Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 5

Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa kejelasan tujuan dan target Bank Jabar memiliki kontribusi tertinggi dalam faktor manajerial yang mempengaruhi kinerja karyawan. Secara keseluruhan pengaruh total faktor manajerial terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,335. Hal ini berarti semakin tinggi faktor manajerial maka akan semakin tinggi kinerjanya. Faktor-faktor manajerial tersebut akan menentukan kualitas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan Bank Jabar, yang akan menentukan pula kinerja karyawan yang dihasilkan. Menurut G.R. Terry dalam M.H. Saragih 1982:39, Manajemen adalah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, di mana pada masing-masing bidang digunakan baik ilmu pengetahuan maupun kearifan yang diikuti secara berurutan dalam rangka usaha mencapai sasaran yang telah ditetapkan semula. Ini menggambarkan bahwa faktor-faktor manajerial memberikan kontribusi yang penting dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yakni kinerja karyawan yang tinggi yang akan mempengaruhi pula kinerja organisasi secara keseluruhan.

5. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 5

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis baik secara keseluruhan uji F maupun individual Uji t dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau terdapat pengaruh faktor-faktor pendidikan, motivasi, dan manajerial terhadap kesehatan Bank Jabar Banten Besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung dari masing-masing variabel diuraikan sebagai berikut: Kontribusi langsung faktor pendidikan terhadap kesehatan bank adalah sebesar 0,102, pengaruh tidak langsung melalui faktor motivasi sebesar 0,048 dan pengaruh tidak langsung melalui faktor manajerial adalah sebesar 0,035. Secara keseluruhan pengaruh faktor pendidikan terhadap kesehatan bank adalah sebesar 0,185. Kontribusi langsung faktor motivasi terhadap kesehatan bank adalah sebesar 0,078, pengaruh tidak langsung melalui faktor pendidikan adalah sebesar 0,048 dan pengaruh tidak langsung melalui faktor manajerial sebesar 0,032. Secara keseluruhan pengaruh faktor motivasi terhadap kinerja adalah sebesar 0,158. Kontribusi langsung faktor manajerial terhadap kesehatan bank adalah sebesar 0,040, pengaruh tidak langsung melalui faktor pendidikan adalah sebesar 0,035 dan pengaruh tidak langsung melalui faktor motivasi sebesar 0,032. Secara keseluruhan pengaruh wawasan terhadap kinerja adalah sebesar 0,107. Secara keseluruhan pengaruh total faktor-faktor pendidikan, motivasi, dan manajerial terhadap kesehatan bank adalah sebesar 0,450. Menurut Soekidjo Notoatmodjo 1998:25, pendidikan ialah suatu upaya dalam pengembangan sumber daya manusia, terutama untuk pengembangan aspek kemampuan, intelektual dan kepribadian manusia. Menurut Greenberg dan Baron dikutip oleh Yayat H. Djatmiko, 2004:67, motivasi merupakan suatu proses yang mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku manusia kearah pencapaian tujuan. Menurut Andrew F. Sikula dikutip oleh Hasibuan, 1994:3, manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, kepemimpinan, pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengorganisasikan berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa yang efisien. Berdasarkan pendapat para pakar tersebut, maka faktor-faktor pendidikan yang dimiliki, motivasi yang ada, dan serta kemampuan dalam manajemen, dapat mempengaruhi kesehatan Bank Jabar Banten. Seperti yang diungkapkan oleh Boy Leon 2008:128 bahwa “Bank wajib memelihara kesehatan bank sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia dan wajib melakukan usaha sesuai dengan prinsip kehatian-hatian”. Bank dapat melaksanakan kewajibannya tersebut jika didukung oleh karyawan yang memiliki pendidikan yang sesuai dengan tugasnya, motivasi yang dapat mendorongnya bekerja lebih baik, serta kemampuan manajemen yang baik. Premis yang menguatkan hal tersebut disajikan di bawah ini. • Pendidikan yang memadai akan menghasilkan pengetahuan, wawasan, dan kematangan bagi karyawan, baik dalam berfikir, bertindak maupun dalam berperilaku. Hal tersebut menyebabkan karyawan akan mengetahui segala risiko minimal yang akan ditanggung oleh Bank Jabar Banten atas segala pemikiran, tindakan, dan perilaku yang dilakukan oleh karyawan, karena akan mempengaruhi kinerja dan kesehatan Bank Jabar Banten • Motivasi merupakan suatu proses yang mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku karyawan kearah pencapaian tujuan organisai Bank Jabar Banten. Terkait dengan ini, maka tingkat pendapatan, iklim kerja, serta prospek karier akan menentukan kinerja karyawan Bank jabar Banten, sehingga akan mempengaruhi pula terhadap kesehatan Bank Jabar Banten. Dalam hal ini, kesehatan Bank Jabar dan Banten ditentukan oleh kinerja karyawan yang dibentuk melalui motivasi kerja karyawan. Pola perilaku yang diperlihatkan oleh manajerial Bank Jabar Banten saat mempengaruhi karyawan Bank Jabar Banten berpengaruh terhadap kinerja karyawan maupun kesehatan Bank Jabar Banten. Aspek kejelasan tugas-tugas dan tanggung jawab, manajemen strategi, dan kejelasan tujuan dan target yang ingin dicapai, yang diperlihatkan manajerial Bank Jabar Banten mendorong karyawan untuk berkinerja, dan akan mempengaruhi operasional Bank Jabar Banten serta mendorong Bank Jabar Banten untuk menjadi bank yang berkategori sehat menurut Bank Indonesia

6. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 6