BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Motivasi merupakan subyek yang penting bagi pemimpin, karena pemimpin perlu memahami perilaku orang-orang tertentu agar dapat
mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan target yang diinginkan oleh instansi atau lembaga.Istilah motivasi motivations berasal dari bahasa latin,
yaitumovere yang berarti menggerakkan to move motivasi mewakili proses- proses psikologikal, yang diarahkan ketujuan tertentu, Winardi,2007:1-2.
Defenisi lain menurut Harianja 2002:321, motivasi merupakan faktor- faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang untuk
bekerja keras,mempertahankan langkah kerja keras dan memiliki perilaku yang dikendalikan sendiri kearah sasaran-sasaran penting dalam melakukan suatu
kegiatan. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai yaitu dengan memberikan imbalan dalam bentuk uang sesuai dengan kemampuan dan
pegorbanan pegawai dalam instansi.Balas jasa yang bisa diterima dalam bentuk uang yaitu honor, gaji, lembur, dan bentuk kompensasi lainnya.
Kompensasi disebut sebagai balas jasa yang diberikan oleh instansi atau lembaga kepada pegawai, yang bersifat finansial pada periode yang tetap. Sistem
kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi pegawai dan memungkinkan instansi memperoleh, mempekerjakan, dan mempertahankan
pegawai.Bagi instansi atau lembaga, kompensasi memiliki arti penting karena
Universitas Sumatera Utara
kompensasi mencerminkan upaya instansi dalam mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan pegawainya. Dan kompensasi yang tidak memadai
dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja, dan kepuasan kerja pegawai, bahkan dapat menyebabkan pegawai yang potensial keluar dari perusahaan.
Kompensasi diberikan kepada pegawai sebagai balas jasa atas pekerjaan yang telah dilakukanya, kompensasi tidak saja sebagai suatu cara untuk
memuaskan kebutuhan fisik,melainkan juga merupakan ukuran untuk mencapai suatu tujuan. Kompensasi sangat penting bagi para pegawai tidak hanya karena
dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga merupakan umpan balik materil yang nyata untuk mengukur keberhasilan mereka.
Jika kompensasi tidak dianggap sebagai ukuran prestasi,kompensasimerupakan bukanlah suatu motivasi bagi yang berprestasi.Dalam hal ini, kompensasi sangat
besar pengaruhnya karena dapat mempengaruhi tingkah laku pegawai dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai suatu instansi atau lembaga perlu memperhatikan masalah pemenuhan gaji salary, honor dan kompensasi
lainnya. Menurut Hasibuan 1999:133 gaji merupakan balas jasa yang dibayar
secara periodik berkala oleh instansikepada pegawai serta mempunyai jaminan yang pasti dan biasanya berhubungan dengan semakin tinggi kedudukan seorang
pegawai dalam istansi atau lembaga maka umpan balik kompensasi yang diterima juga semakin meningkat dari kompensasi pegawai biasa kedudukanya
masih dibawah.
Universitas Sumatera Utara
Lembaga pendidikan perlu memperhatikan masalah kompensasi pegawainya, supaya pegawai dalam organisasi tersebut lebih meningkatkan
motivasi kerja untuk mencapai tujuan instansi, dan kebutuhan pegawai dapat terpenuhi dari balas jasa
yang diterima oleh pegawai. Adapun yang dapat
dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan pegawai adalah dengan pemberian penghargaan langsung maupun penghargaan tidak langsung yang adil danlayak
kepada pegawai atas kerja keras mereka dalam pencapaian tujuan instansi atau lembaga.
Menurut Michael dan Harold 1993bentuk-bentuk kompensasi yang harus diperhatikan yaitu: bentuk kompensasi material, tidakhanya berbentuk uang
seperti gaji, honor, lembur melainkansegala bentuk penguat fisikphisical reinforcer, yaitu fasilitas parkir, telepon, dan ruang kantor yang nyaman, serta
berbagaimacam bentuk tunjangan lainya.Kompensasi sosial berhubunganerat dengan kebutuhan berinteraksidengan orang lain. Bentukkompensasi ini adalah
pengakuan status,pengakuan sebagai ahli dibidangnya, penghargaan atasprestasi, kepastian masajabatan, pembentukan kelompok dalam pengambilankeputusan.
Dan juga kompensasi aktivitas merupakan kekuasaan yang dimilikiseorang pegawai untuk melakukan aktivitas diluar pekerjaan rutinnyasehingga tidak
timbul kebosanan dalam bekerja,partisipasi dalam pengambilan keputusan, serta trainingpengembangan kepribadian.
Universitas Sumatera Utara
SMA Negeri I Pangururan sebagai salah satu lembaga pendidik dibawah naungan Dinas Pendidikan KabupatenSamosir Provinsi Sumatera Utara.
Merupakan lembaga pendidik yang tidak beriorentasi pada perolehan laba nirlaba seperti perusahaan jasa yang bertujuan untuk memperoleh laba bagi
perusahaan. SMA Negeri I Pangururan lebih beriorentasi pada pelayanan pendidikan yang berkualitas, melakukan penelitian yang bermamfaat bagi ilmu
pengetahuan serta melakukan kegiatan sosial yang berupa penyelenggaraan pendidikan, pengadaan penelitian dan pengabdian kepada masyrakat.
Besar kecilnya tingkat kompensasi yang diberikan instansi terhadap pegawai akan mempengaruhi peningkatan motivasi kerja mereka. Semakin besar
gaji atau kompensasi yang diterima pegawai akan mencerminkan semakin meningkatnya motivasi kerja pegawai, sehingga pegawai akan merasa dihargai
dan dibutuhkan oleh instansi dan mengangap dirinya sebagai bagian dari instansi atau lembaga tersebut. Pemberian kompensasi ini didasari oleh tingkat prestasi,
tingkat pendidikan, pengorbanan pegawaidalam instansi, serta masa kerja pegawai dalam instansi atau lembaga tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik, untuk membahas lebih rinci mengenai masalah kompensasi terhadap motivasi kerja pegawai, dengan
memilih judul penelitian “Pengaruh Pemberian KompensasiTerhadap Motivasi Kerja Pegawai Tata Usaha “
Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah