Tujuan JKN Prinsip JKN

1. Regulator Regulator adalah berbagai kementerian atau lembaga terkait seperti Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Dalam Negeri, dan Dewan Jaminan Sosial Nasional DJSN. 2. Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional JKN Peserta dari program Jaminan Kesehatan Nasional JKN adalah seluruh penduduk Indonesia, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat enam bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran. 3. Pemberi Pelayanan Kesehatan Pemberi pelayanan kesehatan adalah seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama dan fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut. 4. Badan Penyelenggara Badan Penyelenggara merupakan badan hukum publik yang menyelenggarakan program jaminan kesehatan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS.

2.1.2 Tujuan JKN

Program JKN memiliki tujuan untuk melakukan pemerataan dan penyediaan pelayanan kesehatan yang bisa diakses oleh semua kalangan masyarakat khususnya bagi masyarakat miskin dan tidak mampu, Sehingga dengan demikian dapat mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif Khariza, 2015. Menjamin pembiayaan serta kebutuhan layanan merupakan visi dan misi dari JKN yang di selenggarakan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan BPJS Kesehatan yaitu cakupan semesta pada tahun 2019. Cakupan semesta sering kali dikenal dengan istilah Universal Health Coverage. Universal Health Coverage merupakan sistem kesehatan di mana setiap warga di dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, yang bermutu dan dibutuhkan oleh masyarakat, dengan biaya yang terjangkau. Cakupan universal mengandung dua elemen inti yaitu pelayanan kesehatan yang adil dan bermutu bagi setiap warga dan perlindungan risiko finansial ketika warga menggunakan pelayanan kesehatan WHO, 2005.

2.1.3 Prinsip JKN

Pelaksanaan dari program JKN dijalankan berdasarkan prinsip yang telah di tetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Dalam buku pegangan sosialisasi JKN dalam SJSN juga menjelaskan tentang prinsip yang diterapkan BPJS Kesehatan selaku penyelenggara program JKN yaitu : 1. Prinsip kegotongroyongan Dalam pelaksanaan SJSN, prinsip gotong royong artinya peserta yang mampu membantu peserta yang kurang mampu, peserta yang sehat membantu yang sakit atau yang berisiko tinggi, dan peserta yang sehat membantu yang sakit. . Berdasarkan penelitian Purwandari, 2015 yang menjelaskah bahwa untuk menerapkan prinsip gotong royong dalam program JKN terdapat 84,2 pekerja informal yang setuju, karena bagi responden yang berpendapatan kecil merasa terbantu, dan bagi yang sakit sudah tidak memikirkan biaya yang akan dikeluarkan. 2. Prinsip nirlaba Nirlaba merupakan bentuk pengelolaan dana yang bersifat bukan untuk mencari laba. Sebaliknya memiliki tujuan untuk memenuhi sebesar-besarnya kepentingan peserta. 3. Prinsip keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas. Prinsip ini merupakan hal yang mendasari seluruh kegiatan pengelolaan dana yang berasal dari iuran peserta dan hasil pengembangannya. 4. Prinsip portabilitas Prinsip portabilitas dimaksudkan untuk memberikan jaminan yang berkelanjutan kepada peserta sekalipun mereka berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI 5. Prinsip kepesertaan bersifat wajib Kepesertaan merupakan suatu hal penting dalam pelaksanaan JKN. Prinsip ini memiliki tujuan untuk mewajibkan seluruh rakyat menjadi peserta sehingga mendapatkan jaminan. Walaupun kepesertaan bersifat wajib bagi seluruh rakyat, pada penerapannya tetap disesuaikan dengan kemampuan ekonomi rakyat dan pemerintah serta kelayakan penyelenggaraan program. 6. Prinsip dana amanat Dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan dana yang dititipkan kepada badan penyelenggara untuk dikelola sebaik-baiknya dalam rangka mengoptimalkan dana tersebut untuk kesejahteraan peserta. 7. Prinsip hasil pengelolaan dana Jaminan Sosial Prinsip ini berarti pengelolaan dana dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besarnya kepentingan peserta.

2.1.4 Manfaat Pelayanan JKN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi Provider Swasta tentang Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap Keikutsertaan Sebagai Provider Pratama BPJS Kesehatan di Kota Medan Tahun 2014

9 125 141

PERAN SERTA PERUSAHAAN ASURANSI SWASTA DALAM PENCAPAIAN CAKUPAN SEMESTA DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KOTA DENPASAR.

0 0 1

PERAN SERTA PERUSAHAAN ASURANSI SWASTA DALAM PENCAPAIAN CAKUPAN SEMESTA DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KOTA DENPASAR.

0 7 52

Pengaruh Persepsi Provider Swasta tentang Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap Keikutsertaan Sebagai Provider Pratama BPJS Kesehatan di Kota Medan Tahun 2014

0 0 19

Pengaruh Persepsi Provider Swasta tentang Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap Keikutsertaan Sebagai Provider Pratama BPJS Kesehatan di Kota Medan Tahun 2014

0 0 2

Pengaruh Persepsi Provider Swasta tentang Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap Keikutsertaan Sebagai Provider Pratama BPJS Kesehatan di Kota Medan Tahun 2014

0 0 10

Pengaruh Persepsi Provider Swasta tentang Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap Keikutsertaan Sebagai Provider Pratama BPJS Kesehatan di Kota Medan Tahun 2014

0 0 48

Pengaruh Persepsi Provider Swasta tentang Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap Keikutsertaan Sebagai Provider Pratama BPJS Kesehatan di Kota Medan Tahun 2014

0 0 3

Pengaruh Persepsi Provider Swasta tentang Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap Keikutsertaan Sebagai Provider Pratama BPJS Kesehatan di Kota Medan Tahun 2014

0 0 23

Pengaruh Persepsi dan Motivasi terhadap Minat Rumah Sakit Swasta Sebagai Provider Program Jaminan Kesehatan Nasional di Kota Medan Tahun 2015

0 0 18