selama kegiatan berlangsung, kesan yang diperoleh selama kegiatan kepada peserta didik. Dari penjelasan proses konseling kelompok sebanyak 4 kali
tersebut, rata-rata pelaksanaan konseling kelompok sudah dilakukan dengan baik dan sesuai prosedur konseling kelompok.
3. Hasil Penelitian
a. Hasil angket pretest keterampilan komunikasi interpersonal
Hasil penelitian diperoleh melalui penyebaran instrumen yang bertujuan untuk memperoleh data mengenai profil atau gambaran
komunikasi interpersonal peserta didik. Hasil penyebaran instrumen dijadikan analisis awal dalam meningkatkan komunikasi interpersonal
peserta didik. Sampel dalam penelitian ini adalah 14 peserta didik kelas VIII A, B, C, D SMP Negeri 18 Bandar Lampung. Hasil penelitian terdiri
dari gambaran komunikasi interpersonal dan hasil uji konseling kelompok dengan teknik analisis transaksional dalam meningkatkan keterampilan
komunikasi interpersonal peserta didik. Pretest dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran
kondisi awal tentang komunikasi interpersonal peserta didik di kelas VIII A, B, C, D SMP Negeri 18 Bandar Lampung. Berikut disajikan hasil
pretest komunikasi interpersonal peserta didik :
Tabel 4.2 Hasil
Pre-test Keterampilan Komunikasi Interpersonal Peserta Didik Kelas VIII A, B, C, D SMP Negeri 18 Bandar Lampung Tahun Ajaran 20162017
No Inisial Peserta Didik
Hasil Pretest
Kriteria
1 DCS
47 Rendah
2 AAF
52 Rendah
3 GS
51 Rendah
4 SAA
53 Rendah
5 DO
48 Rendah
6 OL
46 Rendah
7 YSO
47 Rendah
8 RP
52 Rendah
9 DAJ
54 Rendah
10 FAP
48 Rendah
11 MT
66 Rendah
12 SA
67 Rendah
13 FBE
52 Rendah
14 AAW
48 Rendah
Sumber : Data Pribadi Berdasarkan tabel 4.2 tersebut menunjukkan hasil pretest peserta
didik, jumlah responden peserta didik kelas VIII A, B, C, D SMP Negeri 18 Bandar Lampung, dengan 14 peserta berkriteria rendah. Setelah peneliti
mengetahui hasil pretest, peneliti memberikan treatment dalam konseling kelompok dengan menggunakan teknik analisis transaksional.
b. Hasil angket posttest keterampilan komunikasi interpersonal peserta
didik
Setelah memberikan perlakukan treatment layanan konseling kelompok menggunakan teknik analisis transaksional, peneliti mengukur
kembali komunikasi interpersonal peserta didik di SMP Negeri 18 Bandar
Lampung, adapun hasil posttest keterampilan komunikasi interpersonal peserta didik sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil
Post-test Keterampilan Komunikasi Interpersonal Peserta Didik Kelas VIII A, B, C, D SMP Negeri 18 Bandar Lampung Tahun Ajaran 20162017
No Inisial Peserta Didik
Hasil Posttest
Kriteria
1 DCS
70 Tinggi
2 AAF
76 Tinggi
3 GS
82 Tinggi
4 SAA
88 Tinggi
5 DO
68 Tinggi
6 OL
70 Tinggi
7 YSO
73 Tinggi
8 RP
85 Tinggi
9 DAJ
76 Tinggi
10 FAP
74 Tinggi
11 MT
70 Tinggi
12 SA
75 Tinggi
13 FBE
75 Tinggi
14 AAW
72 Tinggi
Sumber : Data Pribadi
Berdasarkan tabel 4.2 tersebut setelah diberikan layanan konseling kelompok dengan teknik analisis transaksional pada peserta didik kelas VIII
A, B, C, D SMP Negeri 18 Bandar Lampung, sehingga menghasilkan
perubahan hasil komunikasi interpersonal peserta didik. Dapat dilihat dari hasil angket keterampilan komunikasi interpersonal peserta didik, 14 peserta
didik mengalami peningkatan skor, memiliki keterampilan komunikasi interpersonal tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa konseling kelompok
dengan teknik analisis transaksional untuk meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal peserta didik, peserta didik sudah mengalami