Penyebab Kelelahan Kerja Kelelahan Kerja

commit to user 32 Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat Tarwaka dkk, 2004. Kelelahan dapat diartikan sebagai suatu kondisi menurunnya efisiensi, performa kerja, dan berkurangnya kekuatan atau ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan kegiatan yang harus dilakukan Wignjosoebroto, 2003. Dari sudut neurofisiologi diungkapkan bahwa kelelahan dipandang sebagai suatu keadaan sistemik saraf sentral, akibat aktivitas yang berkepanjangan dan secara fundamental dikontrol oleh aktivitas berlawanan antara sistem aktivasi dan sistem inhibisi pada batang otak Grandjean dan Kogi dalam Setyawati, 2010. Perasaan lelah pada pekerja adalah semua perasaan yang tidak menyenangkan yang dialami oleh pekerja serta merupakan fenomena psikososial. Latar belakang psikososial sangat berpengaruh terhadap terjadinya kelelahan kerja dan terdapat hubungan yang erat antara derajat gejala kelelahan dan derajat parasaan lelah Yoshitake dalam Setyawati, 2010.

b. Penyebab Kelelahan Kerja

Penyebab kelelahan kerja umumnya berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut : 1 Sifat pekerjaan yang monoton. 2 Intensitas kerja dan ketahanan kerja mental dan fisik yang tinggi. commit to user 33 3 Cuaca ruang kerja, pencahayaan dan kebisingan serta lingkungan kerja lain yang tidak memadai. 4 Faktor psikologis, rasa tanggung jawab, ketegangan-ketegangan dan konflik-konflik. 5 Penyakit-penyakit, rasa kesakitan dan gizi. 6 Circadian rhytm. Di informasikan dalam kaitan kejadian kelelahan kerja shift kerja berpeluang menimbulkan kelelahan kerja sekitar 80 dan shift kerja sendiri berpeluang menimbulkan gangguan tidur pada pekerja shift kerja malam sekitar 80 Setyawati, 2010. Secara fisiologi penyebab kelelahan ada dua macam yaitu : 1 Kelelahan sentral Kelelahan sentral adalah aktivitas motor neuron tidak mencukupi atau motor neuron mengalami impaired excitability. 2 Kelelahan perifer Penyebab kelelahan perifertepi adalah terdapatnya kelainan transmisi neuromuscular dan otot mengalami hambatan kontraksi Setyawati, 2010. Penyebab kelelahan ada beberapa macam, diantaranya : 1 Aktivitas kerja fisik 2 Aktivitas kerja mental 3 Stasiun kerja tidak ergonomis 4 Sikap paksa 5 Kerja statis commit to user 34 6 Kerja bersifat monotoni 7 Lingkungan kerja ekstrim 8 Psikologis 9 Kebutuhan kalori kurang 10 Waktu kerja-istirahat tidak tepat Tarwaka dkk, 2004. Secara jelas faktor etiologi kelelahan belum diketahui, ada yang mengemukakan karena virus tertentu atau adanya peran gangguan kejiwaan dalam terjadinya kelelahan Swartz dan Manu, dan Baringin dalam Setyawati, 2010. Faktor penyebab terjadinya kelelahan di industri sangat bervariasi, dan untuk memelihara dan mempertahankan kesehatan dan efisiensi, proses penyegaran harus dilakukan di luar tekanan cancel out the stress Grandjean dalam Tarwaka, 2010. commit to user 35 Faktor-faktor penyebab kelelahan diilustrasikan dalam gambar Teori Kombinasi Pengaruh Penyebab Kelelahan dan Penyegaran Recuperation seperti gambar berikut ini : Tingkat Kelelahan Faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap terjadinya kelelahan kerja bermacam-macam, diantaranya adalah sebagai berikut : 1 Faktor lingkungan kerja Faktor lingkungan kerja yang tidak memadai untuk bekerja sampai kepada masalah psikososial dapat berpengaruh terhadap terjadinya kelelahan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman dan ventilasi udara yang adekuat, didukung oleh tidak adanya kebisingan akan mengurangi kelelahan kerja. Intensitas dan lamanya kerja fisik dan mental Lingkungan : iklim, penerangan, kebisingan Problem fisik : tanggung jawab, kekhawatiran konflik Kenyerian dan kondisi kesehatan Circardian rhythm Nutrisi Pemulihan penyegaran Gambar 1. Teori Kombinasi Pengaruh Penyebab Kelelahan dan Penyegaran Recuperation Sumber : Grandjean. Encyclopaedia of Occupational Health and Safety. ILO. Geneva. Tarwaka, 2010 commit to user 36 2 Waktu istirahat dan waktu bekerja Waktu istirahat dan waktu bekerja yang proposional dapat menurunkan derajat kelelahan kerja. Lama dan ketepatan waktu beristirahat sangat berperan dalam mempengaruhi terjadinya kelelahan kerja. 3 Kesehatan pekerja Kesehatan pekerja yang selalu dimonitor dengan baik, dan pemberian gizi yang sempurna dapat menurunkan kelelahan kerja. 4 Beban kerja Beban kerja yang diberikan pada pekerja perlu disesuaikan dengan kemampuan psikis dan fisik pekerja bersangkutan. 5 Keadaan perjalanan Keadaan perjalanan, waktu perjalanan dari dan ke tempat kerja yang seminimal mungkin dan seaman mungkin berpengaruh terhadap kondisi kesehatan kerja pada umumnya dan kelelahan kerja khususnya Setyawati, 2010. Kelelahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut : 1 Usia Pada usia meningkat akan diikuti dengan proses degenerasi dari organ, sehingga dalam hal ini kemampuan organ akan menurun. Dengan menurunnya kemampuan organ, maka hal ini akan commit to user 37 menyebabkan tenaga kerja akan semakin mudah mengalami kelelahan. 2 Jenis Kelamin Pada tenaga kerja wanita terjadi siklus setiap bulan di dalam mekanisme tubuhnya, sehingga akan mempengaruhi turunnya kondisi fisik maupun psikisnya, dan hal itu menyebabkan tingkat kelelahan wanita lebih besar dari pada tingkat kelelahan tenaga kerja laki-laki. 3 Penyakit Penyakit akan menyebabkan Hipohipertensi suatu organ, akibatnya akan merangsang mukosa suatu jaringan sehingga merangsang syaraf-syaraf tertentu. Dengan perangsangan yang terjadi akan menyebabkan pusat syaraf otak akan terganggu atau terpengaruh yang dapat menurunkan kondisi fisik seseorang. 4 Keadaan Psikis Tenaga Kerja Keadaan psikis tenaga kerja yaitu suatu respon yang ditafsirkan bagian yang salah, sehingga merupakan suatu aktivitas secara primer suatu organ, akibatnya timbul ketegangan-ketegangan yang dapat meningkatkan tingkat kelelahan seseorang. 5 Beban Kerja Pada pekerjaan yang terlalu berat dan berlebihan akan mempercepat kontraksi otot tubuh, sehingga hal ini dapat commit to user 38 mempercepat pula kelelahan seseorang. Beban kerja meliputi : iklim kerja, penerangan, kebisingan, debu dan lain-lain Suma’mur, 2009.

