Kesimpulan Saran Sistem Tenaga Listrik

83 5 BAB V KESIMPULAN SAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Profil tegangan pada jaringan distribusi 20 kV Penyulang TR 5 GI Tarutung meningkat setelah terhubung DG dan Rugi-rugi pada sistem saat tidak terhubung dengan DG adalah sebesar 0,397 MW + 1,053 MVAR, sedangkan pada saat terhubung dengan DG adalah sebesar 0,439 MW + 0,601 MVAR. 2. Pemasangan DG pada Penyulang TR 5 GI Tarutung akan meningkatkan ketahanan sistem terhadap fenomena keruntuhan tegangan. Hal ini dikarenakan bertambahnya suplai daya aktif dan reaktif dari DG terhadap sistem. Indeks kestabilan tegangan dipengaruhi oleh daya aktif, daya reaktif dan tegangan pada bus tersebut. 3. Bus yang paling senstif mengalami fenomena keruntuhan tegangan per jurusan penyulang saat tidak terhubung DG adalah KTA Bus104 dengan VSI 0,57773, MRA Bus92 dengan VSI 0,56606, LTG Bus108 dengan VSI 0,55755, dan SPT Bus221 dengan VSI 0,51584. Sedangkan setelah terhubung DG adalah KTA Bus104 dengan VSI 0,73367, MRA Bus92 dengan VSI 0,72167, LTG Bus2 dengan VSI 0,76887, dan SPT Bus221 dengan VSI 0,65750.

5.2 Saran

Adapun saran dari penulis sebagai pengembangan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 84 1. Melakukan studi kestabilan tegangan untuk jaringan yang terhubung dengan banyak DG. 2. Melakukan studi optimasi titik interkoneksi DG untuk meningkatkan kestabilan tegangan sistem. Universitas Sumatera Utara 4 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Tenaga Listrik

Sistem tenaga listrik merupakan kumpulan peralatan listrik yang saling terhubung membentuk suatu sistem yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik pada pusat pembangkit tenaga listrik dan menyalurkan tenaga listrik melalui suatu jaringan transmisi dan jaringan distribusi hingga sampai ke pelanggan. Gambar 2.1 merupakan gambar segaris suatu sistem tenaga listrik yang terdiri dari pusat pembangkit, transmisi, dan distribusi [5]. Gambar 2.1 Single Line Diagram Sederhana Sitem Tenaga Listrik Suatu pembangkit tenaga listrik ditempatkan pada lokasi tertentu berdasarkan sumber daya alam yang digunakan. Jenis pembangkit tenaga listrik yang digunakan adalah seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA, Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU, Pembangkit Listrik Tenaga Gas PLTG, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel PLTD, dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi PLTP. Setelah tenaga listrik dibangkitkan kemudian tenaga listrik disalurkan ke transformator step up. Hal ini disebabkan oleh lokasi pelanggan tenaga listrik yang tersebar luas dan jauh dari pusat pembangkit tenaga listrik. Pada transformator step up, tegangan yang dibangkitkan oleh pembangkit listrik dinaikkan menjadi tegangan tinggi sebesar 150 kV, 275 kV atau 500 kV. Tenaga listrik ini kemudian disalurkan ke gardu induk sebagai pusat beban Universitas Sumatera Utara 5 melalui saluran transmisi. Setelah sampai di gardu induk, tegangan tinggi pada saluran transmisi kemudian diturunkan menggunakan transformator step down pada gardu induk menjadi tegangan menengah sebesar 20 kV. Tegangan menengah 20 kV disalurkan melalui jaringan distribusi primer hingga transformator distribusi. Pada transformator distribusi, tegangan menengah 20 kV diturunkan menjadi tegangan rendah 380220 V. Tegangan rendah ini kemudian disalurkan melalui jaringan distribusi sekunder hingga sampai ke pelanggan.

2.2 Sistem Distribusi Dengan Adanya Distributed Generation