Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

46 diwakilinya. Jika populasi lebih dari 100 maka dianjurkan sampel yang diambil antara 10 – 15 atau 20 – 25 Arikunto, 2002:107. Dikarenakan jumlah populasinya sebanyak 204 kepala keluarga dan lebih dari 100 maka sampelnya diambil dari 25 dari jumlah populasi, yaitu 51 kepala keluarga. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan random sampling atau teknik penarikan acak.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Studi Kepustakaan, yaitu proses memperoleh data atau informasi yang menyangkut masalah yang akan diteliti melalui penelaahan buku, jurnal, dan karya tulis lainnya. 2. Studi Lapangan, yaitu pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta – fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun alat – alat yang digunakan dalam rangka studi lapangan ini adalah : 1. Kuesioner, yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan cara menyebar daftar pertanyaan untuk dijawab atau diisi oleh responden sehingga peneliti memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian Siagian, 2011 : 206 – 207. 47 2. Wawancara, yaitu percakapan atau proses tanya jawab yang dilakukan pengumpul data dengan responden sehingga responden memberikan data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis kuantitatif melalui uji regresi. Ukuran statistik ini digunakan untuk menguji hubungan antara sebuah variable dependen dengan satu atau beberapa variable independen. Jika variabel dependen dihubungkan dengan sebuah variabel independen, persamaan regresi yang dihasilkan adalah regresi linear Prasetyojannah, 2005 : 199. Model Regresi sederhana adalah bx a y + = ˆ , dimana yˆ adalah variabel tak bebas terikat, X adalah variabel bebas, a adalah penduga bagi intersap α, b adalah penduga bagi koefisien regresi β, dan α, β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistik sampel. Rumus yang dapat digunakan untuk mencari a dan b adalah X b Y N X b Y a − = − = ∑ ∑ . . 2 2 . . . ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = X X N Y X Y X N b keterangan i X = Rata-rata skor variabel X 48 i Y = Rata-rata skor variabel Y Pengolahan data dilakukan dengan cara manual, data dikumpulkan dari hasil kuisioner angket dan wawancara. Pengolahan data secara umum dilaksanakan dengan melalui tahap pemeriksaan editing, proses pemberian identitas coding, dan proses pembeberan tabulations dan kemudian dianalisis secara mendalam Langkah – langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Editing, adalah kegiatan meneliti dan memperbaiki kualitas data yang diperoleh selama penelitian berlangsung. 2. Koding, adalah kegiatan mengklasifikasikan jawaban – jawaban menurut macamnya. 3. Mengkategorikan seluruh data agar mudah dianalisis, mudah disimpulkan, dan untuk menjawab masalah yang ditemukan dalam penelitian sehingga jawaban yang beranekaragam dapat dipersingkat sesuai dengan kategorinya masing – masing. 4. Tabulasi, yaitu data disusun dalam keadaan ringkas dan tersusun dalam suatu tabel tunggal sehingga data dapat dibaca dengan mudah untuk mengetahui jawaban dari masalah yang diteliti. 49

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Desa Sorake 4.1.1 Keadaan Demografis Desa Sorake merupakan salah satu desa dari Kecamatan Maniamolo Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara, yang memiliki luas wilayah 6000 meter persegi. Lokasi Desa Sorake memiliki jarak sekitar 3 Km dari kota Kecamatan Maniamolo dan berjarak sekitar 14 Km dari kota Teluk Dalam sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Nias Selatan. Desa Sorake merupakan salah satu desa yang terletak di daerah pesisir pantai Kabupaten Nias Selatan, letak desa yang sedikit terpencil membuat pantai di desa Sorake masih asri dan menjadi favorit para wisatawan khususnya para peselancar. Desa Sorake ini sendiri terkenal karena pantai Sorake nya yang memiliki ombak yang besar, dan bahkan di kalangan para peselancar lokal dan mancanegara, ombak di pantai ini terbaik setelah di Hawaii. Ketinggian ombak di pantai ini mencapai 3 sampai 5 meter yang menjadi tantangan tersendiri bagi para penggemar olahraga selancar air. Desa Sorake sendiri merupakan daerah pemukiman masyarakat yang sudah cukup lama menetap di sepanjang pesisir pantai Sorake sejak tahun 1955. Desa Sorake di huni sebanyak 1008 jiwa dan 215 keluarga. Penduduk Desa Sorake seluruhnya terdiri dari suku Nias asli. Desa Sorake merupakan satu