Analisis Deskriptif Data METODELOGI PENELITIAN

54

4.2 Analisis Deskriptif Data

Pada bagian ini akan digambarkan atau dideskripsikan dari data masing- masing variabel yang telah diolah menggunakan SPSS versi 16, adapun hasil olahan data SPSS dalam bentuk deskriptif statistik akan menampilkan karakteristik sampel yang digunakan didalam penelitian antara lain meliputi: jumlah sampel N, rata-rata sampel mean, minimum dan maksimum serta standar deviasi σ untuk masing-masing variabel. Deskripsi dalam penelitian ini meliputi 5 variabel, yakni Capital Adequecy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Loan to Deposit Ratio LDR, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO, dan Return On Asset ROA yang disajikan dalam Tabel 4.2 berikut: Sumber : Output SPSS 16 Laporan Keuangan Publikasi, diolah Pada tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 64 sampel data yang diambil dari laporan Tabel 4.2 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CAR 64 11.10 23.67 15.8469 3.00998 NPL 64 .07 4.87 1.5878 1.06017 LDR 64 45.60 108.42 77.9900 13.71077 BOPO 64 60.90 101.25 81.5839 8.39670 ROA 64 .09 5.32 2.3689 1.14896 Valid N listwise 64 Universitas Sumatera Utara 55 keuangan publikasi Bank Umum periode 2008-2011. Berdasarkan hasil perhitungan di atas tampak bahwa Return On Asset ROA memiliki nilai terendah sebesar 0,09 yaitu Bank International Indonesia Tbk. pada tahun 2009, dan nilai tertinggi sebesar 5,32 yaitu Bank Mandiri persero Tbk. pada tahun 2008. Mean atau rata-rata Return On Asset ROA sebesar 2,0938 dengan standar deviasi sebesar 2,3689. Hal ini menunjukkan bahwa simpangan data Return On Asset ROA kurang baik karena nilai mean berada dibawah nilai standar deviasi. Capital Adequacy Ratio CAR diperoleh rata-rata sebesar 15,8469, dengan nilai terendah sebesar 11,10 yaitu Bank Permata pada tahun 2008 dan yang tertinggi 23,67 yaitu Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. pada tahun 2008. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik, selama periode penelitian besarnya Capital Adequacy Ratio CAR Bank Umum yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sudah memenuhi standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu minimal 8. Sementara standar deviasi sebesar 3,0098, masih lebih kecil jika dibandingkan nilai meannya sebesar 15,8469. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa simpangan data pada Capital Adequacy Ratio CAR baik. Rasio NPL diperoleh rata-rata sebesar 1,5878 dengan data terendah sebesar 0,07 yaitu pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. tahun 2009 dan yang tertinggi 4,87 yaitu pada Bank Bukopin pada tahun 2008. Sementara untuk melihat berapa besar simpangan data pada rasio NPL dapat dilihat dari Universitas Sumatera Utara 56 standar deviasinya yaitu sebesar 1,06017. Dalam hal ini simpangan data bisa dikatakan baik, karena nilai standar deviasinya lebih kecil dibandingkan nilai mean-nya. Rasio LDR diperoleh rata-rata sebesar 77,9900 dengan data terendah sebesar 45,60 yaitu pada Bank Ekonomi Raharja Tbk. Periode tahun 2010 dan yang tertinggi 108,42 yaitu pada Bank BTN periode Tahun 2010. Hal tersebut menunjukkan bahwa selama periode penelitian besarnya LDR pada Bank Umum di Indonesia masih belum bisa memenuhi standar yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu berkisar antara 85-100. Sementara standar deviasi variabel LDR sebesar 13,71077 terlihat lebih kecil dari pada nilai mean sebesar 77,9900. Dalam hal ini simpangan data bisa dikatakan baik, karena nilai standar deviasinya lebih kecil daripada nilai mean-nya. Rasio BOPO diperoleh rata-rata sebesar 81,5839 dengan data terendah sebesar 60,90 yaitu pada Bank Central Asia Tbk. tahun 2011 dan yang tertinggi 101,25 yaitu pada Bank International Indonesia pada tahun 2009. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara statistik, selama periode penelitian tingkat efisiensi operasi pada Bank Umum masih cukup efisien, karena rata-rata rasio BOPO dibawah 80. Sementara untuk melihat berapa besar simpangan data pada rasio BOPO dilihat dari standar deviasinya yaitu sebesar 8,39670. Dalam hal ini simpangan data bisa dikatakan baik, karena nilai standar deviasinya lebih kecil dibandingkan nilai mean-nya. Universitas Sumatera Utara 57 4.3 Analisis Data 4.3.1 Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Asset (ROA) Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Debt to Equity Ratio (DER) Pada Perusahaan Tekstil Yang Terdaftar Bursa Efek Indonesia (BEI)

5 82 64

Analisis Pengaruh ROA (Return On Asset), Pertumbuhan Laba, Komponen Arus Kas dan Harga Saham Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 138 91

Pengaruh Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Return saham Pada perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

10 166 91

Pengaruh Struktur Modal dan Return on Asset terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 35 83

Perbandingan Return on Assets (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Banking Ratio antara Bank Pemerintah dengan Bank Swasta yang Go Public pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 30 86

Pengaruh Risiko Usaha Bank Terhadap Return On Assets pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

0 24 102

Pengaruh Return On Asset terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Coorporate Governance sebagai Variable Permoderasi pada Perusahaan Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia

0 62 81

Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 38 88

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Rasio Camel Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12