Anatomi Nasopharing TINJAUAN PUSTAKA

- benzopyrenen - benzoanthracene - gas kimia - asap industri - asap kayu - beberapa ekstrak tumbuhan 4. Ras dan keturunan 5. Radang kronis daerah nasofaring 6. Profil HLA.

2.3 Anatomi Nasopharing

Nasofaring adalah celah sempit berbentuk tabung yang di lapisin mukosa dan berfungsi untuk menghubungkan rongga hidung ke orofaring. Sisi anterior di batasin oleh koana posterior dan septum hidung, pada bagian dasar dibentuk oleh permukaan atas dari palatum mole dan berhubungan dengan orofaring di setinggi uvula.Dinding posterior nasofaring terbentudi anterior vertebra servikal I –II, pre vertebra dan bukofaringengeal, superior dari otot konstriktor faringeus serta aponeurosis faringeal. Atap dari nasofaring di bentuk oleh tulang basis- sfenoid dan basis oksipital dari basis cranii. Nasofaring merupakan suatu rongga dengan dinding kaku d atas nya belakang dan lateral yang secara anatomi termasuk ke bagian faring.pada dingding nasofaring melengkung kearah superior anterior dan terletak di bawah os sfenoid sedangkan bagian belakang nasofaring berbatasan dengan ruang retrofiring otot otot dinding faring. Pada dinding lateral nasofaring terdapat ORIFISIUM TUBA EUSTAKIUS dan akan menggangu pendengaran ke arah postero superior dari torus tubarius terdapat fossa rosenmuller yang merupakan lokasih tersering karsinoma nasofaring.pada atap nasofaring sering terlihat lipatan – lipatan dinding mukosa yang di bentuk oleh jaringan lunak sub mukosa, dimana pada usia mudadinding postero –superion nasofaring umum nya tidak rata. Hal ini sebab kan karena ada nya jaringan adenoid. Nasofaring merupakan bagian dari histologi diliputin oleh epitelbersilia saluran napas.variasi epitelskuamosa juga sering dtemui pada nasofaring. Karsinoma nasofaring memiliki beberapa jalur penyebaran local dengan perluasan Universitas Sumatera Utara yang paling sering adalah rongga hidung, sinus orofaring,ruang parafaring, dan basis cranii. Struktur orbita, vertebra servikal dan struktur pterygoid pada stadium lanjut dapat terlibat. Tumor dapat meluas melalui foramen laserum,ovale, atao spinosum yang berfotensi melibat kan saraf kranial II hingga VI. Tumor dapat mencapai cranium melalui kanalis korotikus, foramen jugularis atau kanalis hipoglosus pada kasus yang lebih jarang. Gambar 2.1 : Anatomi nasofaring http:Brain-klinik-blogspot.com,2008 Nasofaring mendapat suplai darah dari cabang eksternal arteri karotis dengan drainase vena menuju pleksus faringeal menuju vena jugularis interna. Persaratan nasofaring diperoleh dari cabang saraf kranial V2, IX, dan X serta saraf simpatis. Nasofaring kaya akan jaringan limfatik dengan beberapa jalur drainase. Level pertama adalah kelenjar getah beningKGB yang berada di ruang parafaring dan retrofiring. Universitas Sumatera Utara

2.4 Patologi