diberlakukannya kebijakan akreditasi sekolah, pemerintah telah memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa hasil akreditasi dapat memberikan gambaran
yang utuh tentang kelayakan mutu sebuah sekolah dalam rangka menuntaskan target pencapaian sekolah berkeunggulan nasional dan internasional.
Sementara itu fenomena yang terjadi secara mikro, banyak masyarakat mempertanyakan apakah hasil akreditasi yang didapatkan oleh sekolah sesuai
dengan inplementasinya di sekolah untuk melakukan peningkatan mutu sekolah atau hanya sebagai tuntutan dari kebijakan dan ajang gengsi sekolah untuk
menaikan kasta dan citra. Hal ini seperti yang diberitakan Kompas.com tanggal 2 Juni 2010 yang menyatakan bahwa Kementerian Pendidikan Nasional telah
keliru dengan kebijakannya mengembangkan rintisan sekolah bertaraf internasional, serta membuat standar tunggal manajemen pengelolaan sekolah
dengan sertifikasi ISO 9001:2000. Kebijakan itu tanpa disadari telah menciptakan kasta bagi sekolah.
1.2 Pembatasan Dan Rumusan Masalah
Penelitian ini mengacu kepada kesesuaian implementasi mutu manajemen yang dilakukan oleh kepala sekolah dan mutu layanan pembelajaran yang
diberikan oleh para guru di SMK. Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian di atas, jelaslah bahwa mutu manajemen sekolah dan layanan
pembelajaran di SMK merupakan bagian dari proses utama pendidikan dalam rangka memberikan layanan jasa yang baik di sekolah. Keluasan masalah yang
ada dibatasi oleh peneliti, yaitu:
a. Pertama, mutu manajemen sekolah dibatasi pada pelaksanaan fungsi
manajemen yang meliputi aspek POAC planning, organizing, actuating, controlling yang dilakukan oleh kepala sekolah.
b. Kedua, mutu layanan pembelajaran dibatasi pada pelaksanaan proses
layanan pembelajaran yang meliputi dimensi TERRA tangible, empathy, responsiveness, relibiality, assurance yang dilakukan oleh guru.
c. Status sekolah dibagi menjadi dua katagori, yaitu SMK berstandar
nasional dengan adanya pengakuan dari Badan Akreditasi Nasional SekolahMadrasah BAN-SM yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk
pengakuan peringkat kelayakan A,B, dan C serta SMK berstandar ISO dengan diraihnya sertifikat ISO dari badan yang berwenang.
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yaitu:
a. Bagaimana gambaran mutu manajemen sekolah di SMK berstandar ISO
dan SMK berstandar nasional? b.
Bagaimana gambaran mutu layanan pembelajaran di SMK berstandar ISO dan SMK berstandar nasional?
c. Apakah terdapat perbedaan pada mutu manajemen sekolah di SMK
berstandar ISO dan SMK berstandar nasional? d.
Apakah terdapat perbedaan pada mutu layanan pembelajaran di SMK berstandar ISO dan SMK berstandar nasional?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian adalah untuk : a.
Mengetahui gambaran mutu manajemen sekolah di SMK berstandar ISO dan SMK berstandar nasional.
b. Mengetahui gambaran mutu layanan pembelajaran di SMK berstandar
ISO dan SMK berstandar nasional. c.
Mengetahui apakah mutu manajemen di SMK berstandar ISO berbeda dengan SMK berstandar nasional.
d. Mengetahui apakah mutu layanan pembelajaran di SMK berstandar ISO
berbeda dengan SMK berstandar nasional.
1.4 Manfaat Penelitian