commit to user 63
BAB V PEMBAHASAN
A. Karakteristik Subyek Penelitian
1. Umur Dari hasil penelitian diperoleh data umur tenaga kerja di bagian
penggilingan kain perca di Industri Kasur X Sukoharjo dengan umur termuda adalah 22 tahun dan umur tertua adalah 45 tahun. Usia 15 – 54
tahun termasuk usia produktif Depkes RI, 2003. Umur dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap panas, daya tahan
seseorang terhadap panas akan menurun pada umur yang lebih tua. Orang yang lebih tua akan lebih lambat keluar keringatnya dibandingkan dengan
orang yang lebih muda. Orang yang lebih tua memerlukan waktu yang lama untuk mengembalikan suhu tubuh menjadi normal setelah terpapar
panas, hal ini dikarenakan adanya penurunan efisiensi cardiovascular jantung. Semakin tua maka semakin sulit berkeringat sehingga
memperkecil kemampuan untuk menurunkan suhu inti. Pada pekerjaan yang sama, tenaga kerja yang berusia tua mempunyai suhu inti lebih tinggi
daripada tenaga kerja yang berusia lebih muda. Untuk itu pemulihan kondisi tubuh selama istirahat membutuhkan waktu lebih lama Subaris
dan Haryono, 2007. Usia juga dapat mempengaruhi kelelahan terhadap tenaga kerja.
Pada usia meningkat akan diikuti dengan proses degenerasi dari organ,
63
commit to user 64
sehingga dalam hal ini kemampuan organ akan menurun. Dengan menurunnya kemampuan organ, maka hal ini akan menyebabkan tenaga
kerja akan semakin mudah mengalami kelelahan Suma’mur, 2009. Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa umur tenaga kerja di
bagian penggilingan kain perca dalam keadaan normal, sehingga kelelahan yang timbul bukan dikarenakan oleh faktor umur seseorang.
2. Jenis Kelamin Jenis kelamin tenaga kerja dalam penelitian ini seluruhnya adalah
laki-laki. Laki-laki dan wanita terdapat perbedaan kecil dalam beraklimatisasi terhadap panas. Wanita tidak dapat beraklimatisasi dengan
baik seperti laki-laki. Hal ini dikarenakan mereka mempunyai kapasitas kardiovaskuler yang lebih kecil WHO, 1969.
Pada tenaga kerja wanita terjadi siklus setiap bulan di dalam mekanisme tubuhnya, sehingga akan mempengaruhi turunnya kondisi fisik
maupun psikisnya, dan hal itu menyebabkan tingkat kelelahan wanita lebih besar dari pada tingkat kelelahan tenaga kerja laki-laki Suma’mur, 2009.
Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa jenis kelamin tenaga kerja di bagian penggilingan kain perca adalah laki-laki sehingga semua
tenaga kerja dapat beraklimatisasi dengan baik. 3. Masa Kerja
Masa kerja tenaga kerja di bagian penggilingan kain perca terendah adalah 1 tahun dan tertinggi adalah 6 tahun. Masa kerja dapat
mempengaruhi tubuh dalam menerima panas lingkungan kerja karena
commit to user 65
semakin lama pekerja terpapar tekanan panas di lingkungan tempat kerja maka tubuh sudah beradaptasi terhadap panas. Dengan proses aklimatisasi
tenaga kerja terhadap iklim kerja tertentu sehingga menjadi terbiasa terhadap iklim kerja tersebut dan kondisi fisik, faal dan psikis tidak
mengalami efek buruk dari iklim kerja yang dimaksud. Pekerja baru di lingkungan panas diperlukan waktu aklimatisasi selama 1 – 2 minggu.
Jadi, aklimatisasi terhadap lingkungan panas sangat diperlukan pada seseorang yang belum terbiasa dengan kondisi tersebut Tarwaka dkk,
2004. Dalam penelitian ini masa kerja tenaga kerja di bagian penggilingan
kain perca terendah adalah 1 tahun dan tertinggi adalah 6 tahun sehingga semua tenaga kerja sudah dapat beraklimatisasi terhadap panas sebab
sampel sudah bekerja lebih dari 2 minggu sehingga sudah dapat beraklimatisasi terhadap panas.
4. Beban Kerja Hasil pengukuran denyut nadi pada tenaga kerja di bagian
penggilingan kain perca rata-rata hasilnya adalah 105,75 denyutmenit. Menurut Christensen dalam Tarwaka 2010 denyut nadi antara 100 – 125
denyutmenit termasuk dalam kategori beban kerja sedang. Maka untuk beban kerja tenaga kerja di bagian penggilingan kain perca hasilnya adalah
semua tenaga kerja termasuk dalam kategori beban kerja sedang sebab hasil pengukuran denyut nadi tenaga kerja masing-masing adalah antara
100 – 125 denyutmenit.
commit to user 66
B. Analisis Univariat