Struktur Sosial Masyarakat Pesisir Karakteristik Masyarakat Pesisir

28 2.3 Masyarakat Pesisir 2.3.1 Pengertian Masyarakat Pesisir Masyarakat pesisir sering didefinisikan sebagai suatu masyarakat yang tinggal di pinggir pantai dan menggantungkan hidupnya pada hasil sumber daya laut, tetapi memiliki karakteristik yang berbeda dengan masyarakat petani. Selain itu, konsentrasi pola hidup masyarakat pesisir yang berhubungan langsung dengan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka, menyebabkan kondisi mereka terisolasi dalam satu daerah saja. Masyarakat pesisir adalah masyarakat yang bertempat tinggal di lingkungan pesisir pantai. Karena masyarakat ini hidup di lingkungan pesisir pantai maka masyarakat ini menggantungkan hidupnya pada kekayaan alam yang ada di laut. Pekerjaan masyarakat pesisisr ini secara umum adalah sebagai nelayan. Para nelayan ini ada yang menggunakan tek nologi sederhana atau disebut dengan nelayan tradisonal. Namun, ada juga nelayan yang menggunakan teknologi yang berbeda yang disebut dengan nelayan modern, hanya saja jumlahnya tidak terlalu banyak Chozin dkk, 2010 : 222 – 223.

2.3.2 Struktur Sosial Masyarakat Pesisir

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, masyarakat pesisir merupakan masyarakat yang bertempat tinggal di lungkangan pesisir pantai, sehingga pada umumnya mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan dan menggantungkan hidup dari kekayaan alam pesisir maupun lautan. 29 Pekerjaan lain yang ada di kawasan pesisir adalah sewa – menyewa kapal. Ada juga kalangan masyarakat yang membuat garam. Pada umumnya ketergantungan masyarakat pesisir pada sektor kelautan menjadi kendala bagi masyarakat untuk berhasil keluar dari garis kemiskinan. Hal ini karena terdapat banyak faktor yang mempengaruhi penghasilan masyarakat pesisir, sehingga pekerjaan ini tidak menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan para keluarga yang tergolong masyarakat pesisir. Hal tersebutlah alasan mengapa dikatakan bahwa masyarakat pesisir memiliki variasi hidup yang kompleks. Selain menangkap ikan, masyarakat pesisir juga mengolah kebun kelapa. Terutama karena di dekat pantai biasanya pohon kelapa mudah tumbuh. Namun, jika memiliki tanah maka tanah tersebut dikelola secara optimal. Pada saat musim padi maka tanah akan berfungsi menjadi sawah dan pada saat yang lain akan dikelola menjadi kebun. Selain itu, kolektifitas masyarakat maritim masih banyak sebagai pelayar dan pedagang antar pulau Chozin dkk, 2010 : 223.

2.3.3 Karakteristik Masyarakat Pesisir

Adapun karakteristik atau ciri – ciri yang dipantulkan oleh komunitas atau masyarakat pesisir di Indonesia adalah : 1. Masyarakat pesisir adalah masyarakat yang tergantung pada alam laut. Ketergantungan masyarakat pesisir terhadap alam laut itu dalam bentuk fisik maupun emosional sesuai dengan kondisi alam yang mempengaruhinya. Masyarakat pesisir dengan demikiain menggantungkan 30 hidupnya dengan cuaca, iklim, dan pergantian musim terutama masyarakat pesisir yang bekerja sebagai nelayan. 2. Masyarakat pesisir sangat tergantung pada sumber daya energi yang murah dan konvensional untuk dapat menggali kekayaan alam laut yang merupakan tempat pencarian kebutuhan hidup. 3. Masyarakat pesisir sangat tergantung pada modal tunai untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari terutama untuk modal kegiatan pelayanan dan konsumsi. 4. Masyarakat pesisir sangat bergantung kepada pihak lain baik secara individual maupun berkelompok dalam sistem jaringan kerja, baik penangkapan ikan, jasa pelelangan ikan maupun terhadap para pemilik modal. 5. Masyarakat pesisir sangat membutuhkan program – program pemberdayaan yang dapat mengeluarkan masyarakat pesisir dari jerat kehidupan yang sangat tajam dan tidak mengenal kompromi Chozin dkk, 2010.

2.3.4 Upaya Memajukan Masyarakat Pesisir