Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 2

f. Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dalam proses penempatan, yaitu unjuk kerja yang tidak baik menunjukkan adanya kelemahan dalam penempatan sehingga dapat dilakukan perbaikan g. Dapat mengidentifikasi adanya kekurangan dalam desain pekerjaan, yaitu kekurangan kinerja akan menunjukkan adanya kekurangan dalam perancangan jabatan h. Meningkatkan adanya perlakukan kesempatan yang sama pada pegawai, yaitu dapat dilakukannya penilaian yang objektif berarti perlakukan yang adil bagi pegawai i. Dapat membantu pegawai mengatasi masalah yang bersifat eksternal, yaitu dengan penilaian unjuk kerja atasan akan mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya unjuk kerja yang jelek, sehingga atasan dapat membantu menyelesaikannya j. Umpan balik pada pelaksanaan fungsi sumber daya manusia, yaitu dengan diketahuinya unjuk kerja pegawai secara keseluruhan, ini akan menjadi informasi sejauh mana fungsi sumber daya manusia berjalan dengan baik atau tidak.

2. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 2

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis baik secara keseluruhan uji F maupun individual Uji t dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau terdapat pengaruh faktor pendidikan yang meliputi unsur pengetahuan, wawasan, dan kematangan terhadap kinerja karyawan Bank Jabar Banten Besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung dari masing-masing variabel diuraikan sebagai berikut: Kontribusi langsung pengetahuan terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,154, pengaruh tidak langsung melalui wawasan sebesar 0,035 dan pengaruh tidak langsung melalui kematangan adalah sebesar 0,057. Secara keseluruhan pengaruh pengetahuan terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,246. Kontribusi langsung wawasan terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,019, pengaruh tidak langsung melalui pengetahuan adalah sebesar 0,035 dan pengaruh tidak langsung melalui kematangan sebesar 0,013. Secara keseluruhan pengaruh wawasan terhadap kinerja adalah sebesar 0,206. Kontribusi langsung kematangan terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,040, pengaruh tidak langsung melalui pengetahuan adalah sebesar 0,057 dan pengaruh tidak langsung melalui wawasan sebesar 0,013. Secara keseluruhan pengaruh wawasan terhadap kinerja adalah sebesar 0,110. Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa pengetahuan memiliki kontribusi tertinggi dalam pendidikan yang mempengaruhi kinerja karyawan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Henry Simamora 1999:442, bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya kinerja karyawan salah satunya adalah kurangnya pengetahuan karyawan tentang dasar pekerjaan yang dijalaninya. Randal S. Schuler dan Susan E, Jackson 1997:323 juga menyebutkan bahwa sosialisasi, latihan, dan pengembangan pegawai merupakan usaha organisasi yang sengaja dilakukan untuk meningkatkan kinerja sekarang dan yang akan datang dengan meningkatkan kemampuan. Secara keseluruhan pengaruh total faktor pendidikan terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,423. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pendidikan karyawan maka akan semakin tinggi kinerjanya. Hal ini diungkapkan oleh Michael R Carell 1995 mengatakan bahwa ada 7 tujuh tujuan dari pendidikan, yaitu : a. Memperbaiki kinerja b. Meningkatkan keterampilan pegawai c. Menghindari keusangan manajerial d. Memecahkan permasalahan e. Orientasi pegawai baru f. Persiapan promosi dan keberhasilan manajerial g. Memberi kepuasan untuk kebutuhan pengembangan personal Berdasarkan hal tersebut di atas bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan artinya semakin tinggi tingkat pendidikan karyawan maka akan semakin tinggi pula kinerja karyawan.

3. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 3