pertumbuhannya. Selain bersifat preventif atau pencegahan, konseling kelompok juga bersifat penyembuhan remediation.
28
Dari gambaran tersebut ada beberapa perbedaan antara layanan bimbingan kelompok dengan layanan konseling kelompok yang dapat dilihat dari
sifatnya, yaitu bimbingan kelompok yang lebih bersifat pencegahan dan konseling kelompok yang lebih menekankan pada pencegahan dan juga
penyembuhan, yang tujuannya adalah memberikan kemudahan dalam berbagai aspek perkembangan dan pertumbuhan konseli.
2. Tujuan Konseling Kelompok
Tujuan dari konseling kelompok yang disebutkan oleh Dewa Ketut Sukardi yaitu
a. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak b. Melatih anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap teman
sebayanya c. Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok
d. Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok.
29
Sedangkan menurut Prayitno dalam buku Tohirin menjelaskan, secara umum tujuan layanan konseling kelompok adalah berkembangnya kemampuan
sosialisasi siswa, khususnya kemampuan berkomunikasinya. Melalui layanan konseling kelompok, hal-hal menghambat dan mengganggu sosialisasi dan
komunikasi siswa diungkap dan didinamikakan melalui berbagai teknik, sehingga kemampuan sosialisasi dan berkomunikasi siswa berkembang secara
optimal. Melalui layanan konseling kelompok juga dapat dientaskan masalah klien peserta didik dengan memanfaatkan dinamika kelompok.
30
28
Nandang Rusmana, Bimbingan dan Konseling Kelompok di Sekolah Metode, Teknik dan Aplikasi, Bandung : Rizqi Press, 2009. h. 29
29
Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta : Rineka Cipta, 2008, h. 68.
30
Tohirin, Op.Cit, h. 173.
Selanjutnya, menurut Prayitno secara khusus yaitu fokus layanan konseling kelompok adalah masalah pribadi individu peserta layanan, maka
layanan konseling tersebut, para peserta memperoleh dua tujuan sekaligus yaitu: a. terkembangnya perasaan, pikiran, persepsi, wawasan, bersosialisasi, dan
berkomunikasi b. terpecahnya masalah individu yang bersangkutan dan diperolehnya imbasan
pemecahan masalah tersebut bagi individu-individu lain yang menjadi peserta layanan.
31
Sedangkan menurut Bennett tujuan konseling kelompok yaitu: a. memeberikan kesempatan pada siswa belajar hal-hal penting yang berguna
bagi pengarahan dirinya yang berkaitan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan sosial.
b. Memberikan layanan-layanan penyembuhan melalui kegiatan kelompok dengan :
1 mempelajari masalah-masalah manusia pada umumnya 2 menghilangkan ketegangan emosi, menambah pengertian mengenai
dinamika kepribadian, dan mengarahkan kembali energi yang terpakai untuk memecahkan masalah tersebut dalam suasana yang pemisif.
3 Untuk melaksanakan layanan konseling individual secara lebih efektif.
32
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan konseling kelompok adalah untuk
pengembangan potensi, melatih sosialisasi, belajar berkomunikasi dengan orang lain, mengekspresikan diri dan mampu mengembangkan kepercayaan diri peserta didik
yang bertujuan untuk mengentaskan masalah yang dialami anggota kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok.
31
Tohirin, Op.Cit, h.174.
32
Kiki Helmayanti,Pemberian Layanan Konseling Kelompok Dengan Teknik Role Playing Untuk Meningkatkan Kemampuan Interaksi Soaial Pada Peserta Didik Kelas VIII Di
Sekolah Menengah Pertama Gajah Mada Bandar Lampung, Bandar Lampung, Skripsi, 2015, h. 16.
3. Asas Asas Konseling Kelompok