Objek Penelitian Subjek Penelitian Unit Analisis Kerangka Analis

42 Universitas Sumatera Utara digunakan untuk makna dalam proses-proses komunikasi linear satu arah, interaktif, maupun pada proses-proses komunikasi transaksional. Model desain ini bersifat deskriptif untuk menjelaskan makna-makna dalam gejala sosial. Format desain deskriptif kualitatif banyak memiliki kesamaan dengan desain deskriptif kuantitatif, karena itu desain deksriptif kualitatif bisa disebut pula dengan kuasi kualitatif atau desain kualitatif semu. Artinya desain ini belum benar-benar kualitatif karena bentuknya masih dipengaruhi oleh tradisi kuantitatif deduktif terutama dalam menempatkan teori pada data yang diperolehnya Bungin, 2008:304. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi ataupun bebagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian yang berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambarasn tentang kondisi, situasi ataupun fenomena tertentu Bungin, 2006:68. Penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif bertujuan untuk mengkritik kelemahan penelitian kualitatif yang terlalu positivisme, serta juga bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi dan situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi penelitian dan berupaya menarik realita itu ke permukaan sabagai suatu ciri, karakter, model, tanda atau gambaran tentang kondisi dan fenomena tertentu Bungin, 2008:68.

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian merujuk pada masalah yang diteliti. Objek penelitian ini adalah Pola Komunikasi Pada Pembinaan Orang Dengan HIVAIDS ODHA di Yayasan Sebaya Lancang Kuning Pekanbaru, Riau. Universitas Sumatera Utara 43 Universitas Sumatera Utara

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah informan yang dimintai informasi berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Adapun subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Orang yang terdaftar sebagai anggota maupun pembina ODHA, yang aktif di Yayasan Sebaya Lancang Kuning Pekanbaru, Riau. 1. Informan utama yaitu : ODHA yang mendapatkan dukungan dari dukungan sebaya sebanyak 3 orang 2. Informan pendukung yaitu : Pembina atau Pendamping yang aktif mendampingi odha sebanyak 3 orang

3.4 Unit Analisis

Unit analisis pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi yang diteliti objek penelitian. Unit analisis dalam penelitian ini meliputi tiga komponen menurut Spreadly dalam Sugiyono, 2007:68, yaitu : 1. Tempat Tempat dimana interaksi penelitian berlangsung. Penelitian ini akan mengambil tempat di kantor Yayasan Sebaya Lancang Kuning Pekanbaru, Riau. 2. Pelaku Pelaku dalam penelitian ini adalah subjek penelitian sebagai informan yang sesuai dengan penelitian. Subjek penelitian adalah Orang yang terdaftar sebagai anggota ataupun pembina ODHA yang aktif di Yayasan Sebaya Lancang Kuning Pekanbaru, Riau. 3. Kegiatan Kegiatan yang dilakukan oleh pelaku atau actor dalam situasi sosial yang sedang berlangsung. Kegiatan yang akan diteliti adalah pola Universitas Sumatera Utara 44 Universitas Sumatera Utara komunikasi yang terdapat didalam pembinaan ODHA diYayasan Sebaya Lancang Kuning

3.5 Kerangka Analis

Penelitian ini mengambil data yang dikumpulkan dari informan di lapangan yang akan dilakukan dengan proses pengumpulan data yang dilakukan terus menerus hingga data jenuhdan teknik analisis data selama dilapangan berdasarkan model Miles dan Huberman. Langkah-langkah dalam analisis data sebagai berikut. Peneliti akan melakukan reduksi data. Data yang diperoleh dari lapangan yang sangat banyak, sehingga perlu dilakukan analisis dan melakukan reduksi data. Mereduksi berarti merangkum dan memilih hal-hal apa saja yang pokok dan berfokus pada hal-hal yang penting saja. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan Sugiyono, 2007 :92.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pola Komunikasi Guru Dan Orang Tua Dalam Pembinaan Karakter Murid Di Taman Kanak-Kanak El-Fikri Yayasan Kahfi Tangerang Selatan

2 31 93

Analisis Pola Komunikasi Anak Pemulung Dengan Pembimbing Dalam Upaya Pembinaan Keagamaan Di Yayasan Media Amal Islami (Ymai) Lebak Bulus Jakarta Selatan

0 16 115

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok (Studi Deskriptif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok Dalam Membentuk perilakunya Di Kota Cimahi)

0 5 1

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Pecandu Alkohol (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Pecandu Alkohol Dalam Membentuk Perilakunya di Kota Bandung)

0 15 73

Aktivitas Komunikasi Penyandang Tunanetra di Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia Majalaya (Studi Etnografi Komunikasi tentang Aktivitas Komunikasi Penyandang Tunanetra di Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia Majalaya)

1 43 93

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Anak Down Syndrome (Studi Deskriptif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak yang Mengalami Down Syndrome di Kota Bandung)

5 41 108

Pola Komunikasi Etnis Thionghoa Dengan Warga Sunda (Studi Deskriptif Mengenai Pola Komunikasi Etnis Thionghoa Dengan Warga Sunda di Jalan Cibadak Kota Bandung)

0 4 88

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok (Studi Deskriptif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok Dalam Membentuk perilakunya Di Kota Cimahi)

0 3 1

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Anak Skinhead (studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Orang TUa Dengan Anak Sebagai Komunitas Skinhead Dalam Berinteraksi Di Kota Bandung)

0 33 98

Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak (Studi Deskriptif Pola Komunikasi Orang tua dan Anak Penderita HIV (Human Immunity Virus) di Muara Angke Jakarta)

1 12 92