaka. b. Pembubuhan obat anti jamur pada kulit buku. commit to user c. Jaga kebersihan buku dari minyak. Tangan manusia mengandung minyak, terutama kalau berkeringat. Kalau minyak tersebut ada pada ruangan yang lembab, maka tumbuhlah jamur. d. Jaga bahan pustaka dari kehadiran debu. Debu yang menempel pada buku menjadi berbahaya, karena debu tersebut mengandung partikel besi yang jika menempel pada kertas yang lembab akan tumbuh jamur. Beberapa cara pencegahan kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh tikus yang dikemukakan oleh Karmidi Martoadmodjo 1999:70 antara lain: a. Melakukan pemeriksaan secara teratur terhadap gedung, ruang atau tempat penyimpanan bahan pustaka. Andaikata terdapat sarang atau lubang tikus, hendaknya sarang itu dihancurkan dan lubangnya segera ditimbun dengan bahan yang sesuai. b. Kotoran atau sisa-sisa makanan yang terdapat didalam saluran air sekitar tempat penyimpanan bahan pustaka hendaknya dibuang. c. Menggunakan berbagai jenis perangkap tikus. d. Menggunakan lem penangkap tikus. e. Menggunakan berbagai jenis racun tikus seperti racumin dan kill mouse commit to user f. Menerapkan sistem emposan, yaitu memasang petasan berisi gas racun didalam lubang tikus yang terdapat disekeliling tempat penyimpanan bahan pustaka. Sumbu petasan dibakar, kemudian petasan itu diletakkan didalam lubang tikus. Gas racun yang menyembur ke dalam lubang tikus akan mampu membunuh semua tikus yang terdapat dalam lubang itu. Pencegahan kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh serangga. Karmidi Martoadmodjo 1999:70-71 menyebutkan pemberantasan serangga dapat di tempuh dengan cara-cara berikut: a. Penyemprotan dengan menggunakan bahan insektisida bahan pembasmi serangga. Tempat-tempat yang disemprot dengan bahan insektisida tertentu ialah tembok, lantai, langit-langit, rak buku, dan bagian-bagian tertentu sebuah buku. Penyemprotan dengan bahan insektisida tertentu dapat dilakukan secara berkala. b. Penggunaan gas racun. Salah satu cara untuk membasmi hewan perusak bahan pustaka jenis serangga ialah dengan cara fumigasipengasapan. c. Menggunakan sistem pengumpanan. Pembasmian serangga dapat pula dilakukan dengan berbagai cara pengumpanan, misalnya: sejumlah kertas sheet atau kertas berwarna commit to user coklat yang disemprot dengan dieldrin dan ditempatkan dibelakang buku-buku, dapat membunuh ikan perak. d. Peracunan buku. Beberapa penerbit di Amerika, Inggris, dan India telah menggunakan racun pembasmi serangga. Bahan kimia yang digunakan oleh penerbit Inggris ialah: a. Pyroxilyn atau vynil diresapkan kedalam kulit buku. b. Lem atau perekat yang digunakan untuk menjilid buku dicampur dengan Polyvinyl, Engrin, atau Betanapthol. c. Sebelum dijilid, kulit buku dipernis dengan menggunakan insektisida tertentu. e. Penuangan larutan racun kedalam lubang. Cara ini dilakukan khusus untuk membunuh rayap. Larutan yang digunakan sebagai pembasmi rayap ialah trichorobenze, aldrin, sodium arsente, dieldrex dan dieldrin. Bahn-bahan kimia itu dituangkan kedalam lubang yang dihuni oleh rayap ialah DDT. Akan tetapi, bahan-bahan itu hanya digunakan diluar gedung. Pembasmian secara menyeluruh dapat dilakukan dengan cara memfumigasikan ruangan. commit to user f. Jika pada lantai ubin muncul tanah galian rayap, kita dapat menghamparkan plastik diatasnya agar rayap tidak muncul ke permukaan lantai. Lebih baik kalau lantai dioles dengan oli bekas. Rayap tidak berani naik, sebab oli bekas yang sudah mengandung kikisan baja mesin mobil bisa merusak gigi rayap. g. Tempatkan kapur barus atau akar loro setu dibelakang buku di rak. Benda-benda tersebut menghalau ikan perak, kecoa atau serangga perusak buku lainnya.

2.7. Rencana Pembentukan Bagian Pelestarian