3. Pengukuran   kinerja   perspektif   proses   internal   bisnis.
Pengukuran
kinerja dari perspektif proses internal bisnis menggunakan perhitungan: a. Inovasi   produk,   yaitu   dengan   mengukur   jumlah   penjualan   produk   baru
dibandingkan   dengan   jumlah   penjualan   produk-produk   sebelumnya.   Semakin besar nilai inovasi produk, berarti menunjukkan semakin baik penjualan produk
baru tersebut. b. Proses operasi, yaitu dengan mengukur kecepatan transasksi yang dilakukan pada
pelayanan  teller.   Bank   berusaha   meningkatkan   proses   operasinya   dengan   cara meningkatkan   kecepatan   transaksi,   sehingga   nasabah   tidak   perlu   menunggu
terlalu lama di depan loket. Semakin tinggi proses operasi berarti semakin baik, karena terjadi peningkatan kecepatan transaksi pada pelayanan teller.
c. Layanan   purna   jual   ditunjukkan   dengan   penanganan   keluhan   nasabah,   yaitu dengan mengukur jumlah keluhan yang ditangani dibandingkan dengan jumlah
keseluruhan   keluhan.   Semakin   tinggi   nilai   layanan   purna   jual   berarti   semakin baik, artinya bank telah mampu menangani keluhan dari para nasabahnya.
4. Pengukuran   kinerja   perspektif     pembelajaran   dan   pertumbuhan.
Pengukuran   kinerja   dari   perspektif   pembelajaran   dan   pertumbuhan   menggunakan perhitungan:
a. Tingkat produktivitas karyawan Digunakan   untuk   mengetahui   produktivitas   karyawan   dalam   periode   tertentu.
Rumus untuk mencari tingkat produktivitas karyawan adalah sebagai berikut:
Produktivitas Karyawan  = 100
Karyawan Jumlah
Operasi Laba
×
33
Semakin   tinggi   tingkat   produktivitas   karyawan,   berarti   menunjukkan   semakin tinggi out put yang dihasilkan oleh masing-masing karyawan.
b. Tingkat retensi karyawan Retensi  karyawan   dihitung  menggunakan   perhitungan  perputaran   karyawan
kunci. Rumus untuk mencari tingkat retensi karyawan adalah sebagai berikut: Retensi Karyawan  =
100 Karyawan
Jumlah Total
Keluar yang
Karyawan Jumlah
×
Semakin  tinggi  tingkat  retensi  karyawan,  berarti menunjukkan semakin tinggi pula prosentase perputaran karyawan.
c. Tingkat kepuasan karyawan Kepuasan   karyawan   sebagai   penentu   dari   pengukuran   tingkat   produktivitas
karyawan dan tingkat retensi karyawan. Rumus untuk mencari tingkat kepuasan karyawan adalah sebagai berikut:
Kepuasan Karyawan  = 100
Bobot Total
Skor Puas
Pernyataan Jumlah
× ×
Semakin   tinggi   tingkat   kepuasan   karyawan   berarti   semakin   baik,   artinya karyawan merasa puas bekerja di perusahaan tempat mereka bekerja. Kepuasan
karyawan dapat diukur dengan menyebarkan kuisioner. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Bank Tabungan Negara Persero Cabang  Solo,
sedangkan  sampel  yang  diinginkan menggunakan rumus Slovin dalam Husein Umar 1997:74.
Di mana:
34
2
Ne 1
N n
+ =
n =    Ukuran sampel
N =    Ukuran populasi e
=    Prosentase   kelonggaran   ketelitian   karena   kesalahan pengambilan sample   yang   masih   dapat   ditolelir   yaitu   20   karena   populasi
termasuk kecil Dengan demikian diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:
2
0,2 63
1 63
n +
=
17,89 n
= dibulatkan 20 sampel
Teknik   yang   digunakan   dalam   pengambilan   sampel   adalah   teknik   pemilihan sampel   probabilitas,   yaitu   dengan   pemilihan   sampel   acak   sederhana   simple
random sampling, yang memberikan kesempatan yang sama dan bersifat tidak terbatas   pada   setiap   elemen   polulasi   untuk   dipilih   sebagai   sampel.   Pengujian
instrumen penelitian dengan menggunakan: 1 Uji   validitas   dengan   menghitung   korelasi   menggunakan   teknik   korelasi
product moment sebagai berikut Sugiyono, 1999:183:
Keterangan: r
=  Koefisien korelasi x
=  Variabel independen y
=  Variabel dependen n
=  Jumlah sampel
35
{ }
{ }
2 2
2 2
Σy Σy
n Σx
Σx n
Σy Σx
Σxy n
r −
− −
=
Tarif signifikan = 5 2 Uji reliabilitas menggunakan Spearmen Brown Sugiyono, 1999:126.
Keterangan: r
1
=  Reliabilitas internal seluruh instrumen r
b
=  Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua Perhitungan bobot penilaian kuisioner kepuasan konsumen menggunakan skala
likert yang menjelaskan:
Tingkat Kepuasan Skor
Sangat puas 5
Puas 4
Netralcukup puas 3
Tidak puas 2
Sangat tidak puas 1
Pengukuran skor yang digunakan yaitu skor sangat puas 5 dan puas 4.
36
b b
1
r 1
r 2
r +
=
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A. Sejarah Singkat Bank Tabungan Negara BTN
Dengan   maksud   mendidik   masyarakat   agar   gemar   menabung,   Pemerintah Hindia   Belanda   melalui   Koninklijk   Besluit   No.   27   tanggal   16   Oktober   1897
mendirikan   POSTSPAARBANK,   yang   kemudian   terus   hidup   dan   berkembang sampai   tercatat   hingga   tahun   1939   telah   memiliki   empat   cabang   yaitu   Jakarta,
Medan, Surabaya, dan Makassar. Pada tahun 1940 kegiatannya terganggu, sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan
besar-besaran   dalam   waktu   yang   relatif   singkat   rush.   Namun   demikian   keadaan keuangan POSTSPAARBANK pulih kembali pada tahun 1941.
Tahun   1942   Hindia   Belanda   menyerah   tanpa   syarat   kepada   Pemerintah Jepang.   Jepang   membekukan   kegiatan   POSTSPAARBANK   dan   mendirikan
TYOKIN   KYOKU   sebuah   bank   yang   bertujuan   untuk   menarik   dana   masyarakat melalui   tabungan.   Usaha   Pemerintah   Jepang   ini   tidak   sukses   karena   dilakukan
dengan   paksaan.   TYOKIN   KYOKU   hanya   mendirikan   satu   cabang   yaitu   cabang Yogyakarta.
Proklamasi   kemerdekaan   RI   17   Agustus   1945   telah   memberikan   inspirasi kepada   Bapak   Darmosoetanto   untuk   memprakarsai   pengambilalihan   TYOKIN
KYOKU dari Pemerintah Jepang ke Pemerintah RI dan terjadilah pergantian nama menjadi   KANTOR   TABUNGAN   POS.   Bapak   Darmosoetanto   ditetapkan   oleh
Pemerintah   RI   menjadi   Direktur   yang   pertama.   Tugas   pertama   KANTOR TABUNGAN   POS   adalah   melakukan   penukaran   uang   Jepang   Oeang   Republik
37