Berdasarkan kelompok jenis kepesertaanya menurut buku pedoman sosialisasi JKN dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. Dapat dilihat bahwa Badan Usaha
Swasta masuk pada kelompok peserta PPU. Untuk menjadi peserta JKN maka peserta PPU dalam hal ini badan usaha swasta harus mengetahui dan mengikuti alur
proses pendaftaran badan usaha swasta sebagai peserta JKN. Adapun alur maupun proses pendaftaran badan usaha swasta sebagai peserta JKN BPJS Kesehatan,
2014a: 1.
Badan usaha melakukan registrasi di kantor BPJS Kesehatan. membawa kelengkapan berupa :
a. Form Registrasi terlampir SIUP dan NPWP
b. Menyerahkan surat komitmen implementasi aplikasi New e-DABU
c. Menyerahkan surat PIC Cetak Kartu e-ID
2. Badan usaha mendapatkan Virtual account, username +password aplikasi
new e-DABU dan e-ID 3.
Badan usaha melakukan entry data peserta beserta tanggungannya dan melakukan approval tiket melalui aplikasi new e-DABU
4. Badan Usaha melakukan pembayaran iuran sesuai tagihan iuran yang akan
muncul di awal bulan berikutnya pada aplikasi new e-DABU. 5.
Badan Usaha melakukan cetak kartu e-ID melalui website 6.
Peserta mendapatkan pelayanan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
2.1.6 Iuran JKN
Setiap peserta JKN diwajibkan untuk membayar iuran yang besarnya ditetapkan berdasarkan persentase dari upah untuk pekerja penerima upah atau
berupa jumlah nominal tertentu untuk peserta bukan penerima upah dan PBI. Iuran jaminan kesehatan merupakan sejumlah uang yang dibayarkan secara rutin oleh
peserta, pemberi kerja, dan atau pemerintah. Berdasarakan hasil penelitian Handayani dkk, 2013 didapatkan bahwa nilai kemauan membayar WTP dan
kemampuan membayar ATP menjadi faktor penting bagi peserta melihat sejauh mana peserta memiliki kemampuan dan kemauan untuk membayar iuran secara rutin.
Setiap pemberi kerja wajib memungut iuran dari pekerjanya, menambahkan iuran peserta yang menjadi tanggung jawabnya, dan membayarkan iuran tersebut
setiap bulan kepada BPJS Kesehatan secara berkala yaitu paling lambat tanggal 10 setiap bulannya. Apabila tanggal 10 jatuh pada hari libur, maka iuran dibayarkan
pada hari kerja berikutnya. Apabila peserta JKN mengalami keterlambatan pembayaran iuran maka peserta akan dikenakan denda administratif sebesar 2
perbulan dari total iuran yang tertunggak dan dibayar oleh pemberi kerja. Keterlambatan pembayaran hanya boleh dilakukan maksimal selama 3 bulan, dan
apabila melebihi maka hak atas pelayanan JKN akan dicabut Kemenkes RI, 2014. Apabila terjadi kelebihan ataupun kekurangan iuran JKN yang dibayarkan oleh
peserta maka BPJS Kesehatan akan memberitahukan secara tertulis kepada pemberi kerja danatau peserta paling lambat 14 hari kerja sejak diterimanya iuran. Kelebihan
atau kekurangan pembayaran iuran diperhitungkan dengan pembayaran iuran bulan berikutnya.
Menurut Perpres No. 111 Tahun 2013 menetapkan tentang pembayaran iuran kelompok peserta Pekerja Penerima Upah PPU dalam hal ini badan usaha
swasta.Dalam aturan tertulis bahwa mulai tanggal 1 Juli 2015, iuran yang
dibayarkan yaitu sebesar 5 dari gaji yaitu dengan pembagian 4 dibayar oleh pemberi kerja sedangkan 1 dibayar oleh peserta Kemenhumkam, 2013a.
2.2 Badan Usaha Swasta