c. Gejala Kelelahan Kerja

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN TEKANAN DARAH TENAGA KERJA SEBELUM DAN SESUDAH TERPAPAR TEKANAN PANAS DI INDUSTRI MEBEL CV.GION & RAHAYU KARTASURA, SUKOHARJO JAWA TENGAH

0 3 60

PERBEDAAN TEKANAN DARAH DAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA TERPAPAR PANAS DI ATAS DAN DI BAWAH Perbedaan Tekanan Darah dan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Terpapar Panas di atas dan di bawah NAB di PT Aneka Adhilogam Karya Ceper Klaten.

0 4 17

PERBEDAAN TEKANAN DARAH DAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA TERPAPAR PANAS DI ATAS DAN DI BAWAH NAB DI PT. ANEKA ADHILOGAM Perbedaan Tekanan Darah dan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Terpapar Panas di atas dan di bawah NAB di PT Aneka Adhilogam Karya

0 4 20

PERBEDAAN KEBUTUHAN AIR MINUM DAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA TERPAPAR IKLIM KERJA PANAS DI BAGIAN PENGECORAN Perbedaan Kebutuhan Air Minum dan Kelelahan Kerja pada Pekerja Terpapar Iklim Kerja Panas di Bagian Pengecoran Logam dan Finishing PT Aneka Ad

0 2 16

PERBEDAAN KELELAHAN KERJA YANG TERPAPAR IKLIM KERJA PANAS PADA PEKERJA BAGIAN PENGECEKAN DAN PERBAIKAN Perbedaan Kelelahan Kerja Yang Terpapar Iklim Kerja Panas Pada Pekerja Bagian Pengecekan Dan Perbaikan Di Pt. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta

0 2 18

Perbedaan Tekanan Darah sebelum dan sesudah Terpapar Panas pada Pekerja di Industri Peleburan Logam,.

0 0 1

Hubungan Tekanan Panas dan Beban Kerja Fisik dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Wanita bagian Sewing CV. X Garment Sukoharjo.

0 0 10

PERBEDAAN TEKANAN DARAH PADA TENAGA KERJA SEBELUM DAN SESUDAH TERPAPAR TEKANAN PANAS DI PT. BAHAMA LASAKKA CEPER KLATEN.

0 0 10

Hubungan Tekanan Panas dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Bagian Produksi CV. Cahya Jaya Sukoharjo COVER

0 0 10

Perbedaan Tekanan Darah pada Tenaga Kerja Sebelum dan Sesudah Terpapar Tekanan Panas di PT. Bahama Lasakka Ceper Klaten IMG 20150915 0001

0 1 1