37 informasi atau ketimpangan informasi. Informasi yang dikeluarkan perusahaan
pada kenyataannya menunjukkan hasil yang berbeda. Variabel abnormal return saham dan volume perdagangan saham perusahaan setelah peristiwa pemecahan
saham menunjukkan penurunan. Manajemen perusahaan sebagai pihak internal yang mengetahui bagaimana sebenarnya kondisi perusahaan dan produk saham
yang mereka keluarkan, menggunakan kemampuan untuk mempengaruhi pasar dengan informasi yang dikeluarkan. Manajemen perusahaan yang melakukan
pemecahan saham menunjukkan seakan-akan perusahaan memiliki kinerja baik dan memiliki predikat yang bagus sehingga masyarakat akan tertarik membeli
saham perusahaannya. Kinerja perusahaan yang baik dapat ditunjukkan melalui return
yang diterima pemegang saham , dalam penelitian ini return ditunjukkan melalui variabel abnormal return. Masyarakat yang melihat bahwa kondisi
perusahaan sebenarnya tidak sesuai dengan yang diinformasikan tidak akan menanggapi informasi tersebut secara positif.
4.2. Analisis Data
4.2.1. Analisis Volume Perdagangan Sebelum dan Sesudah Peristiwa Stock Split
Volume perdagangan adalah penjualan lembar saham pada satu hari perdagangan saham. Volume perdagangan saham dapat dijadikan suatu indikator
untuk menilai seberapa likuid saham suatu perusahaan. Volume perdagangan saham yang digunakan sebagai sampel berasal dari 18 perusahaan yang terdaftar
di BEI, selama 10 hari sebelum dan sesudah tanggal pengumuman pemecahan
Universitas Sumatera Utara
38 saham. Tabel 4.3 menunjukkan rata-rata volume perdagangan saham sebelum dan
sesudah pengumuman pemecahan saham.
Tabel 4.3 Rata-Rata Volume Perdagangan Saham Perusahaan
No Kode
Perusahaan Rata-Rata Volume Perdagangan Saham Harian
Sebelum Stock Split Sesudah Stock Split
1 DAVO 7.828.400 1.028.350
2 HADE 915.200 30.500
3 DOID 6.866.970 5.174.120
4 TINS 13.439.310 35.647.770
5 CTBN 0 6 CTRA 10.543.000
24.862.850 7 BTPN 1.192.500
904.700 8 MTFN 346.500
509.500 9 MTSM 6.000
1.750 10 HERO 999.000
402.810 11 KREN 1.708.200
212.000 12 BFIN 53.200
4.000 13 PNSE 10.200
2000 14 TOWR 740.500
119.500 15 MDLN 32.025.500
15.557.200 16 INAI 11.100
29.560 17 ALMI 48.080
390 18 CMPP 436.320
204.610 Sumber : Hasil Data Olahan Excel, Lampiran 5
4.2.2. Analisis Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Peristiwa Stock Split
Abnormal return adalah selisih dari return sesungguhnya dengan return
normal. Abnormal return diterima pemegang saham karena adanya perilaku abnormal yang dilakukan pasar atas kebijakan atau informasi yang beredar di
pasar bursa. Abnormal return yang digunakan sebagai sampel penelitian berasal dari 18 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, selama 10 hari
Universitas Sumatera Utara
39 sebelum dan sesudah tanggal pengumuman pemecahan saham. Tabel 4.4
menunjukkan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah tanggal pengumuman pemecahan saham.
Tabel 4.4 Rata-Rata Abnormal Return Saham Perusahaan
No Kode
Perusahaan Rata-Rata Abnormal Return
Saham Harian Sebelum Stock Split Sesudah
Stock Split 1 DAVO -0.00047
-0.00315 2 HADE 0.289759
0.004598 3 DOID 0.010486
0.011573 4 TINS -0.00085
-0.00366 5 CTBN -0.00688
-0.00755 6 CTRA 0.009611
-0.01987 7 BTPN 0.002429
-0.00584 8 MTFN 0.000446
0.006059 9 MTSM -0.01098
-0.01 10 HERO 0.077107
0.030360 11 KREN 0.00216
0.00095 12 BFIN -0.00339
-0.00622 13 PNSE -0.00134
-0.00116 14 TOWR 0.00008
-0.00029 15 MDLN 0.004696
0.003839 16 INAI -0.00588
-0.00841 17 ALMI -0.003210
-0.007127 18 CMPP -0.04478
-0.00474 Sumber : Hasil Data Olahan Excel, Lampiran 4
4.3. Hasil Penelitian