BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Ada perbedaan signifikan pada arus puncak ekspirasi antara perokok ringan dan perokok sedang pada mahasiswa FK USU walaupun
penurunan arus puncak ekspirasi pada perokok sedang belum tentu menunjukkan kejadian patologis.
6.2. Saran
1. Agar dilakukan penelitian lanjutan dengan menambah jumlah sampel. 2. Memasukkan tinggi badan kedalam kriteria inklusi dan eksklusi untuk
mengurangi bias. 3. Dilakukan penelitian selanjutnya dengan menggunakan spirometri.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Merokok
Rokok didefinisikan sebagai gulungan tembakau yang dibungkus menggunakan daun nipah atau kertas KBBI, 2008.Sedangkan perilaku merokok
dapat didefinisikan sebagai aktivitas subjek yang berhubungan dengan perilaku merokoknya, yang diukur melalui intensitas merokok, waktu merokok, dan fungsi
merokok dalam kehidupan sehari-hari Komalasari dan Helmi, 2000.
2.1.1. Kandungan rokok
Bahan utama rokok adalah tembakau, dan setelah dibakar, asap rokok mengandung lebih dari 4000 zat-zat yang membahayakan kesehatan. Kandungan
utama pada tembakau adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida CO. Selain itu, dalam sebatang rokok juga mengandungi bahan-bahan kimia lain yang juga sangat
beracun. Zat-zat beracun yang terdapat di dalam rokok antara lain: Fauci et al, 2008
1. Karbon monoksida CO adalah unsur yang dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon.
2. Nikotin adalah suatu zat yang memiliki efek adiktif dan psikoaktif sehingga perokok akan merasakan kenikmatan, kecerdasan berkurang, toleransi dan
keterikatan. Keterikatan berlaku karena meningkatnya sekresi dopamin. Salokangas et al, 2000. Nikotin bukan senyawa karsinogenik. Dosis yang
tinggi dapat menyebabkan paralisis sistem pernafasan. Lebih dari 90 kandungan nikotin dalam asap rokok diabsorbsi ke dalam tubuh Harvey,
2009. 3. Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan
substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Tar merupakan suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada jalan
nafas dan juga dapat meracuni jaringan tubuh terutama ginjal Fauci et al, 2008.
4. Polonium-210, suatu senyawa karsinogenik Alsagaff, 1995. 5. 3,4-benzypyrene, karsinogen yang terkandung dalam asap rokok. Juga
terkandung dalam bahan bakar diesel Alsagaff, 1995. 6. Salah satu kandungan dalam rokok kretek adalah eugenol, suatu cairan kuning
pucat yang diekstraksi dari cengkeh. Eugenol digunakan dalam produksi haruman perfume, antiseptik, dan sebagai bahan perasa..
7. Salah satu kandungan asap rokok adalah Reactive Oxygen Species. Ini dapat menyebabkan kerusakan DNA sel tubuh sehingga menimbulkan kanker Waris,
2006.
2.1.2. Jenis Rokok
Di Indonesia pada umumnya, rokok dibedakan menjadi beberapa jenis.Perbedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, proses pembuatan
rokok dan penggunaan filter pada rokok. Menurut Jaya 2009, maka rokok dibagi
a. Rokok berdasarkan bahan pembungkus : - Klobot : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung
- Kawung : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren - Sigaret : rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas
- Cerutu : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau b. Rokok berdasarkan bahan baku :
- Rokok Putih : rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
- Rokok Kretek : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.