77 Universitas Sumatera Utara
4.2 Pembahasan
4.2.1.Pola Komunikasi Pada Pembinaan Orang Dengan HivAids Odha Di Yayasan Sebaya Lancang Kuning Pekanbaru Riau
Program pendampingan di Yayasan Sebaya Lancang Kuning Pekanbaru Riau dilakukan oleh manajer kasus dan pendamping. Mereka merupakan orang-
orang dengan kemampuan, kemauan, dan kepedulian dalam upaya membantu proses pemulihan ODHA dan menekan angka peningkatan jumlah penderita
HIVAIDS. Proses komunikasi pada pembinaan ODHA di Yayasan Sebaya Lancang Kuning Pekanbaru Riau berlangsung layaknya proses komunikasi pada
umumnya. Terdapat komunikator, komunikan, pesan, media, dan efek, seperti yang disebutkan dalam unsur-unsur komunikasi.
1. Komunikator dan komunikan
Komunikator di sini juga bisa berperan menjadi komunikan. Ketika pendamping menanyakan keadaan dampingan, maka saat itu ia menjadi seorang
komunikator dan dampingannya berperan sebagai komunikan. Namun ketika dampingan menjawab pertanyaan tersebut lalu mengajukan pertanyaan baru,
otomatis ia berperan sebagai komunikator dan pendamping menjadi komunikan. Proses komunikasi selalu terjadi secara tatap muka membuat pertukaran pesan dan
peran berlangsung cepat. Terdapat komunikasi dua arah antara komunikator dan komunikan, sesuai dengan ciri dari komuikasi interpersonal. Orang-orang yang
terlibat sebagai komunikator dan komunikan di sini tidak hanya pendamping dan dampingan. Psikolog, dokter, psikiater, juga turut mengambil peran.
2. Pesan
Pesan yang disampaikan berupa pesan verbal dan non verbal. Bahasa yang digunakan, intonasi berbicara, merupakan contoh dari pesan verbal. Dalam
penggunaan bahasa dan kata-kata, pendamping menyesuaikan dengan latar belakang dampingan. Namun secara umum biasanya Bahasa Jawa dan Bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang paling sering digunakan. Di samping pesan verbal, pesan nonverbal juga digunakan. Misalnya ekspresi wajah yang
menunjukkan rasa simpati dan empati, senyuman, jabatan tangan, sikap yang ramah, dan lain-lain. Pesan non verbal memiliki peran yang cukup penting karena
berfungsi sebagai pelengkap dan penegas dari pesan verbal.
Universitas Sumatera Utara
78 Universitas Sumatera Utara
3. Media
Proses komunikasi juga menggunakan media, seperti melalui SMS Short Message Service, BBM Blackberry Messanger, atau melalui telepon. Seorang
pendamping berusaha untuk selalu ada dan selalu memantau keadaan dampingannya, namun hal yang agak sulit dilakukan jika harus mendampingi
selama 24 jam. Karena itu media SMS dan BBM cukup berperan di dalam proses komunikasinya.
4. Efek