124
5. Kesehatan Bank
Tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja bank dengan melakukan
penilaian terhadap faktor finansial dan faktor manajemen. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 610PBI2004 tanggal 12 April 2004 tentang
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4382,
Gubernur Bank Indonesia mengutarakan bahwa kesehatan suatu bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, baik pemilik, pengelola bank, masyarakat
pengguna jasa bank dan Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan bank.Setiap bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulanan.
D. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini terdiri atas data tentang karakteristik umum karyawan Bank Jabar Banten dan data tentang masing-masing variabel yang
dikaji. Sedangkan, sumber data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Malhotra 2007:102 mengemukakan bahwa data primer adalah data
yang dikumpulkan peneliti dengan tujuan tertentu, yaitu memecahkan masalah penelitian. Sedangkan, data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh
peneliti untuk beberapa tujuan selain dari tujuan penelitian saat ini. Uma Sakaran 2003:219 menyatakan bahwa data primer adalah informasi yang dikumpulkan
oleh peneliti langsung dari sumber informasi first hand information yang
125 berkaitan dengan variabel penelitian dan ditujukan untuk memecahkan masalah
penelitian. Data primer diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden
yang mengukur variabel yang diteliti. Data primer ini terdiri atas data pengetahuan, wawasan, kematangan, pendapatan, iklim kerja, prospek karier,
kejelasan tujuan dan target, kejelasan tugas-tugas dan tanggung jawab, strategi manajemen, tugas dan tanggung jawab, prestasi kerja, kepribadian, prakarsa, dan
kemampuan bersaing. Data sekunder diperoleh dari Bank Jabar Banten, yaitu berupa data mengenai kesehatan Bank Jabar yang diukur dari capital, asset,
management, earning, liquidity, dan sensitivity of market risk.
E. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau benda yang menjadi pusat perhatian peneliti untuk diteliti Asep Hermawan, 2006:143.
Dermawan Wibisono 2005:40 mengungkapkan bahwa populasi adalah sekumpulan entitas yang lengkap yang terdiri dari orang, kejadian, atau benda,
yang memiliki sejumlah karakteristik yang umum. Batasan lebih jelas disampaikan oleh Ulber Silalahi 2006:147, sebagai berikut:
Populasi adalah jumlah total dari seluruh unit atau elemen di mana penyidik tertarik. Populasi adalah jumlah total dari seluruh unit yang
darinya sampel dipilih. Populasi dapat berupa organisme, orang atau sekelompok orang, masyarakat, organisasi, benda, objek, peristiwa,
atau laporan yang semuanya memiliki ciri dan harus didefenisikan secara spesifik dan tidak secara mendua.
126 Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan yang jelas mengenai
populasi yang menjadi sasaran penelitiannya populasi sasaran, yaitu populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi, apabila dalam sebuah
hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan Bank Jabar Banten yang berada di seluruh wilayah Jawa Barat dengan jumlah 1400 karyawan,
dengan kriteria jabatan dari mulai karyawan sampai dengan pemimpin.
2. Sampel
Sampel adalah satu subset atau tiap bagian dari populasi berdasarkan keterwakilannya representatif. Sampel merupakan bagian tertentu yang dipilih
dari populasi Ulber Silalahi, 2006:234. Menurut David A. Aaker et. al. 2004:760 menyatakan bahwa sampel merupakan a subset of elements from a
population. Penelitian ini tidak mungkin dilaksanakan terhadap keseluruhan jumlah populasi, meskipun kesimpulan dan saran dari penelitian ini ditujukan
untuk populasi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya adalah keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu, peneliti
mengambil sebagian saja dari objek populasi, yaitu sampel. Rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya ukuran sampel yang
akan diteliti adalah Slovin, yaitu ukuran sampel yang merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan presentase kelonggaran ketidaktelitian, karena dalam
pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
2
Ne 1
N n
+ =
127 Keterangan: n
: ukuran sampel N
: ukuran populasi e
: taraf kesalahan 5 Sumber: Husein Umar, 2002: 141
Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besarnya sampel sebagai berikut:
n = 1400 1+1400 x 0,05 ²
n = 14004.5 n = 311.11
n=312
Berdasarkan hasil perhitungan, jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 312 orang. Jumlah sampel tersebut disusun secara
proposional sesuai dengan jabatan. Dengan demikian akan didapatkan sampel yang representatif dari masing-masing jabatan.
Tabel 3.2 Jumlah Sampel yang Diambil Berdasarkan Jabatan
pada Bank Jabar
Jabatan Jumlah orang
Jumlah Sampel yang diambil
Karyawan 5251400X312
117 Pemimpin Kantor Kas
2381400X312 53
Pemimpin Kepala
Seksi 2151400X312
48 Pemimpim Bagian
2111400X312 47
Pemimpin Cabang 1621400X312
36 Pemimpin Divisi
491400X312 11
1400 312
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini, salah satunya, simple random sampling SRS. Menurut Ulber Silalahi 2006:241 yang dimaksud
dengan simple random sampling adalah proses pemilihan sampel dalam cara
128 tertentu yang di dalamnya semua elemen dalam populasi didefinisikan
mempunyai kesempatan yang sama, bebas, dan seimbang dipilih menjadi sampel.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan sistem tertutup. Konstruksi item angket tertutup untuk setiap variabel yang
berupa pertanyaan atau pernyataan tentang sifat dan ciri dari setiap variabel, disertai lima alternatif jawaban, yaitu sangat rendahsangat lemah, rendahlemah,
sedang, tinggikuat, dan sangat tinggisangat kuat. Jumlah item untuk setiap variabel dan subvariabel berbeda sesuai dengan sifat dan ciri yang diukur. Setiap
jawaban untuk setiap item diberi skor dengan kriteria berikut.
Tabel 3.3 Kriteria Pemberian Skor Angket
Jawaban Skor
Item Positif Item Negatif
Sangat RendahSangat Lemah RendahLemah
SedangSedang TinggiKuat
Sangat TinggiSangat Kuat 1
2 3
4 5
5 4
3 2
1
Sumber: Sugiyono 2003 Menurut Bryman Brannen, 1997:37 ada dua pendekatan pokok yang dapat
digunakan dalam suatu penelitian, yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Khusus untuk penelitian ini, digunakan penelitian kuantitatif dan sebagai
fasilitator atau penunjang penelitian adalah pendekatan kualitatif. Sebagai penunjang penelitian kuantitatif, Brannen 1997:38 mengatakan
bahwa pendekatan kualitatif memiliki tiga fungsi, yaitu: 1 dapat dijadikan sebagai sumber dugaan atau hipotesis yang akan diuji dengan penelitian
129 kuantitatif; 2 sebagai data pengembangan dan pemanduan instrumen penelitian,
baik berupa kuesioner maupun skala; 3 berfungsi dalam interpretasi dan klarifikasi data kuantitatif.
Ketiga fungsi tersebut digunakan dalam penelitian ini yaitu pada tahap pengembangan instrumen penelitian dan tahap pembahasan hasil penelitian.
G. Teknik Pengumpulan Data