item r hitung, kemudian dibandingkan dengan nilai koefisien korelasi tabel r tabel, dengan
α = 0,05 dan df = 47 diperoleh nilai r tabel sebesar 0,288,
sehingga jika r hitung ≥ r tabel r hit ≥ 0,288 maka nomor item dikatakan valid, dan jika r hitung
r tabel r hit 0,288 maka nomor item dikatakan
tidak valid. Hasil uji validitas, diperoleh 37 item instrumen manajemen sekolah yang valid dan terdapat 10 item yang harus dibuang. Tabel hasil uji
validasi terdapat dalam lampiran. Selanjutnya, setelah dilakukan validasi setiap item pernyataan,
kemudian dilakukan uji reliabilitas instrumen. Berdasarkan jumlah item pernyataan sebesar 47 untuk instrument layanan pembelajaran, hasil dari
perhitungan secara komputerisasi diperoleh nilai r alpha sebesar 0,935, kemudian dibandingkan dengan r tabel, dengan
α = 0,05 dan df = 45
diperoleh nilai r tabel sebesar 0,294. Karena r alpha ≥ r tabel 0,842 ≥ 0,294 maka instrumen layanan pembelajaran dikatakan reliabel. Tabel hasil uji
reliabel terdapat dalam lampiran. Berdasarkan hasil analisis uji coba instrument yang telah dilakukan, maka
instrument ini layak untuk digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data, setelah menghilangkan nomor item 12, 18 dan 36 pada
variabel mutu manajemen sekolah serta nomor item 2,3,6,9,15,18,20,31,40 dan 47 pada variabel mutu layanan pembelajaran.
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kuantitatif ini dilakukan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Upaya memperoleh gambaran deskriptif tentang
mutu manajemen sekolah dan layanan pembelajaran, digunakan kriteria interpretasi skor. Data yang telah diperoleh dari hasil instrumen, diolah dengan
mempersentasekan skor hasilnya, sehingga hasilnya dapat terlihat aspek mana yang paling dominan dalam pengumpulan data tersebut berdasarkan kriteria
interpretasi skor yang ada. Kriteria interprestasi skor dalam penelitian ini seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.5 Kriteria Interpretasi Skor
Persentase Skor Kriteria
0 - 25 Sangat rendah
26 - 50 Rendah
51 - 75 Tinggi
76 - 100 Sangat tinggi
Sumber: diadopsi dari Riduwan 2006:18
Teknis analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pada mutu manajemen sekolah dan layanan pembelajaran di SMK
berstandar ISO dengan SMK berstandar nasional, dilakukan analisis perhitungan dengan menggunakan metode statistik parametrik uji t. Merajuk kepada pendapat
Riduwan 2006:14 yang menyatakan bahwa statistik parametrik digunakan untuk menganalisa data yang berbentuk interval. Proses pengolahan data penelitian ini
menggunakan bantuan program komputer aplikasi software SPSS Statistical Product and Service Solution versi 17. Aplikasi software SPSS mampu
memproses data secara tepat dan akurat dengan cepat serta dapat menyajikan dalam berbagai output data yang dikehendaki peneliti. Langkah-langkah statistik
yang ditempuh adalah sebagai berikut:
a. Membuat deskripsi data dengan menentukan kecendrungan pemusatan
data yang terdiri dari mean, median, modus, standar deviasi, dan varians. b.
Membuat interpretasi skor berdasarkan persentase skor ideal c.
Menguji normalitas data dengan uji Kolmogorov Smirnov, uji Liliefors, dan uji Shapiro Wilks. Kriteria pengujian:
Kriteria uji normalitas -
Jika nilai signifikansi sig 0,05 maka Ho ditolak -
Jika nilai signifikansi sig 0,05 maka Ho diterima d.
Menguji homogenitas data dengan uji Lavene. Kriteria pengujian : Kriteria uji homogenitas
- Jika nilai signifikansi sig 0,05 maka Ho ditolak
- Jika nilai signifikansi sig 0,05 maka Ho diterima
e. Bila data normal dan homogen, maka melakukan konversi ordinal ke
interval, setelah itu menguji hipotesis dengan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan uji t. Kriteria pengujian :
Kriteria uji t -
Jika nilai signifikansi sig 0,05 maka Ho diterima -
Jika nilai signifikansi sig 0,05 maka Ho ditolak f.
Bila ternyata data hasil penelitian tidak normal dan tidak homogen maka untuk menguji hipotesis digunakan Uji Mann-Whitney, yaitu uji data dua
sampel tidak berhubungan independen Kriteria uji Uji Mann-Whitney
- Jika nilai signifikansi sig 0,05 maka Ho diterima
- Jika nilai signifikansi sig 0,05 maka Ho ditolak
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis menganalisa data yang sesuai dengan perumusan masalah, maka penulis dapat merumuskan kesimpulan sebagai berikut:
a. Secara umum, mutu manajemen sekolah di SMK berstandar ISO dan SMK
berstandar nasional di Kabupaten Lebak termasuk dalam kategori sangat tinggi, dimana aspek perencanaan yang tertinggi dan aspek pengawasan
yang terendah. Hal ini terjadi karena pelaksanaan manajemen di sekolah telah dijalankan dengan sangat sesuai berdasarkan fungsi manajemen POAC
planning, organizing, actuating, controlling. b.
Secara umum, mutu layanan pembelajaran di SMK berstandar ISO termasuk dalam kategori tinggi dan mutu layanan pembelajaran di SMK berstandar
nasional termasuk dalam kategori sangat tinggi, dimana dimensi empati yang tertinggi dan dimensi kehandalan yang terendah. Hal ini terjadi karena
pemberian layanan pembelajaran kepada siswa di sekolah telah dijalankan dengan sesuai berdasarkan kriteria pengukuran mutu layanan yang terdiri
dari dimensi TERRA tangibles, empathy, responsiveness, reliability ,assurance .
c. Terdapat perbedaan pada mutu manajemen sekolah di SMK berstandar ISO
dengan SMK berstandar nasional, dimana berdasarkan rata-rata persentasi