commit to user
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian
Wendy Smith dalam Widodo H. Wijoyo 2010 menyatakan bahwa Konservasi conservation dan preservasi preservation memiliki nilai
yang sama untuk istilah pemeliharaan dokumen.
Preservation: semua kegiatan yang bertujuan memperpanjang umur bahan pustaka dan informasi yang ada di dalamnya.
Conservation: kegiatan yang meliputi perawatan, pengawetan dan
perbaikan bahan pustaka oleh konservator yang profesional
Resoration: kegiatan konservasi yang memperbaiki bahan pustaka yang rusak agar kondisinya seperti asli.
Nurhaidi Magetsari, dkk 1992:45 Pengawetan preservation Diartikan: 1. fungsi primer suatu penyimpanan arsip untuk memberikan
fasilitas secukupnya untuk perawatan, perlindungan, dan pemeliharaan arsip macam apa pun dalam kearsipan; 2. perlakuan khusus, baik
tersendiri maupun kolektif yang diberikan untuk perbaikan, perlindungan, dan pemeliharaan arsip.
commit to user
Widodo H. Wijoyo 2010 mengemukakan mencegah kerusakan pada dokumen dapat dilakukan dengan beberapa cara;
1. Karena faktor lingkungan
Menjaga suhu udara 20-24 Derajat Celcius.
Perlu perlindungan terhadap sinar matahari langsung, atau dijauhkan dari cendela
Memasang AC untuk mengurangimenghindari pencemaran udara.
Memeriksa bahan pustaka secara periodik untuk mencegah
kerusakan dari tumbuhan dan serangga
Rak sebaiknya terbuat dari bahan anti karat dan anti serangga
Bahan pustaka yang kena air perlu segera dikeringkan hindari penjemuran dengan sinar matahari
2. Karena faktor manusia: perlu penyadaran dan penyuluhan tentang penanganan dan penggunaan bahan pustaka, baik pustakawan dan
pengguna.
2.2. Fumigasi
Fumigasi, Deadifikasi, Laminasi dan Enkapsulasi, Penjilidan, dan Alih Bentuk merupakan kegiatan dalam pelestarian dan pemeliharaan
bahan pustaka. Lasa HS. 2010:88, mendefinisikan Fumigasi-Fumigation adalah pengasapan bahan kertas book materials dengan uap atau gas
beracun untuk membunuh jamur atau serangga yang tumbuh berkembang
commit to user
pada kertas itu. Kata fumigasi berasal dari bahasa latin fumigare yang berarti pengasapan. Sedangkan bahan-bahan kimia yang digunakan untuk
mensterilkan dokumen disebut fumigan. Daryono 2009 menyatakan, fumigasi: mencegah, mengobati dan
mensterilkan bahan pustaka. Mencegahan kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh jamur dapat dilakukan dengan:
- Melakukan fumigasi bahan pustaka. - Memeriksa buku secara berkala.
- Membersihkan tempat penyimpanan. - Menurunkan suhu udara.
- Susunan tidak terlalu rapat, supaya ada sirkulasi udara Ruang fumigasi harus bersih dan kering. Lantai atau dinding harus
dipastikan dalam keadaan yang baik, tidak ada yang bocorretak. Karmidi martoatmojo 1999:98, menyatakan pekerjaan fumigasi harus dilengkapi
dengan: a.
Ruang, lemari, atau kotak tertentu. b.
Perlengkapan petugas seperti topeng penahan gas, baju laboratorium, dan sarung tangan.
c. Bahan kimia untuk proses pengasapan.
d. Kipas angin atau blower dan alat pembersih ruang lainnya.
Barang yang digunakan untuk menempatkan buku-buku yang akan difumigasi ialah lemari atau kotak atau ruang kedap gas. Karmidi
Martoatmodjo 1999:99 menyebutkan beberapa cara fumigasi yang dapat
commit to user
dipilih sesuai dengan keperluan dan kondisi bahan pustaka serta jumlahnya sebagai berkut:
a. Fumigasi untuk buku-buku yang berjumlah besar. Tempat
mengadakan fumigasi ialah seluruh gedung atau seluruh ruangan penyimpanan bahan pustaka. Bahan kimia yang digunakan ialah
Hidrogen Cyanide, Carbon Disulphide, atau Methyl Bromide. b.
Fumigasi untuk beberapa ratus buku. Ruangan yang digunakan untuk keperluan fumigasi ini ialah ruangan khusus yang dihampa udarakan
divakumkan. Bahan kimiawi yang digunakan ialah ethylene oxide dan carrbon dioxide.
c. Fumigasi untuk beberapa ratus buku. Ruang yang digunakan untuk
keperluan fumigasi ini ialah ruangan khusus, sedangkan bahan kimia yang digunakan ialah methyl bromide.
d. Fumigasi untuk beberapa buah buku, tempat yang dipergunakan
untuk keperluan ini ialah lemari yang tidak dapat masuk udara, kotak atau kaleng biskuit yang tertutup. Bahan kimia yang digunakan ialah
kristal paradichlorobenze. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pelaksanaan fumigasi
disesuaikan dengan kondisi ruangan dan peralatan yang dimiliki oleh perpustakaan dan bahan kimia yang dipergunakan. Karmidi Martoatmodjo
1999:98 mengemukakan bahwa bahan kimia yang dipergunakan untuk fumigasi adalah bahan beracun yang berbahaya bagi manusia. Karena itu
commit to user
setelah diadakan fumigasi ruangan harus dibersihkan dari bahan kimia tersebut dengan menggunakan kipas angin blower untuk pembuangan gas.
Sesudah itu dimasukkan udara bersih dengan menggunakan blower penyerap udara bersih. Biarkan selama 24 jam. Kemudian bahan pustaka
diambil dari tempat fumigasi, dibersihkan. Bahan pustaka dapat disusun kembali ke rak semula. Rak tersebut harus disemprot dahulu dengan
insektisida agar bebas kuman. Berhasil tidaknya fumigasi tergantung dari jenis bahan kimia yang dipergunakan, konsentrasi gas dalam ruangan
tertutup yang dipergunakan, dan lama proses fumigasi tersebut. Sedangkan Karmidi Martoatmodjo 1999:96, menyebutkan
beberapa jenis bahan kimia yang digunakan untuk proses fumigasi adalah sebagai berikut:
a. Hidrocianide
b. Carbon disulphine c.
Methyl bromide d. Ethylene dibromide
e. Ethylene oxide
f. Sulphur fluoride
g. Campuran ethylene oxide dan carbon dioxide h. Kristal paradi chlorobenzene
i. Kristal thymol
j. Kilopetra
commit to user
Tidak satu pun bahan kimia dapat dipakai tanpa alat pengaman atau tanpa arahan oleh orang yang berpengalaman atau berpendidikan
dalam bidang ini. Fumigasi harus dilakukan oleh orang yang profesional dalam bidang itu dan harus disertai sertifikat.
2.3. Laminasi