Mekanika Pernafasan Anatomi Dan Fisiologi Paru 1. Sistem Pernafasan

hubungan yang bermakna secara statistik antara umur dengan gejala gangguan pernafasan. Faktor umur berperan penting dengan kejadian penyakit dan gangguan kesehatan. Hal ini merupakan konsekuensi adanya hubungan faktor umur dengan potensi kemungkinan untuk terpapar terhadap suatu sumber infeksi, tingkat imunitas kekebalan tubuh, aktivitas fisiologis berbagai jaringan yang mempengaruhi perjalanan penyakit seseorang. Bermacam-macam perubahan biologis berlangsung seiring dengan bertambahnya usia dan ini akan mempengaruhi kemampuan seseorang dalam bekerja. Masa kerja penting diketahui untuk melihat lamanya seseorang terpajan degan debu, aerosol dan gas iritan. Menurut hasil penelitian Rosbinawati 2002 menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan gangguan pernafasan, maka semakin lama masa kerja seseorang semakin lama terpajan dengan debu, aerosol, dan gas iritan sehingga semakin mengganggu kesehatan paru Rosbinawati, 2002. Merokok merupakan faktor pencetus timbulnya gangguan pernafasan, karena asap rokok yang terhisap dalam saluran nafas akan mengganggu lapisan mukosa saluran nafas. Dengan demikian akan menyebabkan munculnya gangguan dalam saluran nafas. Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur jalan nafas. Perubahan struktur jalan nafas atas berupa hipertrofi dan hyperplasia kelenjar mukus. Sedangkan perubahan struktur jalan nafas bawah bervariasi, hyperplasia sel goblet dan penumpukan secret intraluminar. Perubahan struktur karena merokok biasanya dihubungkan dengan perubahankerusakan fungsi. Perokok berat dikatakan apabila menghabiskan rata-rata dua bungkus rokok sehari, memiliki resiko memperpendek usia harapan hidupnya 0,9 tahun lebih cepat ketimbang perokok yang menghabiskan 20 batang sigaret sehari Rosbinawati, 2002.

2.4. Volume dan Kapasitas Paru

Udara dalam paru dapat dibagi menjadi empat volume dan empat kapasitas. Empat macam volume tersebut jika semuanya dijumlahkan, sama dengan volume maksimal paru-paru yang sedang mengembang atau disebut juga total lung capacity, dan arti dari masing-masing volume tersebut adalah sebagai berikut : 1. Volume alun nafas tidal yaitu volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi setiap kali bernafas normal; besarnya sekitar 500 mL 2. Volume cadangan inspirasi yaitu volume udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah dan di atas volume alun nafas normal; besarnya sekitar 3000 mL 3. Volume cadangan ekspirasi yaitu volume udara ekstra yang dapat diekspirasi secara kuat pada akhir ekspirasi alun nafas normal; besarnya sekitar 1100 mL 4. Volume residu yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru setelah ekspirasi paling kuat; besarnya sekitar 1200 mL Guyton, 2007; Santosa, 2004 Sedangkan untuk menguraikan peristiwa-peristiwa dalam siklus paru, kadang- kadang perlu menyatukan dua atau lebih volume di atas. Kombinasi seperti itu disebut kapasitas paru. Kapasitas paru tersebut dibagi juga menjadi empat yaitu : 1. Kapasitas inspirasi adalah volume alun nafas ditambah volume cadangan inspirasi. Ini adalah jumlah udara yang dapat dihirup oleh seseorang, dimulai pada tingkat ekspirasi normal dan pengembangan paru sampai jumlah maksimum; sekitar 3500 mL. 2. Kapasitas residu fungsional adalah volume cadangan ekspirasi ditambah volume residu. Ini adalah jumlah udara yang tersisa dalam paru pada akhir ekspirasi normal; sekitar 2300 mL. 3. Kapasitas vital KV adalah volume cadangan inspirasi ditambah volume alun nafas dan volume cadangan ekspirasi. Ini adalah jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya; sekitar 4600 mL. 4. Kapasitas paru total adalah volume maksimal di mana paru dapat dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi paksa, jumlah ini sama dengan kapasitas vital ditambah volume residu; sekitar 5800 mL Guyton, 2007; Santosa, 2004