Latar Belakang Rumusan Masalah

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik penderita Otitis Media Akut di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2014.

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pasien OMA berdasarkan usia b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pasien OMA berdasarkan jenis kelamin c. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pasien OMA berdasarkan gejala klinis d. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pasien OMA berdasarkan stadium OMA e. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pasien OMA berdasarkan sisi telinga yang terkena OMA f. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pasien OMA berdasarkan riwayat ISPA g. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pasien OMA berdasarkan riwayat pemberian ASI h. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pasien OMA berdasarkan riwayat penitipan anak i. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pasien OMA berdasarkan paparan asap rokok j. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pasien OMA berdasarkan riwayat pemakaian dot

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: a. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai faktor-faktor resiko yang dapat menyebabkan Otits Media Akut. b. Sebagai bahan pertimbangan dalam hal pengawasan dan penanggulangan penyakit Otitis Media Akut di RSUP H. Adam Malik Medan. c. Memberikan informasi kepada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan lembaga pendidikan lainnya mengenai karakteristik- karakteristik pada penderita Otitis Media Akut. d. Menambah wawasan peneliti mengenai Otitis Media Akut dan mengembangkan kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian. e. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya di bidang Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kepala dan Leher. ABSTRAK Beberapa tahun terakhir pemerintah terus aktif melakukan penyuluhan mengenai bahaya merokok. Ini disebabkan oleh tingginya jumlah perokok aktif yang ada di Indonesia. Meskipun para pengguna rokok ini mengetahui adanya bahaya merokok, namun hal ini tidak membuat mereka berhenti untuk mengkonsumsi rokok. Salah satu dari bahaya merokok tersebut adalah kerusakan pada sistem pernafasan. Oleh sebab itu, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membuktikan adanya perbedaan arus puncak ekspirasi pada perokok ringan dan perokok sedang. Penelitian ini menggunakan cross sectional study. Subjek penelitian ini merupakan perokok aktif berusia 19 tahun sampai dengan 22 tahun dan terdaftar sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara n=40. Dengan metode acak sederhana, subjek dibagi menjadi dua kelompok yaitu perokok ringan n=20 dan perokok sedang n=20. Subjek yang telah dibagi menjadi dua kelompok tersebut melakukan tes Arus Puncak Ekspirasi menggunakan Peak Flow Meter. Hasil penilaian tersebut kemudian diolah menggunakan program SPSS For Windows. Pada hasil penilaian APE didapatkan 13 orang memiliki hasil normal dan 7 orang tidak normal pada kelompok perokok ringan, sedangkan pada kelompok perokok sedang terdapat 5 orang memiliki nilai normal dan 15 orang memiliki nilai tidak normal. Hasil analisa menunjukkan adanya perbedaan Arus Puncak Ekspirasi yang signifikan p 0.05 antara kelompok perokok ringan dan kelompok perokok sedang. Kata kunci : merokok, arus puncak ekspirasi, peak flow meter