Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

3.6 Instrumen Penelitian

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner. Pengumpulan data menggunakan kuesioner memiliki beberapa keuntungan Arikunto, 1996:140 yaitu: 1 tidak memerlukan hadirnya peneliti; 2 dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden; 3 dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut waktu senggang responden; 4 dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab; 5 dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. Selain itu, pertanyaan kuesioner lebih terperinci dan lengkap dibandingkan dengan interview guide. Jenis pernyataan dalam kuesioner berupa pernyataan berstruktur dengan pilihan butir skala. Menurut Nazir 2009:207, pertanyaan berstruktur adalah pernyataan yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam memberikan jawaban kepada beberapa alternatif saja. Tipe skala dalam penelitian ini menggunakan skala tingkat sumatif yang biasa disebut dengan skala type Likert yang telah dimodifikasi dengan jumlah pilihan respon genap, sehingga menghilangkan respon netral. Menurut Prabowo 2009 dijelaskan bahwa : Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item yang menggunakan skala Likert mempunyai tingkatan dari sangat positif sampai dengan sangat negatif. Setiap item diberi sejumlah pilihan respon yang sifatnya tertutup. Banyaknya pilihan respon dalam suatu penelitian sangat beragam. Namun yang paling banyak digunakan adalah 5 pilihan respon. Jika respon terlalu sedikit maka hasilnya terlalu kasar, namun sebaliknya jika respon terlalu banyak responden akan sulit membedakan antara pilihan respon yang satu dengan pilihan respon yang lain. Guna menghindari pemusatan jawaban, digunakan jumlah pilihan respon genap 4, 6, dan seterusnya. Jumlah pilihan respon genap dalam kuesioner ini dilakukan untuk menghilangkan kecenderungan responden dalam memilih posisi netral di tengah. kriteria penskorannya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.4 Penetapkan Bobot Skor Alternatif Jawaban Bobot Sangat sesuai dengan kenyataan 4 Sesuai dengan kenyataan 3 Tidak sesuai dengan kenyataan 2 Sangat tidak sesuai dengan kenyataan 1 Namun, sebelum membuat kuesioner diisi oleh responden, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrumen untuk mempermudah membuat pernyataan-pernyataan yang harus dijawab oleh responden berdasarkan indikator-indikator yang dibuat. Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini terdapat dalam lampiran. Kalimat pernyataan yang telah dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah dirumuskan, kemudian dilakukan proses validitas instrumen secara empiris, serta proses reliabilitas instrumen. Menurut Arikunto 1996:160, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Proses validasi empiris dilakukan dengan cara menghitung korelasi antara setiap item pernyataan dengan total item pernyataan, kemudian untuk mengambil keputusan valid tidaknya setiap item, hasil korelasinya dibandingkan dengan nilai koefisien korelasi r tabel. Perhitungan statistik tentang validasi item ini dilakukan dengan bantuan program komputer berupa software Statistical Product and Service Solution SPSS versi 17, hasilnya adalah sebagai berikut: a. Uji Validasi Dan Reliability Instrumen Mutu Manajemen Sekolah Berdasarkan hasil perhitungan secara komputerisasi dengan SPSS versi 17, diperoleh nilai koefisien korelasi antara setiap item dengan total item r hitung, kemudian dibandingkan dengan nilai koefisien korelasi tabel r tabel, dengan α = 0,05 dan df = 40 diperoleh nilai r tabel sebesar 0,312, sehingga jika r hitung ≥ r tabel r hit ≥ 0,312 maka nomor item dikatakan valid, dan jika r hitung r tabel r hit 0,312 maka nomor item dikatakan tidak valid. Hasil uji validitas, diperoleh 37 item instrumen manajemen sekolah yang valid dan terdapat 3 item yang harus dibuang. Tabel hasil uji validasi terdapat dalam lampiran. Selanjutnya, setelah dilakukan validasi setiap item pernyataan, kemudian dilakukan uji reliabilitas instrumen. Berdasarkan jumlah item pernyataan sebesar 40 untuk instrument manajemen sekolah, diperoleh hasil perhitungan secara komputerisasi dengan SPSS versi 17 nilai r alpha sebesar 0,955, kemudian dibandingkan dengan r tabel, dengan α = 0,05 dan df = 38 diperoleh nilai r tabel sebesar 0,320, karena r alpha ≥ r tabel 0,842 ≥ 0,320 maka instrumen manajemen sekolah dikatakan reliabel. Tabel hasil uji reliabel terdapat dalam lampiran. b. Uji Validasi Dan Reliability Instrumen Mutu Layanan Pembelajaran Berdasarkan hasil perhitungan secara komputerisasi dengan SPSS versi 17, diperoleh nilai koefisien korelasi antara setiap item dengan total item r hitung, kemudian dibandingkan dengan nilai koefisien korelasi tabel r tabel, dengan α = 0,05 dan df = 47 diperoleh nilai r tabel sebesar 0,288, sehingga jika r hitung ≥ r tabel r hit ≥ 0,288 maka nomor item dikatakan valid, dan jika r hitung r tabel r hit 0,288 maka nomor item dikatakan tidak valid. Hasil uji validitas, diperoleh 37 item instrumen manajemen sekolah yang valid dan terdapat 10 item yang harus dibuang. Tabel hasil uji validasi terdapat dalam lampiran. Selanjutnya, setelah dilakukan validasi setiap item pernyataan, kemudian dilakukan uji reliabilitas instrumen. Berdasarkan jumlah item pernyataan sebesar 47 untuk instrument layanan pembelajaran, hasil dari perhitungan secara komputerisasi diperoleh nilai r alpha sebesar 0,935, kemudian dibandingkan dengan r tabel, dengan α = 0,05 dan df = 45 diperoleh nilai r tabel sebesar 0,294. Karena r alpha ≥ r tabel 0,842 ≥ 0,294 maka instrumen layanan pembelajaran dikatakan reliabel. Tabel hasil uji reliabel terdapat dalam lampiran. Berdasarkan hasil analisis uji coba instrument yang telah dilakukan, maka instrument ini layak untuk digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data, setelah menghilangkan nomor item 12, 18 dan 36 pada variabel mutu manajemen sekolah serta nomor item 2,3,6,9,15,18,20,31,40 dan 47 pada variabel mutu layanan pembelajaran.

3.7 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

0 7 4

MANAJEMEN MUTU SEKOLAH DAN PERSIAPAN PENERAPAN ISO 9001:2008 (STUDI KASUS DI SMKN 2 KALIANDA LAMPUNG SELATAN)

1 17 26

THE IMPLEMENTATION OF QUALITY MANAGEMENT ISO 9001:2008 IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL INDUSTRY TECHNOLOGY BANDAR LAMPUNG IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNOLOGI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

0 33 121

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN MATERI TEKNIK PEMIJAHAN IKAN SECARA BUATAN PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

3 56 111

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN PSIKOMOTOR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Oleh : Akbar Iskandar Email : akbar.iskandar06gmail.com ABSTRAK - Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

0 0 10

Kata kunci : Model Pelatihan, Manajemen Mutu, Kerjasama Sekolah PENDAHULUAN - MANAJEMEN MUTU KERJASAMA KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PENINGKATAN KUALITAS DAN AKREDITASI SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN-KOTA MAGELANG

0 0 8

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

0 2 9

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AMALIYAH SEKADAU

0 2 15

MANAJEMEN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KARYA SEKADAU

0 0 15

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 6 SURAKARTA

0 0 119