18
Market Model
Perhitungan return ekspektasi dengan model pasar market model dilakukan dengan dua tahap, pertama membentuk model ekspektasi dengan
menggunakan data realisasi selama periode estimasi dan kedua, menggunakan model ekspektasi di periode jendela. Model ekspektasi ini dibentuk dengan
menggunakan teknik regresi OLS Ordinary Least Square dengan persamaan : Ri,j =
α
i +
β
i. RMj +
ε
i,j
Dimana : Ri,j =
return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
αi = intercept
untuk sekuritas ke-i βi =
koefisien slope yang merupakan Beta dari sekuritas ke-i
RMj = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j
εij = kesalahan residu sekuritas ke-I pada periode estimasi ke-j
return ekspektasi juga dapat dihitung dengan rumus :
RMj = IHSGj - IHSGj-1
IHSGj-1
Dimana : RMj = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j
IHSGj = indeks harga saham gabungan pada hari ke-j IHSGj-1= indeks harga saham gabungan pada hari ke j-1
Universitas Sumatera Utara
19
Market-Adjusted Model
Model ini menganggap untuk mengestimasi return suatu sekuritas terbaik adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Model ini tidak perlu menggunakan
periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return yang diestimasi sama dengan besar return indeks pasar.
E R
it
= R
mt
Dimana : E R
it
= return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t R
mt
= return sekuritas pada waktu ke-t
2.5. Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah beberapa penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis dan merupakan acuan atau
pembanding dengan penelitian yang akan dilakukan :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
N0. Nama Peneliti Judul Penelitian
Hasil Penelitian 1.
Melinda Savitri dan Dwi Martani
2008 The Analysis Impact
Of Stock Split And Reverse Stock Split
On Stock Return And Volume The Case Of
Jakarta
Stock Exchange.
Dalam penelitian pada saat terjadi stock split dan reverse
stoc k split terdapat peningkatan
abnormal return pada waktu
tertentu. Hasil menunjukkan bahwa pemecahan saham ke
bawah memiliki efek lebih untuk
return saham
dibandingkan stock split
. Namun hasil uji statistik
menunjukkan tidak terdapat
Universitas Sumatera Utara
20 pengaruh pemecahan saham
terhadap abnormal return dan volume perdagangan.
2. Fretty Asih
Rumanti dan Moerdiyanto
2012 Pengaruh
Pemecahan Saham Stock Split
Terhadap
Return Dan Trading Volume
Activity TVA
Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode
2006 – 2010 Terdapat perbedaan abnormal
return selang waktu 10 hari
sebelum pemecahan saham dan 10 hari sesudah stock split. Dan
juga terdapat perbedaan aktivitas volume perdagangan
saham sebelum stock split dan aktivitas volume perdagangan
saham sesudah stock split. Sedangkan untuk return saham,
pengumuman
stock split berpengaruh signifikan terhadap
return saham hanya pada
periode-periode tertentu. 3.
I Gusti Ayu Mila W 2010
Analisis Pengaruh Pemecahan Saham
Stock Split Terhadap Volume
Perdagangan Saham Dan
Abnormal Return
Saham Pada Perusahaan Yang
Terdaftar Di BEI Tahun 2007 – 2009
Tidak ada pengaruh signifikan rata-rata volume perdagangan
sebelum dan sesudah peristiwa pemecahan saham. Selain itu
pemecahan saham tidak berpengaruh signifikan terhadap
rata-rata abnormal return saham sesudah dan sebelum
pemecahan saham, hal ini dikarenakan reaksi pasar yang
berbeda.
4. Wang Sutrisno,
Francisca Yuniartha, dan
Soffy Susilowati 2000
Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas
dan Return Saham Di BEJ
Dalam penelitiannya dikemukakan bahwa aktivitas
pemecahan saham mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham, volume perdagangan dan persentase
spread
, tetapi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap varians saham dan abnormal return
baik ditinjau secara individual maupun
sebagai sebuah portofolio.
Universitas Sumatera Utara
21 Tidak adanya perbedaan
signifikan untuk abnormal return
berarti tidak ada perubahan pada return saham
baik secara individual maupun sebuah portofolio.
5. Timothy J
Brailsford 1994 The Empirical
Relationship Between Trading
Volume, Returns And Volatility
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa perubahan harga dan
volume berhubungan signifikan. Hal ini didukung oleh
perubahan kemiringan volume dan harga saham untuk tingkat
pengembalian negatif kurang curam dibandingkan kemiringan
untuk volume dan harga saham untuk tingkat pengembalian
yang positif.
6. Mark S. Grinblatt,
Ronald W. Masulis dan
Sheridan Titman 1984
The Valuations Effects Of Stock
Splits And Stock Dividens
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa harga
saham, rata-rata, bereaksi positif dengan dividen saham dan
pengumuman pemecahan saham yang tidak terganggu oleh
pengumuman perusahaan yang sejenis. Selain itu ditemukan
bahwa terdapat hubungan signifikan yang positif
kelebihan penerimaan pada saat dan sekitar tanggal
pengumuman dividen saham dan pemecahan saham. Diantara
kedua pengumuman dan tanggal setelah pengumuman ditemukan
penerimaan untuk dividen saham lebih besar daripada
pemecahan saham.
7. Thomas E
Copeland 1979 Liquidity Changes
Following Stock Splits
Dalam penelitian ini dikatakan terjadi penurunan likuiditas
secara permanen setelah dilakukannya pemecahan
Universitas Sumatera Utara
22 saham. Ada peningkatan
signifikan secara statistik dalam bid-ask spread sebagai persen
dari harga penawaran dan kenaikan berlanjut, hasil
penelitian menunjukkan bahwa pendapatan perantara meningkat
setelah perpecahan. Hal ini sesuai dengan proporsional
volume yang lebih rendah dan pendapatan broker yang lebih
tinggi. Besarnya volume dimotivasi oleh keseimbangan
portofolio dapat menurun setelah perpecahan. Karena
individu dapat membeli dan menjual saham secara
proporsional lebih sedikit setelah perpecahan dalam
rangka untuk mencapai bobot portofolio yang diinginkan.
2.6. Kerangka Konseptual