Mampu mengelola Mampu mengukur

adanya diskusi seperti itu, Lia merasa mampu melewati masalah yang sedang ia hadapi. Hal seperti itu, sudah menjadi kebiasaan bagi Lia, mencari solusi dengan menceritakan permasalahan yang Lia hadapi kepada orang yang telah dirinya percaya.

c. Mampu mengelola

perasaan Pada awal-awal kejadian, Lia seolah belum mampu mengontrol apa yang ia rasakan. Namun dengan berjalannnya waktu, Lia akhirnya mampu mengelola perasaannya saat bertemu seseorang serta saat diminta untuk menceritakan apa yang ia alami serta rasakan. Lia selalu berusaha menggunakan kata-kata yang sopan serta baik ketika dirinya sedang mengungkapkan pikiran serta perasaannya. Meskipun dahulu sering mengalami perselisihan dengan ibunya, akan tetapi saat ini Lia mengaku lebih menjaga perasaan dirinya ketika berselisih paham dengan ibu Grotberg 2000 mengatakan jika Individu yang resilien memiliki keterampilan berkomunikasi dimana individu mampu mengekspresikan berbagai macam pikiran dan perasaan kepada orang lain dan dapat mendengar apa yang orang lain katakan serta merasakan perasaan orang lain. Universitas Sumatera Utara kandungnya, begitu juga yang ia lakukan ketika sedang berselisih paham dengan sahabatnya. Pengertian yang diberikan sang ibu kepada Lia, membuat Lia akhirnya mampu berpikir untuk lebih mengelola perasaannya saat dirinya terlibat perselisihan dengan orang lain.

d. Mampu mengukur

temperamen diri sendiri dan orang lain Perasaan malu yang Lia rasakan saat dirinya menjadi korban eksploitasi seksual komersil sektor prostitusi, membua Lia harus mampu mengatur segala perilaku serta perkataannya saat bergaul dilingkungan sosialnya. Ditambah lagi lingkunga sosial tempat tinggalnya yang hingga saat ini belum lagi mampu menerimaa kehadiran Lia kembali ditengah-tengah mereka. Lia lebih memilih diam dan menyingkir saat orang lain menyinggung tentang keadaan dirinya. Akan tetapi, hal tersebut semakin membuat orang- Grotberg 2000 mengatakan jika Individu yang resilien mampu Mengukur temperamen diri sendiri dan orang lain dimana individu memahami temperamen mereka sendiri bagaimana bertingkah, merangsang, dan mengambil resiko atau diam, reflek dan berhati-hati dan juga terhadap temperamen orang lain. Hal ini menolong individu untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk berkomunikasi, membantu individu untuk mengetahui kecepatan untuk bereaksi, dan Universitas Sumatera Utara orang disekitar tempat tinggal Lia semakin gencar mencemooh dirinya. Ketiadaan perlawanan yang pada awalnya dianggap Lia dapat meredam komentar miring tentang dirinya, justru berbalik menjadikan dirinya bahan perbincangan serta ejekan dilingkungan tempat tinggalnya. berapa banyak individu mampu sukses dalam berbagai situasi.

e. Mampu