menggunakan ukuran magnet yang berbeda, generator diubah kecepatan putaran rotor menggunakan motor AC sebagai pengerak mula-mula.
3.4.1 Perancangan Stator Generator MPFA
Stator generator adalah bagian dari generator berupa kumparan kawat tembaga yang dirancang untuk menerima induksi magnet dari rotor sehingga
terdapat aliran fluks magnet yang mengalir pada kumparan tersebut atau arus listrik. Stator yang akan dibuat pada penelitian ini adalah stator tanpa inti besi
coreless dengan bagian tengah stator berupa celah udara dan stator juga dibuat untuk menghasilkan tegangan satu fase dengan 6 buah lilitan kumparan yang
sama. Susunan kumparan yang digunakan menggunakan susunan non-overlapping yaitu kumparan disusun secara berjajar tepat berada di samping dengan sesama
kumparan dengan bentuk persegi panjang bagian dalamnya dan berbentuk lingkaran bagian luarnya. Untuk setiap model generator yang dibuat, desain stator
selalu dibuat sama dan identik. Pada table berikut ini menunjukkan spesifikasi desain stator yang dibuat.
Tabel 3.1 Spesifikasi desain stator generator MPFA
Parameter Lambang
Keterangan
Jenis kawat -
Type-1PEW300 Diameter kawat
D 0.03 cm
Jumlah lilitan N
1000 lilitan Jumlah Kumparan
N
s
6 kumparan Konfigurasi lilitan
- Seri
Jumlah fasa N
ph
1 fasa
Bahan yang digunakan Pada pembuatan stator adalah resin, ini dipilih karena resin mudah dibentuk sesuai keinginan dan berntuknya yang keras ketika
sudah kering, selain itu resin juga merupakan osilator yang baik yaitu tidak mudah panas. Bentuk dimensi dari stator yang dibuat berbentuk lingkaran dengan
diameter 38 cm dan tebal 0,8 cm. Pada Gambar 3.2 berikut ini menunjukan bentuk stator yang dibuat.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Bentuk stator generator MPFA
3.4.2 Perancangan Rotor Generator MPFA
Rotor adalah bagian generator yang bergerak berputar pada sumbu rotor, pada penelitian ini rotor digunakan sebagai tempat magnet permanen diletakkan
dan magnet yang digunakan terdiri dari tiga jenis ukuran magnet. Rotor menggunakan bahan acrylic dengan diameter 29 cm dan tebal 0.5 cm, bahan ini
dipilih karena sifat yang seperti kaca dan mudah dibentuk. Pemasangan magnet permanen pada tatakan penyangan dilakukan dengan
cara menanam magnet pada sisi bagian dalam tatakan biasanya pemasangan seperti ini disebut dengan Magnet Permanen Embedded. Tabel berikut ini
menunjukkan spesifikasi magnet yang digunakan pada penelitian.
Tabel 3.2 Spesifikasi desain rotor generator MPFA
Parameter Lambang
Ukuran Magnet NdFeB 3 cm x 6.5 cm
4 cm x 5 cm 5 cm x 12 cm
Kerapatan Fluks Magnet
Br 3928.8 Gauss
3861.8 Gauss 3515.5 Gauss
Dimensi Magnet
P, L, T 6.5 cm, 3 cm,
1 cm 5 cm, 4 cm,
1 cm 12 cm, 5 cm,
1 cm Diameter Rotor
D, T 19 cm, 0.5 cm 19 cm, 0.5 cm 19 cm, 0.5 cm
Jumlah Magnet N
6 6
4 Jarak Antar
Magnet τ
f
8.5 cm 7.0 cm
11.5 cm
Universitas Sumatera Utara
Jari-jari magnet r
in
7.5 cm 8 cm
4.5 cm r
o
14 cm 13 cm
13 cm Luas
Penampang A
19.5 cm
2
20 cm
2
60 cm
2
Pada perancangan tempat tatakan magnet, tatakan disesuai dengan dimensi magnet dan posisi kumparan pada rotor, ini bertujuan agar jarak antar magnet tiap
rotor sama dan untuk memaksimalkan fluks magnet yang melewati kumparan pada stator. Pada gambar berikut menunjukan letak masing-masing magnet pada
rotor generator MPFA.
Gambar 3.3 Letak magnet ukuran 3 cm x 6.5 cm pada rotor generator MPFA
Gambar 3.4 Letak magnet ukuran 4 cm x 5 cm pada rotor generator MPFA
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.5 Letak magnet ukuran 3 cm x 6.5 cm pada rotor generator MPFA
Pada gambar diatas , sisi bagian depan yang digunakan untuk menghasilkan induksi magnet pada rotor dan disusun sama rata dengan
permukaan arcalic , sedangkan pada sisi bagian belakang dipasang plat besi berbentuk lingkaran, ini dipasang agar posisi magnet pada tatakan tidak bergerak
pada saat generator dijalankan
3.4.3 Celah Udara Air Gap