Berdasarkan hasil uji statistik tersebut, terdapat sebanyak 44 orang responden 48.9 yang mengetahui nomor telepon ambulans yang dapat
dihubungi sebagai persiapan untuk transportasi pasien, yaitu 119. Dalam persiapan transportasi pasien, diperlukan pengetahuan seorang para medis, dalam
hal ini dokter muda,untuk menciptakan koordinasi yang baik dengan rumah sakit terdekat
dan untuk
menciptakan pelayanan
terhadap penanganan
kegawatdaruratan yang baik.
5.2.4 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Triase
Dalam hal triase pemilahan pasien, pengetahuan responden dapat dinilai melalui pertanyaan kuesioner nomor 2. Distribusi pengetahuan responden
terhadap triase dapat dilihat pada Tabel 5.4. Berdasarkan hasil uji statistik tersebut, sebanyak 46 orang responden
51.1 memahami dengan baik bagaimana cara pemilahan pasien pada kasus berdasarkan prinsip triase. Triase merupakan cara pemilahan pasien berdasarkan
kebutuhan terapi dan sumber daya yang tersedia dan didasarkan kepada prioritas ABCD Airway, Breathing, Circulation, Disability Biddinger dan Thomas,
2005. Dalam prinsip triase, seorang para medis diharapkan mampu memilah pasien berdasarkan keadaan airway, breathing, circulation, dan disability lalu,
dikategorikan berdasarkan warna yang tersedia.
5.2.5 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Cara Transportasi
Distribusi pengetahuan responden tentang cara transportasi pasien kecelakaan lalu lintas dapat dinilai pada pertanyaan kuesioner nomor 1,12, dan 15.
Distribusi pengetahuan responden tentang persiapan transportasi pasien dapat dilihat pada Tabel 5.4.
Berdasarkan hasil uji statistik tersebut, terdapat sebanyak 85 orang responden 94.4 mengetahui alat transportasi apa yang tepat dipilih
berdasarkan kasus untuk mengangkut pasien gawat darurat. Selain itu, pada pertanyaan kuesioner nomor 12, juga dapat menilai pengetahuan responden
terhadap persyaratan teknis ambulans gawat darurat. Dari 90 orang responden,
Universitas Sumatera Utara
hanya 12 orang responden 13.3 yang mampu menjawab dengan benar. Dalam hal transportasi pasien, juga diperlukan beberapa alat yang mampu memudahkan
para medis dalam pengangkatan pasien, salah satunya ialah kolar servikal. Kolar servikal keras dengan ukuran yang tepat harus dipasang pada pasien dengan
potensi cedera spinalis Biddinger dan Thomas, 2005. Pada pertanyaan ini, mayoritas responden menjawab dengan benar, yaitu sebanyak 88 orang 97.8.
5.2.6 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Primary Survey Care
Primary survey care merupakan pengamatan pertama yang dilakukan para medis ketika menjumpai pasien. Hal ini dapat diingat dengan singkatan ABCDE
Airway, Breathing, Circulation, Disability, dan Exposure. Pengetahuan secara umum mengenai primary survey care dapat dinilai melalui pertanyaan kuesioner
nomor 14, sedangkan pengetahuan mengenai penanganan airway dapat diuji pada pertanyaan kuesioner nomor 4 dan 5, untuk penanganan breathing pada nomor 9,
untuk penanganan circulation di nomor 7,8,10, dan 11, serta penanganan exposure dinilai melalui pertanyaan nomor 6. Distribusi pengetahuan responden tentang
persiapan transportasi pasien dapat dilihat pada Tabel 5.4. Berdasarkan hasil uji statistik, terdapat 80 orang responden 88.9
menjawab dengan jawaban benar mengenai pengertian primary survey care secara umum. Pada pertanyaan mengenai manuver pembebasan jalan napas serta indikasi
pemasangan airway definitif, responden yang menjawab dengan benar masing- masing berjumlah 64 orang responden 71.1 dan 87 orang responden 96.7.
Untuk pemantauan breathing dengan menggunakan alat pengukur saturasi oksigen, responden sebanyak 84 orang 93.3 telah mengetahuinya dan
menjawab dengan benar. Pada pertanyaan mengenai perkiraan jumlah darah yang hilang, terapi cairan pertama yang akan diberikan, masing-masing sebanyak 85
orang 94.4 dan 83 orang 92.2. Untuk pengetahuan responden terhadap dugaan penyebab terjadinya perdarahan internal occult bleeding serta indikator
keadaan hemodinamik pada pasien, masing-masing responden sebanyak 73 orang 81.1 dan 77 orang 85.6. Sedangkan pada penanganan exposure, melalui
Universitas Sumatera Utara
pertanyaan mengenai pencegahan hipotermia pada pasien, responden sebanyak 79 orang 87.8.
5.2.7 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Secondary Survey Care