15
2.3. Likuiditas Saham Likuiditas saham merupakan salah satu indikator dalam melihat reaksi
pasar terhadap suatu pengumuman di pasar modal. Semakin tinggi frekuensi perdagangan atas saham tersebut maka semakin tinggi pula likuiditas saham
tersebut. Semakin cepat suatu saham dapat ditukarkan menjadi uang maka semakin likuid saham tersebut. Untuk sekuritas pengertian likuiditas dapat dilihat
dari perbedaan antara harga jual dan harga beli, semakin besar selisih harga tersebut maka semakin tidak likuid sekuritas tersebut. Bagi investor, portofolio
yang likuid adalah portofolio yang lebih banyak peminatnya Suad Husnan 1994 : 199. Volume perdagangan saham dapat menunjukkan bagaimana likuditas
saham, dengan membandingkan jumlah saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu dengan jumlah saham yang beredar waktu tertentu. TVA Trading
Volume Activity dapat dijadikan acuan untuk melihat reaksi pasar terhadap
volume perdagangan saham.
2.4. Return Saham dan Abnormal Return Saham
Return adalah hasil yang diperoleh dari modal yang ditanamkan seseorang
kedalam suatu portofolio. Return dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return realisasi adalah return yang telah terjadi yang dihitung
berdasarkan data historis, sedangkan return ekspektasi adalah return yang diharapkan investor pada masa yang akan datang. Besarnya return yang diterima
mencerminkan kinerja dari perusahaan. Return histori dapat dijadikan sebagai dasar penetuan dari return ekspektasi Jogiyanto 2000 : 107 . Return yang
diterima karena adanya kebijakan stock split yang dilakukan perusahaan dapat
Universitas Sumatera Utara
16 dilihat melalui abnormal return. Keuntungan yang didapat melalui pemecahan
saham dapat dilihat pada tanggal pemecahan saham, yang diakibatkan perilaku abnormal yang dilakukan pasar. Efisiensi pasar diuji melalui abnormal return,
pasar dikatakan tidak efisien apabila terdapat pelaku pasar yang menikmati keuntungan yang tidak normal dalam jangka waktu yang cukup lama. Abnormal
return adalah selisih antara return sebenarnya dengan return normal. Return
normal merupakan return ekspektasi, dengan demikian return tidak normal adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi sebagai
berikut :
ARi,t = Ri,t – E[Ri,t]
Dimana : ARi,t =
return tidak normal abnormal return sekuritas ke-i pada periode
peristiwa ke-t. Ri,t =
return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode
peristiwa ke-t. E[Ri,t] =
return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t.
Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya yang dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Rit = Pit - Pit
-1
Pit
-1
Dimana:
Universitas Sumatera Utara
17 Rit =
Return harga saham i pada hari ke-t
Pit = Harga saham i pada hari ke-t
Pit-1 = Harga saham i pada hari t-1
Sedangkan return
ekspektasi merupakan return yang harus diestimasi. Brown dan Warner 1985 mengestimasi return ekspektasi menggunakan model
estimasi mean adjusted model, market model dan market adjusted model.
Mean-adjusted Model
Model disesuaikan dengan rata-rata menganggap bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama
periode estimasi estimation period , sebagai berikut :
t2 ∑ Rij
E[Ri,t] = j = t1 T
Dimana : E[Ri,t] = return ekspektasi sekuritas ke-i pada peiode peristiwa ke-t
Rij = return
realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j T
= lamanya periode estimasi, yaitu dari t
1
sampai t
2
Periode estimasi umumnya merupakan periode sebelum periode peristiwa. Periode peristiwa disebut juga dengan periode pengamatan atau jendela peristiwa.
Lama dari jendela yang umum digunakan berkisar 3 hari sampai dengan 121 hari untuk data harian dan 3 bulan sampai dengan 121 bulan untuk data bulanan.
Universitas Sumatera Utara
18
Market Model
Perhitungan return ekspektasi dengan model pasar market model dilakukan dengan dua tahap, pertama membentuk model ekspektasi dengan
menggunakan data realisasi selama periode estimasi dan kedua, menggunakan model ekspektasi di periode jendela. Model ekspektasi ini dibentuk dengan
menggunakan teknik regresi OLS Ordinary Least Square dengan persamaan : Ri,j =
α
i +
β
i. RMj +