Pembahasan Pengaruh Jumlah Tawas Dan Soda Ash Terhadap Kualitas Air Minum Di Pdam Tirtanadi Instalasi Limau Manis

4.2 Pembahasan

Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa semakin tinggi tingkat kekeruhan air maka semakin banyak pula jumlah tawas yang digunakan. Dari data tersebut diperoleh penggunaan jumlah tawas yang paling tinggi adalah 61,48 ppm dan yang paling rendah adalah 37,13 ppm. Pengaruh jumlah tawas, apabila kekurangan jumlah tawas maka akan mengakibatkan kekeruhan air tetap bertahan, selain itu apabila nilai kekeruhan yang melebihi standar yang ditetapkan, dapat menimbulkan kekhawatiran terkandungnya bahan – bahan kimia yang dapat mengakibatkan efek toksis terhadap manusia. Kekeruhan pada air merupakan satu hal yang harus dipertimbangkan dalam penyediaan air, mengingat bahwa kekeruhan tersebut dapat mengurangi segi aesthetika atau menjadi tidak disenangi karena rupanya, menyulitkan dalam usaha penyaringan, dan akan mengurangi efektivitas usaha desinfeksi. pH adalah merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan intensitas keadaan asam atau basa sesuatu larutan. Dalam penyediaan air, pH merupakan suatu faktor yang harus dipertimbangkan mengingat bahwa derajat keasaaman dari air akan sangat mempengaruhi aktivitas pengolahan yang akan dilakukan, misalnya dalam melakukan koagulasi kimiawi, pelunakan air water softening, desinfeksi, dan dalam pencegahan korosi. Soda ash digunakan untuk menetralisasikan pH. Dari data diperoleh jumlah soda ash yang paling banyak digunakan adalah 13,62 ppm dan yang paling rendah adalah 7,34 ppm. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dalam hal pH ini yakni bahwa pH yang lebih kecil dari 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan menyebabkan korosi pada pipa – pipa Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara air, dan dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang mengganggu kesehatan. Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa tingkat kekeruhan dan pH pada air reservoir sudah baik, ini disesuaikan dengan standar mutu air yaitu berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492MenkesPerIV2010 dimana kadar maksimum yang diperbolehkan untuk kekeruhan adalah 5 NTU sedangkan untuk pH kadar maksimum yang diperbolehkan adalah 6,5 – 8,5 mgL, maka air tersebut tidak melampaui kadar maksimum standar mutu yang ditetapkan sehingga air tersebut mempunyai kualitas yang baik dan layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan