6. Prinsip dana amanat
Dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan dana yang dititipkan kepada badan penyelenggara untuk dikelola sebaik-baiknya
dalam rangka mengoptimalkan dana tersebut untuk kesejahteraan peserta. 7.
Prinsip hasil pengelolaan dana Jaminan Sosial Prinsip ini berarti pengelolaan dana dipergunakan seluruhnya untuk
pengembangan program dan untuk sebesar-besarnya kepentingan peserta.
2.1.4 Manfaat Pelayanan JKN
Setelah peserta terdaftar sebagai kepesertaan BPJS Kesehatan maka adapun hak dan kewajiban peserta serta manfaat pelayanan yang akan diterima peserta.
Adapun hak peserta yang telah terdaftar di BPJS Kesehatan yaitu mendapatkan identitas peserta, serta manfaat pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang
bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Selain hak yang diterima sebagai peserta, peserta yang terdaftar perlu memenuhi kewajibannya sebagai peserta berupa
membayar iuran dan melaporkan kepesertaannya kepada BPJS Kesehatan dengan menunjukkan identitas peserta pada saat pindah domisili maupun pindah kerja BPJS
Kesehatan, 2014b. Berdasarkan penelitian Wulansih, 2003 dalam Hidayah, 2013 Tentang Pelaksanaan jaminan sosial tenaga kerja di PT Madu Baru Yogyakarta yang
mennyimpulkan bahwa keikutsertaan karyawan dalam program jaminan sosial tenaga kerja bermanfaat bagi pihak perusahaan maupun karyawan beserta
keluarganya. Dengan memenuhi hak dan kewajiban sebagai peserta JKN maka peserta akan mendapatkan manfaat pelayanan kesehatan berupa :
1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi pelayanan kesehatan non
spesialistik yaitu :
a. Administrasi pelayanan
b. Pelayanan promotif dan preventif
c. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis.
d. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif.
e. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai.
f. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis
g. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama
h. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi medis.
2. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan. Meliputi pelayanan
kesehatan yang mencakup : a.
Administrasi pelayanan b.
Pemeriksaan, pengobatan dan komunikasi spesialistik oleh dokter spesialis dan subspesialis.
c. Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non bedah sesuai
dengan indikasi medis. d.
Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai. e.
Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis.
f. Rehabilitasi medis.
g. Pelayanan darah.
h. Pelayanan kedokteran forensik klinik.
i. Pelayanan jenazah pada pasien yang meninggal di fasilitas
kesehatan. j.
Perawatan inap non intensif. k.
Perawatan inap di ruang intensif.
Manfaat pelayanan JKN terdiri dari dua jenis, yaitu manfaat medis dan manfaat non-medis. Manfaat medis berupa pelayanan kesehatan yang komprehensif
yaitu pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan indikasi medis yang tidak terikat dengan besaran iuran yang dibayarkan. Manfaat non-medis
meliputi akomodasi dan ambulan. Manfaat akomodasi untuk layanan rawat inap sesuai hak kelas perawatan peserta. Kemenkes RI, 2014. Adapun Pelayanan
promotif dan preventif yang diberikan meliputi : 1.
Penyuluhan kesehatan perorangan. Penyuluhan kesehatan meliputi penyuluhan mengenai pengelolaan faktor
risiko penyakit dan perilaku hidup bersih dan sehat. 2.
Imunisasi dasar Pemberian imunisasi dasar meliputi : Imunisasi Baccile Calmett Guerin
BCG, Difteri Pertusis Tetanus dan Hepatitis B DPTHB, Polio, dan Campak.
3. Keluarga Berencana
Manfaat pelayanan keluarga berencana meliputi : Konseling, kontrasepsi dasar, vasektomi, dan tubektomi serta melakukan kerjasama dengan
lembaga yang membidangi keluarga berencana. 4.
Skrining kesehatan Manfaat skrining diberikan secara selektif bertujuan untuk mendeteksi
risiko penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari risiko penyakit tertentu.
Berdasarkan manfaat pelayanan yang dapat diterima adapun manfaat akomodasi yang diterima oleh peserta PPU dalam hal ini badan usaha swasta yaitu
ruang perawatan kelas I dan kelas II dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Ruang perawatan kelas I
Peserta Pekerja Penerima Upah dengan gaji atau upah di atas Rp 4.000.000,00 sampai dengan Rp 8.000.000,00 Kemenhumkam, 2016.
2. Ruang perawatan kelas II
Peserta Pekerja Penerima Upah dengan gaji atau upah sampai dengan Rp 4.000.000,00 Kemenhumkam, 2016.
Dalam menerapkan pelayanan yang berkualitas dan sesuai dengan aturan, tentunya program JKN seringkali mengalami permasalahan dan kecurangan yang
terjadi fraud. Kecurangan fraud dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan pada Sistem Jaminan Sosial Nasional yang selanjutnya disebut kecurangan JKN
adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja oleh peserta, petugas BPJS Kesehatan, pemberi pelayanan kesehatan, serta penyedia obat dan alat kesehatan
untuk mendapatkan keuntungan finansial dari program jaminan kesehatan dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional melalui perbuatan curang yang tidak sesuai dengan
ketentuan Kemenkes RI, 2015.
2.1.5 Kepesertaan JKN